My Sexy Lecturer - 11

120K 5.2K 129
                                    

Samantha POV.

.

.

"Sedang apa kau disini? Dan kenapa bisa bersama dosen killer itu?"

Aku gugup. Dean tidak pernah mengetahui apapun tentang hubunganku dengan Keith. Ia sibuk dengan pekerjaannya. Aku tidak punya kesempatan untuk menceritakannya. Setiap pertemuan singkat kami, ia terlalu sibuk membicarakan rencana-rencananya untuk masa depan kami, hingga pertemuan terakhir ia menyampaikan bahwa ia harus menikahi Brigitt karena ia sudah membuat gadis itu hamil.

"Aku... kami..."

"Katakan Samantha!" Dean mendesis dengan mata menyipit. Ia mencurigai sesuatu.

Aku menghela nafas dan menghembuskannya kasar. Ini saatnya aku jujur dan mengatakan semuanya.

"Aku dan Pak Keith sudah bertunangan," jawabku memantapkan hati setelah memejamkan mataku sejenak.

Mata Dean membelalak tidak percaya.

"Kau? Tidak mungkin! Kapan?" Dean terperangah menatapku terkejut, lalu pandangannya berubah keras. Ia marah.

"Di hari yang sama dengan kau menikah," sahutku menunduk.

Kudengar helaan nafas kasar Dean.

"Lihat aku, Sam. Tatap aku dan katakan itu bohong!"

Aku menggeleng. Bukankah aku tidak berbohong? Itu kenyataan.

"Shit! Sam! Aku kan sudah mengatakan padamu untuk menungguku! Aku tau aku salah sudah membuat Brigitt hamil dan harus menikahinya. Tapi aku mencintaimu, Sam. Kenapa kau tidak mau menunggu hingga ia melahirkan dan aku menceraikannya?"

Aku menatap tajam Dean. Kenapa ia egois sekali?

"Dean, bagaimana bisa kau berkata demikian? Brigitt mengandung anakmu! Kenapa kau tega sekali berencana menceraikannya setelah ia melahirkan anakmu?" sentakku kesal.

"Aku mencintaimu, Sam. Aku ingin kau menungguku untuk menyelesaikan semua ini. Aku mendapatkan pekerjaan itu karena aku ingin segera menikahimu," ujarnya keras kepala. Itu membuatku sedih.

"Orang tuamu tidak akan pernah menyetujui hubungan kita, Dean," aku menahan tangis. Dean terus berkata ia mencintaiku tanpa peduli perasaan Brigitt yang mencintainya. Sementara aku, masih berharap Dean tidak meninggalkanku meskipun harapan itu tidak akan ada dan perasaanku terhadapnya tidak sekuat dulu.

"Aku tidak peduli! Sam, berjanjilah kau akan menungguku!" Dean mengguncang lenganku. Ia menginginkanku bertahan untuknya. Tapi itu tidak mungkin. Ia sudah menikah dengan Brigitt. Begitupun aku sudah bertunangan dengan Keith.

"Sayang, ayo pulang. Atau kau mau langsung ke rumah Mama?" tiba-tiba dari belakangku Keith meraih pinggangku dan mengecup pelipisku, membuat Dean melotot melihatnya.

..

"Sampai kapan kau melamun begitu?" aku tersentak dan berbalik.

Keith menghampiriku, kedua tangannya tersimpan dalam saku celananya. Matanya menatapku tajam.
Tiga hari berlalu dan aku masih saja teringat pertemuan terakhirku dengan Dean.

"Sejak kapan kau di situ?"

"Hampir lima belas menit. Cukup lama untuk melihat wajah murungmu."

"Apa makanannya sudah datang?" tanyaku menghindari tatapan intimidasinya.

My Sexy Lecturer (Unpublish sebagian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang