Dia selalu menguji hatiku. Membawa pergi dan mengembalikannya kembali. Membawa terbang dan mendaratkannya. Selalu seperti itu.
Aku selalu ingin melindunginya. Mengajaknya pergi jauh dari kegelapan agar bersinar kembali dihadapanku.
Dia selalu mendatangi-ku diam-diam ketika malam tiba. Membangunkan-ku dari tidurku. Menangis dalam dekapanku. Dan kemudian meninggalkanku ketika aku mulai membuka pintu.
Aku tidak peduli seberapa sakit hatiku yang kian mendalam. Dia membutuhkanku. Dia terlalu rapuh menghadapi semuanya. Aku kuat, dia berbeda denganku.
. . . .
. . . .Yukhei pov.
"Mengapa sendirian? Tidak bersama taeyong?" Wajahnya sedikit muram ketika aku bertanya. Pasti benar dia muram seperti ini karna taeyong.
"Aku benci saat dia lebih memilih pergi bersama dengan teman-temannya."
"Aku benci dia tidak mempedulikan-ku."
"Aku benci dia yang seperti itu."
"Sekali saja aku ingin egois seperti dia. Tapi aku selalu tidak bisa."
Seperti itu keluhan yang selalu ten ungkapkan kepadaku. Taeyong, taeyong, dan selalu taeyong.
"Sudah selesai?" Tanyaku. Aku berusaha senormal mungkin.
Dia menatapku. Manik matanya sedikit berkaca-kaca. Aku tau dia cengeng. Paling sebentar lagi dia akan merengek kepadaku.
"Ten, aku tidak tau tentang hatimu. Aku juga tidak tau tentang pikiranmu. Yang kau perlukan hanya percaya dengan taeyong." Ya, dia ten. Seseorang yang sangat aku lindungi.
Tentang ucapanku tadi sungguh aku tidak membela taeyong, tidak sama sekali. Lagi pula aku tidak terlalu kenal baik dengan taeyong. Aku hanya ingin menenangkan ten. Aku tidak suka melihatnya sedih seperti ini.
Aku lebih suka melihat ten bahagia.
Walau bukan bersamaku.
. . . .
. . . ."Merasa lebih baik?"
"Aku selalu merasa lebih baik jika sudah bersama denganmu."
"Ahaha aku memang bisa diandalkan." Yukhei tertawa pelan.
'Kalau kau mengatakan seperti itu. Bagaimana bisa aku pergi meninggalkanmu ten.'
"Kenapa? Kau aneh. Wajahmu tiba-tiba sedih seperti itu." Ten menatap yukhei.
"Apa? Aku sedih?" Yukhei menunjuk dirinya sendiri.
"Iya kau, memang siapa lagi?"
"Ahh.. Aku memang sedih."
"Mengapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight [ YukTen ft TaeTen ]
FanfictionMenghapus segala kegelapan yang datang menghampiri, tidak peduli seberapa sakit hati yang menjadi tempat persinggahan. Semakin mendekat, semakin kuat sakit yang terasa. Kau, sebuah tempat yang tidak dapat kusentuh. Sebuah tempat yang tidak dapat aku...