Terjebak diantara cinta yang salah

307 4 2
                                    

entahlah perasaan itu mulai timbul diantara detik demi detik, perasaan itu mulai bersemi di antara hari demi hari tetapi perasaan itu harus pupus diantara kamu dan dia, memang mencintai orang yang sudah punya pasangan itu salah, seenggaknya melihat kamu itu suatu anugrah yang berarti, dan tiba pada saat itu entahlah , seiiring waktu kalau memang kamu milik ku ya akan kuraih dengan usahaku sendiri, aku lebih baik menunggumu dibalik kerinduan malam, akan kuceritakan saat senja, dan akan ku raih dikala mimpi, sudah lah , kali ini mending aku fokus terhadap kehobian ku berbeladiri karate, itu adalah hobi yang kebetulan, teringat disaat SMP disaat itu ada bima yang mengajaki untuk ikut, dan aku memulai beladiri itu, ya semua menentang termasuk kedua orang tua dan kakak ku sendiri, mereka terlalu khawatir dan mereka gak serius bahkan selalu melarang, disaat itu aku mulai berontak akan keiinginan ku, dan

"ini jalan yang aku pilih, resiko aku yang tanggung, aku ingin berprestasi"

yaudah emang sih kalo gak direstuin orang tua itu apa-apa susah, dimulai dari awal latihan di cuekin, gak di anggep, pokoknya ibarat plastik es yang tinggal di buang.Nah saat itu disaat kenaikan sabuk pertama, semua lolos kecuali Bima, si Bima gak lolos gara-gara dia pas dipanggil gak ada dia malah jajan, dan disaat di test dia berenti, dan sampe sekarang gua masih menggeluti karate, entahlah, semua emosi disaat gw galau, disaat gw jenuh, emosi bisa tersalurkan, apalagi pas disini, Ada satu senpai(sebutan untuk yang lebih senior) dia orangnya tengil,asik rada berbau jav , seenggaknya gw belajar dari dia bahwa kunci kesuksesan adalah
*kerja keras,disiplin, dan gak punya rasa untuk berhenti belajar menjadi yang lebih baik*
saat itu latihan di indor sekolah, disaat semua anak-anak sekolah yang lain sibuk dengan aktivitas mereka, pramukaanlah, paskibra, pokoknya rame , disini gw belajar, bahwa sebanyak apapun yang pengen belajar walaupun sedikit orangnya asal serius mereka siap berprestasi, dan alhamdulilah kebanyakan dari mereka sih begitu, aku mulai banyak hal bertukar cerita bagaimana mengatasi suatu masalah, apalagi disaat ada suatu masalah tentang perasaan, mereka seakan gak peduli dengan perasaan, tetapi mereka bisa menghibur dan mereka membuat masalah jadi ilang, just* hadapin masalah kamu, kamu gak sendirian yang punya masalah, tertawalah lakukan bukan hanya berpikir untuk menyelesaikan masalah tapi lets action buat menyelesaikannya* nah pada hari rabu, gw ada tambahan latihan persiapan porda(pekan olahraga nasional) saat itu dari semangat jadi ngeper kan(sebutan buat unmood) si freya pulang ada yang anterin kan, biasanya dia bawa motor sendiri, yah potek aja liatnya, padahal dia bukan siapa-siapa, tapi dia masih yang terspesial,tau kenapa gw ngeluh, dia pernah bilang

"plis aldo jangan deketin gw ,kaya gitu lah ya, we are just friend, gak lebih"

tapi gw tetep mengelak dengan

*heh frey ih jadi orang jangan gtu, emang kita temen tapi suatau saat kamu pasti gak nyangka kalo kita bisa lebih deket dari pada nadi dan suatu saat kita akan sejauh matahari!*

"hahaha serius gak tuh? udahlah ya, mending kamu cari yang lebih dari aku"

*kan mulai kan, ywdh mending aku nungguin kamu, daripada harus sama yang lain*

nah saat itu dia jadi semacam batu es diatas triplek , dingin dan datar sifat dan prilakunya ,saat selesei latihan ada seorang teman perempuan ku ,namanya Rara,baik sih dia pinter lagi, pas itu

"ra,minta minum aus nih abis latihan"

*ada tuh ditas,mau diambilin atau ngambil sendiri*

"ambilim dong wkwk"

*dasar udah minta gak tau diri lu kampret*

Akhir dari sebuah perasaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang