Keping 1

71 14 1
                                    

"Alpha", iya itulah nama yang diberikan oleh Caroline dan Ardan. Nama itu memiliki arti yang dalam bagi kedua orang tuanya, karena ada makna tersendiri dalam nama tersebut. Alasan diberikannya nama Alpha kepada bayi tersebut karena Caroline dimimpikan oleh seseorang saat ia pingsan.


"Adios..,wahai wanita yang beruntung", salam orang tidak dikenal dalam mimpinya, dengan bahasa yang tidak ia ketahui.
"Salam.., siapakah anda?", jawab Caroline dengan penasaran. "Kau tidak perlu tahu siapa aku dan darimana aku berasal, yang perlu kau ketahui hanya masa depan anakmu", jawab orang tersebut dengan santai. "Anakku??, anak yang baru saja lahir?, apa yang akan terjadi padanya?, Caroline menjawab dengan rasa ketakutan. "Tenanglah wahai wanita, masa depan anak itu yang menentukan adalah dirinya sendiri, tugas kau dan suamimu hanya mengarahkan ke arah mana masa depannya akan diukir, akankah akan menjadi pembawa kebahagiaan atau pembawa malapetaka, dan satu lagi anakmu spesial", mendemgar perkataan orang itu Caroline terkejut dan akhirnya bangun dari pingsannya dengan nafas tidak teratur.


Paginya, setelah melahirkan Alpha dan memberikannya ASI, Caroline bercerita ke suaminya di ruang keluarga, mimpinya saat pingsan. Ardan menanggapinya sebagai hal serius, seperti sesuatu yang akan mengubah kehidupan keluarganya, namun mimpi tadi hanya dianggap Caroline sebagai isapan jempol belaka yang tidak akan mengubah apa-apa. "Istriku!!, jangan hanya kau anggap hal ini isapan jempol belaka, mungkin hal inilah yang akan mengubah nasib kita!", ucap Ardan sambil menepuk tembok dengan keras. "Mana mungkin hal seperti mimpi bisa mengubah nasib kita!", Caroline ikut naik pitam. "Tapi setidaknya kita harus menyikapi mimpi tersebut!", jawab Ardan. "Terserah kau, tapi aku tetap akan menganggap itu isapan jempol belaka!", jawab Caroline. Setelah berdebat beberapa lama mereka berdua akhirnya menemukan jalan keluarnya. "Bagaimana jika kita sedikit melupakan soal mimpi tersebut, lalu mendidik anak kita supaya memiliki masa depan yang cerah", ucap Ardan dengan suara lemah lembut. "Baiklah jika itu maumu, aku akan menjalannkannya", jawab Caroline yang sedikit reda pitamnya.



Setelah beberapa tahun, Alpha yang sudah berumur 3 tahun tumbuh menjadi seorang bocah laki-laki yang tampan, lucu, pintar, dan menggemaskan. Rambutnya yang pirang, mata yang berwarna biru cerah, dan perawakan yang cukup tinggi untuk anak usia 3 tahun. Alpha memang seperti bocah-bocah di Venusium pada umumnya, namun pada usia 5 tahun, Alpha mendapatkan "mimpi pertamanya", tidak seperti bocah-bocah di Venusium yang bermimpi tentang makanan, mainan, dan cita-citanya. Alpha malah bermimpi tentang "masa depannya".

"Adios... Wahai anak spesial", sapa seseorang tidak dikenal dalam mimpinya. "S..s..siapa anda?", jawab Alpha kebingungan dengan suara mungilnya. "Tak perlu takut, aku disini bukan untuk menakutimu, aku hanya akan memberikan petunjuk untuk masa depanmu", jawab orang tadi. "Petunjuk??, masa depan??, apa ini??", tanya Alpha kebingungan. "Masa depanmu dan duniamu yang menentukan adalah dirimu sendiri, tidak perlu menjadi seperti orang lain, kau hanya perlu menjadi dirimu sendiri dan dalam perjalananmu nanti kau akan berkenalan dengan sesuatu bernama cinta", perkataan orang tadi menutup mimpi Alpha.

#4917

Masih gajes ya ceritanya😂 maklum bagian awal² masih pendalaman tokoh, belum masuk ke cerita inti. Ditunggu aja kelanjutannya...
#VOMMENT






Amazing CreatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang