halaman 18

3K 104 1
                                    

Dafa membaringkan nada diatas tempat tidur, membiarkan petugas UKS menjalankan tugasnya, petugas itu sudah selesai memeriksa nada.

"Dia cuma kecapekan kak dan asam lambungnya juga naik" ucap petugas UKS itu kebetulan adalah anak kelas 10.

Petugas itu keluar dari ruangan meninggalkan dafa dan nada berdua saja didalam UKS, dafa duduk disofa samping tempat nada terbaring pingsan, kepalanya menyandar pada sofa.

Nada mulai membuka mata perlahan, dia mencoba mengingat apa yang terjadi padanya, mata melihat kearah sofa yang sedang diduduki dafa.

"Kak....." lirih nada

Dafa yang mendengar seperti ada yang berbicara langsung menegakan kepalanya,

"Udah sadar lo" ucap dafa

Nada hanya mengangguk, lalu dia mencoba untuk duduk. Matanya membulat melihat dafa yang pergi keluar dari UKS.

"Mau kemana kak" ucap nada

"Mau balik kelaslah ngapain juga gue disini" dafa melangkah pergi

Nada hanya melihat punggung lelaki itu pergi meninggalkannya diUKS sedirian untung saja tak lama kemudia petugas UKS datang.

Tak lama kemudia ayah nada datang menjemput sebab tadi gurunya menelfon ayah nada agar dia bisa dijemput pulang, didalam mobil nada hanya memandangi kaca mobil dan memilih untuk dia dari pada menjawab pertanyaan ayahnya.

"Kamu kenapa sayang?" Lirih ayah

"Tumben ayah gak sibuk kerja" jawab nada santai

"Gimana ayah mau kerja kalau kamu sakit kayak gini" lirih ayah

"Nada butuh ayah" gumam nada dalam hati

Nada hanya diam dia hanya ingin ayahnya mengerti kalau dia tidak butuh fasilitas yang mewah tapi dia hanya membutuhkan perhatian ayahnya.

Matanya kembali memandangi kaca mobil, dia mengingat kenangan dimana dulu bundanya masih hidup pasti wanita itu akan terlihat sangat khawatir ketika mendengar putrinya jatuh pingsan dan pasti wanita itu mulai menghujani nada dengan berbagai pertanyaan.

Air mata nada ingin sekali rasanya jatuh dan menangis sekencang kencangnya tapi dia tak mau menjadi beban pikiran buat ayahnya.

Gadis itu mengerti bahwa ayahnya bekerja untuk masa depan dirinya tetapi anak seumur nada masih sangat membutuhkan sosok seorang ayah didalam hidupnya.

Nada menggigit bibir bawahnya kuat agar air matanya tidak terjatuh, setelah mobil itu berhenti didepan rumah dengan cepat nada berlari masuk kedalam kamar dan mengunci pintu kamarnya.

"Bu-bundaaa......" nada menangis sejadi jadinya, namun dia sadar bahwa ayahnya tengah mengetuk pintu kamar.

"Sayang are you oke?" Ucap ayah

Nada menggigit tangan agar isakanya tidak sampai ketelinga ayahnya.

"I'am oke" jawab nada

Mendengar jawaban itu ayahnya berfikir bahwa putrinya itu ingin beristirahat dia pun pergi dari sana.

Nada merasa ada yang begetar disakunya dengan cepat dia meraih ponsel didalam saku itu.

Aryo tengil:
• lo sakit apa?

Me:
• gue sakit jiwa karena lo
• berhenti chat gue
• gue benci sama lo

Nada kembali menangis karen nasip percintaannya juga sangat buruk orang yang dia cintai malah begitu sangat menyakitinya setiap kali dia berbicara.

StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang