"Hei, bisakah kau menepi sedikit nak?""Ah, baiklah."
Seorang pemuda yang sedang berada di pinggir jalan kereta, di stasiun, sedang diberi peringatan oleh pria paruh baya yang berumur 40-50 tahunan.
Pemuda itu hanya bisa mengangguk setuju dan menepi sedikit dari jalan kereta yang berbahaya itu, pria paruh baya itu memang bermaksud baik. Tadinya secara tidak sadar kakinya melewati garis batas berbahaya yang dipasang di samping jalan kereta.
Pemuda itu memang terlihat seperti siswa lainnya yang berangkat ke sekolah menggunakan kereta maupun bus.
Pemuda itu menggunakan seragam putih bersih layaknya pakaian sekolah lainnya, celana-nya yang berwarna hitam dan tas hitam semakin menambah kesan menarik untuk si pria.
Wajahnya memang terlihat tidak jelek, dia memang cukup tampan tapi tidak bisa dibilang sangat tampan, beratnya kira-kira hanya sekitar 45-50 kg.
Semuanya memang tampak biasa saja kecuali dengan rambutnya, ya rambutnya yang berwarna putih itu selalu saja membuat perhatian.
Itu bukan uban yang biasa dimiliki oleh para pria atau wanita yang beranjak tua, tapi rambutnya yang putih itu telah tercipta sejak dia lahir, berwarna putih cerah dan memancarkan aura ketenangan.
Tuun~
Suara kereta yang telah berhenti terdengar dengan jelas, setiap orang yang menunggu sedari tadi mulai masuk dengan perlahan dan tertib. Memang, yang memasuki kereta itu tidak terlalu ramai, tapi tidak bisa dibilang sedikit juga.
Pemuda berambut putih itu pun juga masuk ke kereta yang telah berhenti itu, tak lama pintu kereta tertutup dan kereta segera melaju dengan perlahan.
Pemuda itu bernama Lukaku Kirimoto, yang memang sudah biasanya dia berangkat ke sekolah menggunakan kereta ini, dia sudah biasa pergi ke sekolah dengan sendiri.
Waktu tempuh paling lama dari stasiun tadi dan stasiun yang berada di dekat sekolahnya hanya sekitar 30 menit. Meski terbilang sebentar, tapi ia harus tetap bangun pagi-pagi agar tidak terkena hukuman dikarenakan terlambat.
Kira-kira sudah 10 menit sejak dia naik kereta ini, dia yang sudah biasa berdiri di dekat pintu kereta sedang melihat-lihat media sosial menggunakan Smartphone-nya.
Ia yang sedang asik melihat-lihat layar Smartphone-nya terusik dengan suara teriakan-teriakan yang terdengar dari gerbong depan penumpang.
"Ada kereta lain di depan! Kereta itu mengarah kesini dengan kecepatan tinggi!"
Terdengar suara orang yang berniat memberitahu seluruh penumpang. Seketika, teriakan orang-orang yang sedari tadi hanya duduk santai menikmati perjalanan mulai terdengar.
Ada orang yang mengambil tabung gas darurat dan memukul-mukulkannya ke arah jendela kereta, ada suara siswi-siswi sekolah yang menangis.
Lukaku yang sedari tadi juga santai tiba-tiba juga langsung merasa panik, melihat orang-orang yang panik, membuatnya menjadi semakin takut.
Tapi, ada satu hal yang meskipun dia dekat dengan ajalnya menarik perhatian Lukaku, yaitu seorang siswa laki-laki yang sepertinya satu sekolah dengannya yang duduk di bangku di sampingnya.
Lukaku melihat bahwa siswa itu mengambil Smartphone-nya dan membuka aplikasi [Camera] dan mengarahkannya ke mukanya.
Lalu, dia mengambil gambar dirinya sendiri dengan pose "Terimut"nya, mulut monyong, mata terbelalak, dan lidah melet, membuah wajah siswa itu terlihat sangat lucu.
"Huekk."
Lukaku yang menyaksikan kejadian ini sontak merasa mual dan menahan tawanya, Lukaku melihat siswa itu setelah melakukan "Selfie" nya langsung menekan aplikasi [Facebook] dan membuat status seperti ini.
"Aaaa maafin aq yang bila dari dwlu merepotkan kalian yaa teman-tweman ku tercinta dan orangtuaq yang selalw merawtku, ajal q sudah dekat, swlamat tiinggal Guys 💋."
Lukaku melihat setelah siswa itu menulis statusnya, dia membuka [Galeri] dan memasukkan foto selfienya yang tadi, dia mengupload status beserta fotonya lalu menyimpan Smartphone-nya kedalam tas.
Sontak setelah melihat status itu, Lukaku yang sudah berhenti mual, menjadi lebih mual dari sebelumnya. Dia merasa bahwa siswa itu telah mencoreng nama baik "Laki-laki".
Dan setelah melihat semua kejadian itu, Lukaku segera berlari ke arah gerbong depan, dan dia melihat kereta itu sudah tidak jauh dengan kereta yang dinaiknya, semakin dekat, dan semakin dekat.
Sebenarnya, sang masinis sudah mengerem dengan sekuat tenaga tapi kecepatan kereta tidak juga melambat, hanya ada satu alasan dan itu adalah rem blong!
Lukaku yang menyadari hal ini, langsung pasrah dan setelah kereta itu masuk ke rentang 20-30 meter, tiba-tiba kepala Lukaku dan semua penumpang lain merasa pusing yang teramat sangat, sang masinis, siswa-siswi, semua orang yang berada di kereta ini merasakan sakit yang tidak tertahankan di kepala mereka.
Seketika, kesadaran semua orang pun hilang, dan setelah beberapa lama, mereka terkejut bahwa mereka dapat membuka mata mereka, dan melihat di depan mata mereka memandang, hanya ada warna putih yang menghiasi sekitar.
Lukaku juga sudah sadar, dia menyadari bahwa dia telah sampai di tempat aneh, dia berpikir "Bukankah aku sudah mati?" Dengan penuh tanya.
Semua orang dengan bingung bertanya-tanya
"Dimana ini? Bukankah kita mati? Statusku terkirim gak ya?"
***
Hello minna-san, selamat menikmati cerita baruku ya, mulai hari Jum'at, setiap cerita yang sudah ada jadwalnya akan mulai beroperasi lagi.
Mulai Jum'at juga, semua cerita bakalan terus diupdate dan semoga saja sampai bisa tamat 😀😀
Selamat menikmati 👊👊
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of Sword Mastery (Dropped)
FantasyLukaku Kirimoto, hanyalah seorang siswa biasa di salah satu SMA yang berada di jepang, dia menjalankan hari-harinya dengan sangat biasa Sekolah-Makan-Tidur itulah kebiasaan sehari-harinya, saat dia berangkat ke sekolahnya menggunakan kereta yang bia...