Fly To Surakarta (Part 2)

63 3 0
                                    

"Ha!!!...Siapa yang ketinggalan????", Suara 5 Oktaf Bu Intan, kali ini memenuhi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Alhasil, Berita Ali ketinggalan telah menyebar keseluruh Kontingen Sumut, Kulihat Kak Fitri dan Bu Intan terus berdebat, Lebih Tepatnya Bu Intan merepeti Kak Fitri, sambil Kak Fitri terus memegang Handphonenya, membantu Ali yang Bingung mau kemana, Dia ketinggalan tepat dimana kami turun pesawat tadi.

Beruntunglah, Selang beberapa menit kemudian, Ali telah kembali, dengan wajah polosnya dia menghampiri kami

Adit : Tadi Kemana dirimu Ali??

Ali : Tadi Aku Sholat Bentar Dit.

Dhaffa : Untung aja ketinggalannya gak di Medan

Adit : Kalau Ketinggalan dimedan, Udah mah, gausah dicari lagi

Kami pun kemudian duduk berkumpul bersama kontingen Sumut lain, ternyata seperti Biasa, pesawat yang akan membawa kami menuju Surakarta, akan delay sampai waktu yang belum bisa ditentukan, alhasil, Aku, Bang Dhaffa, dan Kak Fitri pun membuka makanan yang kami beli di Supermarket dekat Hotel Garuda Plaza kemarin.

Anggana : Dit, bagi makanannya

Adit : Oke, Santai, ambil aja Nih Bang

Fitri : Dhaf, Ada Permen, Minta lah?

Dhaffa : Tas Ku sama Bu Ramena Fit

Fitri : Yaudah Bentar aku Ambil Dulu tasnya

Kak Fitri pun pergi mengambil Tas Bang Dhaffa, sementara Aku membuka HPKu dan memberi kabar kepada Pak Vicky dan Ibuku kalau aku telah sampai di Jakarta, beberapa saat Kemudian...Kak Fitri pun kembali dengan permen yang diinginkannya, namun tampaknya, dia begitu bahagia, ada sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada kami semua.

Fitri : Hey, Kalian tadi tahu gak, pas aku ngerogoh tasnya Bu Ramena, Aku Jumpa Sesuatu

Dhaffa : Jumpa Apa Fit

Fitri : (Berbisik) Jumpa Underwearnya Bu Ramena

Mendengar ucapan Kak Fitri itu, Aku tertawa sengakak-ngakaknya, sampai-sampai Satu Bandara Melihatku

Anggana : Yah, Dit, Istigfar, kok Kekgitu Kali Ketawaknya

Bima : Minta di Ruqyah ini si Adit, Ruqyahkan Dulu

Adit : (Tertawa Sekuatnya) Haha, Kok Bisalah yang nemu itu, Astagfirullah Al-Adzim

Kami pun tidak bisa menahan Tawa kami, Sampai sampai Ketika Bu Ramena Datang, kami terus ketawa sehingga Bu Ramena tidak jadi bergabung dan berbincang dengan kami.

Waktu telah Menunjukkan Pukul 16.30, Namun pesawat Kami belum juga tiba, Rasa bosan pun mulai menghampiri kami semua, Aku, Bang Dhaffa, Ali, Bang Angga, Bang Bima, dan Yang lainnya memutuskan untuk pergi ke Mushalla untuk Shalat Sebentar.

Sampai pada akhirnya, ketika waktu menunjukkan pukul 17.30, pesawat yang membawa kami menuju kota Surakarta pun tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kami pun segera bergegas pergi menuju pesawat itu, Namun sebelumnya, Kami mengecek satu persatu Anggota kami, terutama Ali, agar dia tidak ketinggalan lagi.

Beruntunglah, Kasus Double Seat tidak lagi terjadi, Aku duduk tepat bersama Seorang Guru Pembimbing Aku pun menyapa Guru Pembimbing tersebut, beliau merupakan guru pembimbing Maluku Utara, Percakapan Antara kami berdua pun berlanjut, "Kami dari Provinsi Sumatera Utara, Pak", "Mengikuti bidang apa?", bapak tersebut melanjutkan pertanyaannya padaku, "Bidang Accounting pak".

Tiba-tiba saja seorang pria tampan datang dan mendekati tempat duduk kami, dia ternyata duduk tepat disebelahku, saat dia duduk, aku memperkenalkan diriku kepada dia, "Nama Saya Rifaldo Sitepu", Dia pun menjabat tanganku disana, Dia merupakan Kontingen Sumut, mengikuti bidang Mobile Robotics. Alasan kenapa dia tidak pernah terlihat adalah selama seminggu ini dia mengikuti pelatihan di Jakarta.

FROM MEDAN TO SURAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang