Prolog

3.4K 280 8
                                    

"Gue nggak suka lo sama dia."

Liam mendengus jengah, menatap Abby tak peduli. "Itu urusan lo. Gue sama sekali nggak peduli mau lo suka atau nggak sama Andita. Tapi yang jelas, gue suka sama dia. Dan dia pacar gue, itu artinya... kalau lo mengusik dia, lo akan berhadapan dengan gue."

Abby yang sedang menyandar di sebuah dinding tersenyum miring, satu tangannya terlipat di depan dada, dan satunya lagi sedang memutar-mutar ujung rambut panjangnya. Caranya menatap Liam menggambarkan kalau dia sama sekali tidak peduli dengan ancaman lelaki di depannya itu. "Gue jadi penasaran, gimana rasanya harus berhadapan dengan lo, karena gue mengusik pacar lo itu."

Wajah Lima menggelap detik itu juga, menatap Abby penuh peringatan. Dia sangat mengenal Abby, dia tahu betul seperti apa Abby ini. Abby bukan jenis wanita yang senang membual, dan jika dia sudah menginginkan sesuatu, maka dia akan mendapatkannya dengan cara apa pun.

"Jangan coba-coba, Ab."

"Kalau gitu, tinggalin Nayla. Putusin dia, sekarang!"

Liam menipiskan bibirnya, matanya menajam, memandang Abby dengan penuh amarah. "Ini peringatan terakhir. sekali aja lo sentuh Nayla, lo nggak akan pernah lagi bisa jadi sahabat gue. dan gue akan membenci lo di seumur hidup gue."

Senyuman Abby menyurut, ucapan tegas Liam dan wajahnya mulai mempengaruhi emosi Abby. Maka ketika Liam beranjak pergi meninggalkannya, Abby menegakan tubuhnya kemudian mendesis pelan. "Ancaman lo ini, cuma buat gue semakin membenci Nayla."

Kaki Liam berhenti melangkah, kedua tangannya saling mengepal. Kemudian, Liam menoleh ke samping. "Bukan cuma Nayla. Karena sebenarnya, lo akan membenci siapa pun yang berada di sisi gue, karena lo... terlalu pengecut. Lo takut kalau gue bakalan ninggalin lo, karena itu, lo mau menyingkirkan mereka semua. tapi sayangnya, bagi gue, akan lebih mudah kehilangan satu sahabat kaya lo, dibandingkan kehilangan semua sahabat gue yang lain cuma karena elo. Jangan menganggap diri lo seberharga itu dimata gue, Ab."

LiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang