Dusk Till Dawn (The Finale)

39 1 0
                                    

Aku gagal....

Aku tidak berhasil...

Aku membuat kecewa seluruh orang yang selama ini mendukungku...

Mereka mengharap aku menang...

Aku tidak memberikan yang terbaik dalam perlombaan ini...

Pengumuman malam 19 Mei 2017, mengubah hidupku, semua mimpi, semua keinginan, yang ingin kucapai saat sudah mencapai Nasional ini, sirna sudah ketika Tommy Susanto ditetapkan sebagai Juara 1 Accounting Tingkat Nasional, ini tidak seperti aku menyalahkannya yang menang, tapi aku, menyalahkan diriku sendiri.

Malam itu setelah penutupan, Aku menghampirinya sebentar, bersama dengan peserta LKS N Accounting lain, disana ada Shella, dan Bang Ivan, yang dinobatkan sebagai Juara 2 dan Juara 3, "Hey...Mas Tommy, Shella, Bang Ivan Congratulation ya", Sial, saat aku mengucapkan selamat tinggal, lagi-lagi air mata ini akan menetes, tuhan, tolong kuatkan diriku untuk satu hari ini saja.

Sesaat setelah memberi semangat kepada mereka, seluruh peserta LKS Akuntansi yang tersisa disana, termasuk diantaranya Budi, Bang Siswandy, Kak Dewi, dan Bang Iqbal, mengajakku dan Pak Vicky untuk mencari makanan malam, malam itu, detik itu juga, adalah kali terakhir aku bisa berjumpa dengan mereka.

Malam itu pun kami berjalan-jalan, mengelilingi Kota Surakarta untuk terakhir kalinya, meskipun waktu pada saat itu telah menunjukkan pukul 12 malam, tak menyurutkan semangat kami, inilah kenangan dan kebersamaan yang gak akan pernah kulewatkan dan gak akan pernah kulupakan, saat berjalan jalan dengan mereka semua, aku menjadi sedikit melupakan kesedihanku yang baru saja mengalami kekalahan di Tingkat Nasional ini, tidak ada yang bisa disalahkan, semua ini salahku sendiri, yang selama ini kurang dengan persiapan.

"Guys...ini terakhir kita jumpa ni, nanti kalau misalnya udah balik ke daerah masing-masing, jangan pernah lupa kalau kita pernah ketemuan, dan suatu saat kita bakal reuni ya", Aku mengatakan itu kepada seluruh peserta LKS Akuntansi yang tersisa, mereka hanya tersenyum mendengarku yang berbicara agak sedikit dengan logat jawa, perjalanan seminggu di Pulau Jawa ternyata membuat logatku sedikit berubah.

Tepat pukul 1 Dinihari...Aku dan Pak Vicky kembali ke Sunan Hotel, Solo, menunggu pagi 20 Mei tiba, pagi dimana kami semua akan kembali ke kota kami, Medan, Sumatera Utara.

Sunan Hotel, Solo, Minggu, 20 Mei 2017.

"Semuanya udah disiapin kan, Ky", Bang Dhaffa mengingatkanku kembali untuk mengecek barang-barang sebelum pergi meninggalkan Hotel Sunan, hari ini, aku agak sedikit kerepotan, koperku yang rusak saat tiba di surakarta 14 Mei Lalu, membuatku harus memadatkan bajuku di dalam 2 Buah Tas, salah satu tasnya adalah milik Pak Vicky, yang kupinjam karna begitu banyaknya baju yang kubawa ke Surakarta ini.

"Ini Koper mau dikemanain ya, Bang Dhaf?" Aku bingung sambil memegang koper yang kondisinya sudah pecah itu, "Udah letak aja dibawah selimut itu", Aku mengiyakan perkataan Bang Dhaffa dan meletakkan Koper rusak itu dibawah selimut, dan kemudian kami pun meninggalkan kamar Hotel 207.

Diluar kamar Hotel, Sudah ada Bang Danil dan Bang Jose, bersama dengan pembimbing mereka masing-masing, kami pun berjalan bersama untuk sarapan pagi terlebih dahulu di Hotel Sunan. Setelah itu, kami pun menaiki Taksi untuk pergi ke Bandara Adisumarmo, rute kepulangan kami adalah Surakarta-Jakarta-Medan.

Suasana HP Ku sepi sesepinya, tidak ada satupun Pihak Sekolah yang menanyakanku lagi, apalagi setelah mereka mengetahui aku Tidak membawa Piala atau sedikitpun kabar baik untuk sekolah, begitu juga dengan teman-temanku, yang seperti telah hilang dihanyutkan air, tidak ada lagi yang menanyakan kabarku seperti saat keberangkatanku 14 Mei kemarin.

FROM MEDAN TO SURAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang