3

1.2K 234 25
                                    



Younghyun kini tahu apa yang harus ia perbuat, ia tahu siapa yang harus ia lepas.

Aku memang lelaki yang tak pantas untukmu.

Kata-kata itulah yang ada di benaknya ketika mengingat bisa-bisanya ia membuat perempuan itu menunggu hingga nyaris tengah malam. Tak hanya itu, selama ini ia sudah terlalu banyak membuat gadisnya menunggu. Ia duduk di atas ayunan di tengah taman, memikirkan apa yang harus ia katakan. Sejujurnya, ia takut.

"Brian!"

Younghyun menoleh mendapati gadis cantik yang sedang tersenyum padanya. Ia berusaha tersenyum, meskipun sebenarnya air mata nyaris saja mengalir. Gadis itu berjalan mendekatinya. Younghyun bisa merasakan jantungnya berdegup begitu cepat, apalagi ketika melihat gadis yang kini berdiri di hadapannya itu masih saja tersenyum. Ia takut, takut kalau akan membuat gadis itu menangis.

"Kau cantik sekali hari ini."

"Kau ini apa sih? Apa yang mau kau katakan? Kau merayuku agar aku memaafkanmu karena kau tak bisa menemuiku kemarin kan? Tenang saja aku tida-."

"Aku-"

Kata-kata Younghyun terhenti di tenggorokan. Ia tak sanggup mengatakan ini pada gadisnya, apalagi ketika mengingat betapa manis gadis itu ketika memanggil namanya. Betapa lembut suaranya ketika mengucap kata 'Brian'.

Younghyun, kau harus mengatakannya. Semua akan baik-baik saja.

"Brian, kau tidak apa?"

"Aku tidak bisa melanjutkan ini lagi."

Hening.

Wajah gadis itu mulai memerah.

"Maksudmu?"

"Kita berhenti di sini saja ya. Aku terlalu sibuk. Bahkan untuk meluangkan waktuku untukmu saja aku tak bisa, aku memang pecundang."

Gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Brian, kau tahu aku tidak pernah peduli seberapa sibuk dirimu. Aku hanya-"

"Cukup."

Air mata Brian mengalir.

"Kau tidak akan bisa bahagia jika kau bersamaku. Suatu saat nanti, akan ada lelaki yang bisa selalu ada untukmu. Lelaki yang tidak egois. Lelaki yang hebat, tidak sepertiku."

Younghyun mencium kening gadis kesayangannya untuk terakhir kalinya. Gadis itu hanya bisa terdiam, tak tahu harus mengatakan apa.

"Jalga," ucapnya.

Ia kemudian berjalan pergi menjauhi gadis itu. Kali ini ia tak bisa menghentikan tangisnya. Hatinya sakit. Suara gadis itu ketika memanggilnya terus saja terngiang di telinganya.

Tak apa Younghyun. Dia akan bahagia tanpamu.

Don't Call Me Brian [DAY6 - Young K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang