4

2.1K 221 11
                                    

****

Di keramaian orang hilir mudik ramai-ramai membicara tes kekuatan yg di adakan untuk tahun ini kebetulan ada di wilayah kerajaan Qin, wilayah yg sama dengan kediaman shu you rong.

Berita tes kekuatan pun menyebar ke warga kerajaan qin memutuskan anak-anak kecil mereka mengikuti tes kekuatan ini untuk mengetahui seberapa besarnya kekuatan bawaan seseorang.

Shu you rong yg kebetulan sedang berjalan-jalan mendengar ini ia pun juga memutuskan untuk mengikuti tes kekuatan bawaan ini, pada saat berumur lima tahu you rong sudah mengikuti tes ini tapi karena meridiannya tersegel membuatnya tidak bisa berkultivasi dan di anggap samoah. Tapi sekarang segel itu sudah terbuka jadi you rong ingin mengetahui seberapa kuatnya kekuatan bawaan dirinya, Tes itu akan di adakan tiga hari mendatang.

                             ****

Keluarga shu mengetahui you rong yg ingin kembali mengikuti tes bawaan itu dan membuat tuan shu marah padanya meneriakinya jika shu you rong mengikuti tes itu lagi hasilnya akan tetap sama tidak akan ada yg berubah dan jangan mempermalukan keluarga shu lagi, walau begitu shu you rong tetap akan mengikuti tes itu dan menghiraukan perkataan ayahnya.

Tiga hari kemudian tempat di adakanya tes bawaan padat orang tua mengantarkan anak meeka yg masih kecil-kecil, karena tes ini memang di uji untuk anak kecil berumur lima samapai sepeluh tahun. Sedangjan shu you rong sudah berumur dua belas tahun dan ini membuatnya yg paling besar di antara yg lain.

"Kau ingin mengikuti tes? Tidakkah kau mengikutinya di usia lima tahun?" Tanya pria muda.

"Aku sudah pernah mengikutinya, tapi aku ingin mengikuti tes lagi" ucap you rong dingin.

"Apakah hasilnya akan berbeda jika kau tes ulang? Itu tidak akan berubah! Lebih baik... ahh baiklah kau bisa masuk" terpotong karena shu you rong memancarkan aura kekejamannya.

Shu you rong memasuki ruangan itu ia melihat pria tua tampak gagah di dalam ruang uji, tatapan matanya heran.

"Gadis muda kau baru tes?" Tanya pria tua itu

"Aku sudah pernah mengikutinya dan ingin mengujinya ulang" ucap you rong dingin

"Apakah hasilnya akan beda jika kau mengujinya ulang?" Tanya pria tua itu sama seperti pria mudah yg ada di luar ruangan ini.

"Kita akan melihatnya" kata you rong tak peduli dan dingin

"Baiklah, kau hanya sentuh batu itu dan keluarkan kekuatan mentalmu" ucap pria tua

Shu you rong mengikuti instruksi dari si kakek tua itu, dia menyentuh batu dengan telapak tangannya dan memfokuskan kekuatan mentalnya ke batu yg ia sentuh, tidak lama warna batu tersebut berubah menjadi pink lalu kuning, hijau, ungu, buru, putih dan terakhir transparan.

Warna-warna di batu berubah membuat kejutab untuk kakek tua itu, seakan ia baru melihat hantu.

Shu you rong aneh kenapa warnanya tidak berubah lagi apakan itu tes nya sudah selesai? Ia pun melepaskan tangannya dan menatap kakek tua dengan wajah terkejutnya.

"Apa ada yg salah kek?" Tanya you rong

"Transaran" ucap si kakek pelan tapi tetap terdengar oleh shu you rong

"Tahukah kau arti dari warna-warna di batu ujian itu?" Tanya si kakek ditanggapi gelengan kepala shu you rong.

"Warna pink yg menyala adakah bawaan mental yg rendah terus ketingkat selanjutnya sampai transparan yg memiliki arti bawaan mental tak terbatas dan kau..." penjelasan si kakek tua terhenti karena intrupsi shu you rong

"Aku berhenti di warna putih itu maksudmu kakek tua? Baiklah tidak buruk, aku akan pergi sekarang" ucap shu you rong menganggukan kepalanya kemudian hendak beranjak pergi.

"Tunggu!" Seru kakek tua

"Apa urusan ini belum selesai kakek tua?" Tanya shu you rong membalikkan badannya ke kakek tua tadi.

"Kau harus mengikuti ujian satu lagi, sebenarnya ujian ini tidak bisa untuk sembarang orang tapi untukmu pengecualian gadis kecil" kata kakek tua.

****

"Monster... kau.. kau monster" seru kakek terkejut serta ketakutan bersamaan.

Batu tes bawaan mental hancuc menjadi abu itu batu yg amat sangat keras, sangat sulit untuk dihancurkan tapi gadis kecil ini dengan mudahnya menghancurkan batu tersebut menjadi abu. Benar-benar abu!

"Siapa kau gadis kecil? Apa kau benar seorang monster? Bawaan mentalmu membuatku takut!" Ucap kakek tua tidak bisa menenangkan jiwa dan pikirannya bahkan membuat tubuhnya bergetar

"Aku shu you rong, kau sendiri yg mengatakan batu itu tidak bisa hancur nyatanya sekarang menjadi abu. Jadi jangan salahkan aku! Sudahlah aku pergi, aku sudah mengetahui hasilnya sekarang" kata shu you rong

Shu you rong pergi meninggalkan ruangan tes ujian dengan wajah cemberut karena si kakek memanggilnya monster. Tapi orang-orang yg melihatnya berpikir bahwa hasilnya tetap sama yaitu sampah tidak berguna, mereka menghina you rong tapi ia tetap tidak bergeming tetap jalan menuju hutan plum tempat kediamannya.

Di sepanjang jalan orang terus-terus menghinanya dengan perkataan yg menyakitkan bahkan jika tida bicara mereka melihatnya dengan pandangan hina dan menjijikan, membuat shu you rong naik pitam tapi ia tetap harus menahan emosi untuk saat ini.

Shu you rong berjalan menunduk pada saat melewati kawasan pasar, sesaat ia berhenti membeli kacang-kacangan lalu berjalan sambil memakan kacang-kacangan dalam bungkusan.

Ia tidak menyadari orang di belakangnya melempari telur ke arahnya dan hampir mengenai wajahnya jika seseorang tidak melemparkan jarum kecil yg membuat telur itu jatuh terlebih dahulu sebelum mengenai wajahnya.

Tapi shu you rong masih belum menyadarinya, sekali lagi orang yg sama melemparinya telur tapi tetap tidak mengenai you rong membuat yg ingin melempar gusar dan terus menerus melempar hingga lemparan kelima alias telus yg kelima seseorang menabrak tubuh shu you rong membuat kacang yg di tangannya jatuh.

Seorang pria berbadan tegak tinggi berkulit putih berambut hitam lurus dan bermata cokelat, ya hanya matanya saja yg bisa tarlihat karena wajahnya tertutupi kain polos putih.

"Apa yg kau lakukan? Kau tidak bisa melihat? Kacangku jatuh! Bagaimana kau akan memberi kompensasi akan itu?" Tuntut shu you rong.

"Gadis kecil ini terlalu lucu, bukankah seharusnya aku yg mengatakan itu? Seharusnya aku yg mengatakan bagaimana kau bisa jalan sambil makan pria asing di belakangmy ingin melemparimu telur hingga aku harus mengorbankan ke empat jarumku dan lemparan kelima sengaja menarikmu agar telur itu tidak mengenaimu, tapi malah gadis ini yg marah padaku. Seharusnya aku yg meminta kompensasi akan keempat jarumku dan waktu istirahatku di atas atap itu!"

"Gadis kecil bukankah seharusnya aku yg mengatakan itu padamu? Kau berjalan sambil makan dan tidak melihat jalan" seru pria itu.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Happy reading~

Mystical PeakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang