Chapter 5

1.3K 31 2
                                    

Esoknya mereka pergi kesekolah bersama sama.

*Di Sekolah*

Syila berjalan bersama Syifa. Mereka berniat pergi ke Perpustakaan. Tiba tiba.....

Brruuukkkk.......!!!

Tubuh Syifa ambruk. Sepertinya ia pingsan. Syila ingin membawa Syifa ke UKS. tetapi tidak kuat mengangkat badan Syifa. Aldo yang melihat kejadian itu langsung membantu Syila. Syila hanya terdiam. Aldo menggendong Syifa dengan kuatnya. Syila hanya mengikuti Aldo yang berjalan ke UKS sambil menggendong Syifa.

"Syil, kenapa ia bisa pingsan...?" Tanya Aldo gelagapan sambil menidurkan Syifa di ranjang.
"Eee.., mungkin.. mungkin gara gara dia nggak makan tadi malam dan pagi tadi." Jawab Syila.

Aldo segera mencari obat Maag.untuk Syifa.

Muka Syifa sangat pucat. Mulutnya kering. Syila hanya bisa membangunkan Syifa tapi tak kunjung bangun bangun juga.

Tiba tiba Syifa bangun dan mengucapkan..
"Haahhhh"

Syila segera membawakan obat maag yang dicarikan Aldo tadi.
Syifa segera meminum obat maag itu.

2 jam kemudian......

Syifa dan Syila beranjak pulang. Tapi saat didepan kelas ia ditemui oleh Aldo.

"Syifa....."  Panggil Aldo.
"Iyya...." jawab Syifa.
"Syiffaa....maukah engkau menjadi kekasih ku....?" Kata Aldo penuh harap sambil menyodorkan Bunga Mawar.

Syila yang marah mengambil bunga itu dan menginjak injaknya.

"Aku tak mengerti Do! Sejak lama aku kenal kamu. Tapi kamu nggak tau perasaan aku....!" Syila meracau.

"Maksud kamu apa syill ?" Kata Aldo.

"Syifa..Kamu baru kenal Syifa nggak lama dan kau mengerti perasaannya! Tapi aku....! Aku sudah lama kenal kamu tapi kamu sama sekali nggak ngerti perasaanku.....!!!!" Marah Syila.

"Kamu suka sama Aku..?" Kata lirih Aldo.

"Iiyyyaaaaa, aku suka kamu dari awal Smp." Kata Syila.

"Tapi aku nggak tau..." kata Aldo.

"Kamu memang manusia nggak sadarkan Diri....!!!!!!!!" Teriak Syila dan kabur begitu saja.

"Eh, Syilla..!" Teriak Syifa sambil mengejar Syila dan berhenti didepan Gerbang.

"Syila, maafkan aku... aku nggak bermaksud menyukai diaa Syill." Kata Syifa.
"Nggak, kamu nggak salah.." jawab Syila.
"Apakah kamu mementingkan Berpacaran daripada Tali persahabatan kita...??" Tanya Syifa.

Syila terdiam. Ia seperti baru sadar akan perbuatannya.

"Janganlah kamu berpacaran sebelum kamu dewasa nanti." Tutur Syifa.
"Iya Syifa maaf..." Lirih Syila.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka menuju Aldo.

"Aldo, selama kita diasrama. Kita nggak usah berhubungan. Pikirkan saja sekolahmu." Kata Syifa lalu pergi bersama Syila. Disusul Fani dan Ana.

Dijalan mereka berpelukan. Mereka sadar arti persahabatan.
Mereka berjanji tidak akan pernah memutus tali persahabatan.
                  ..................

                    -Tamat-

Kisah 4 SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang