5. Foto Pre-wedding (part 1)

3.8K 183 29
                                    

Seminggu pasca kunjungan semi lamaran yang berakhir pertikaian, Hinata kerap uring-uringan menjalani harinya.

Marah-marah tanpa sebab, sering kedapatan melamun, yang terparah ialah pulang larut malam dengan mulut beraroma alkohol.

Kemudian, disaat amarahnya masih membumbung, Naruto dan Sasuke datang tanpa pemberitahuan, lalu menggeret tubuhnya paksa.

Beralasan bahwa Hinata akan melarikan diri jika diberi kabar, tanpa persiapan dan aba-aba pula, dirinya diboyong ke lokasi pemotretan.

Grapura Beach, adalah tempat yang dipilih.

Pariwisata yang terkenal akan keindahan pasir putih serta laut berwarna biru bening, tempat yang tiap harinya dipenuhi turis mancanegara pun domestik.

Akan tetapi, kawasan rekreasi yang biasanya padat pengunjung itu, mendadak sepi bak zona penguburan.

Didasari satu kata yakni posesif, Sasuke dan Naruto yang mengklaim Hinata sebagai kepunyaan pribadi, tak tanggung-tanggung menyewa seluruh pantai beserta asetnya sehari penuh.

Berdalil jika tubuh molek istrinya (baca: calon) akan menjadi santapan mata pria-pria mesum, Sasuke serta Naruto, tanpa ragu merogoh kocek dengan nominal delapan digit.

Dijuluki pria gila? Pftt... Sasuke dan Naruto menahan tawa.

Apalagi yang perlu disangkal dari lagak mereka yang seolah berkata, "hey, Girl. Inilah kami. Lelaki tampan nan memesona yang kehilangan akal, duo husbando yang tidak lagi perjaka. Stay away from us. Grarrrr.... Hahahahaha..."

Toh, mereka berdua memang gila, tergila-gila pada Hinata maksudnya.

"Baiklah, Anak-anak. Bisa kalian jelaskan kenapa aku harus memakai ini?"

Bersedekap sambil mengetuk-ngetuk ujung kaki kanannya di pasir, Hinata menuntut penjelasan kedua calon suaminya, tak lupa berlagak seperti ibu kost menagih bayaran.

Katanya mau foto prewed, tapi kok busananya bikini super seksi?

Hebatnya lagi, berwarna loreng bertotol-totol seperti bulu seekor hyena.

Hell yeah...

Hinata itu supermodel termahal di Amerika.

Si semampai yang digilai banyak pria, mana pantas berbusana supernorak begini?

Andai, andai Hinata tak punya hati, maka tanpa ragu dan pertimbangan apapun, Sasuke dan Naruto dijamin kehilangan cokelat batangan mereka. Putus, menjadi onggokan daging panjang tak berharga.

Biar saja mereka tidak bisa mencetak kloning. Hinata, masih bisa mencari pejantan lain yang sudi menyumbangkan benihnya.

"Kau seksi sekali, Hinata," kata Naruto.

"Bisakah aku menindihmu di pasir ini? Please?" Tambah Sasuke, ambigu.

Urat-urat amarah perlahan menonjol disekitar pelipis Hinata. Beroleh jawaban yang terkesan rancu dan seenaknya, sekonyong-konyong menggelorakan niat membunuh dalam dirinya.

Masih berpose ala model pakaian dalam Victoria Secret, Hinata menyipitkan amethis-nya menatap Naruto dan Sasuke bergantian.

"Jadi begitu..." katanya, menganggukkan kepala beberapa kali, lalu menepuk-nepuk dadanya dengan dramatis.

"Kalian menerima pernikahan ini, hanya karena tubuh seksisu!?"

"Seksi ku, Hinata." Ralat Naruto, lembut.

3 in 1 (Adult, Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang