Aku saat ini sedang berlatih pedang lagi dengan ayahku, sudah ratusan kali aku berlatih pedang dengan ayah sejak umur 3 tahun.
"Ayah tidak menyangka, bahwa ayah akan kalah di tangan anak sendiri haha."
Saat ini aku mengalahkan ayah lagi, saat masih pertama-tama aku berlatih pedang dengan ayah, aku sudah dapat melawannya hampir secara seimbang.
Dan setelah 1 tahun berlatih dan berlatih, aku telah melampaui ayah yang dulunya adalah Adventurer rank B, dulu sebelum ayah pindah kesini dan membuat keluarga, dulu ayah adalah salah satu ksatria keluarga Baron.
Ayah mempunyai ketrampilan berpedang medium tetapi bisa mencapai rank B, itulah salah satu kelebihan ayah. Meskipun ayah sudah tidak bekerja sebagai ksatria lagi, keahlian berpedangnya tetap sama seperti saat dia menjadi ksatria.
"Ah ayah jangan memuji ku seperti itu, itu juga berkat ayah yang mengajariku ilmu berpedang."
Kami menyudahi aktivitas rutin kami saat pagi, kami yang telah basah dengan keringat pun beristirahat di teras depan rumah kami.
Rumah kami memang sederhana, rumah ini dibeli menggunakan tabungan ayah dulu saat masih menjadi ksatria. Meski begitu, rumah ini masih sedikit lebih bagus daripada rumah lainnya.
"Ken, besok ayah akan membawamu ke hutan untuk memburu beberapa Boar Meat."
Di dunia ini aku diberi nama Ken, aku tidak mempunyai nama belakang dikarenakan nama belakang hanya untuk para bangsawan saja.
"Apakah tidak terlalu awal?"
Saat ini ibuku datang dari dalam, membawa beberapa cangkir dan menuangkan air untuk kita minum.
"Tidak apa-apa bu, lagipula aku ingin membantu ayah untuk menemukan beberapa Boar."
Boar, hanyalah babi hutan biasa, tapi meskipun begitu taringnya yang tajam dan tenaganya yang besar dapat melukai seseorang bila dia tidak berhati-hati.
"Baiklah ibu mengizinkan, tapi besok kamu tidak boleh jauh-jauh dari ayah ya?"
"Mengerti ibu!"
Aku sudah sangat dekat dengan keluarga-ku di dunia ini, keluargaku di dunia lama memang cukup baik juga. Tapi dimataku, orangtua terbaik bagiku adalah yang berada di dunia ini.
"Ken biasanya kamu akan bermain dengan teman-temanmu?"
"Tidak untuk hari ini ayah, aku merasa sedang bosan untuk bermain."
Aku memang mempunyai beberapa teman di desa ini, tapi permainan yang dimainkan hanya itu-itu saja, jadi maklum saja kalau aku cepat bosan.
"Tapi aku tetap akan pergi ayah, aku ingin mencari hal-hal menarik yang lain."
Saat ini aku berada di bagian terluar hutan, disini tidak terlalu berbahaya karena hanya dihuni dengan Boar dan tidak jarang muncul seekor Goblin.
Kadang-kadang bila aku sedang bosan, aku akan menuju tempat ini. Tentu saja tanpa sepengetahuan ayah san ibu.
Sebenarnya selama aku melawan ayah, ku hanya memakai setengah dari kekuatan asliku, bila ayah mengetahui kekuatan asli ku, dia pasti akan curiga padaku.
Aku selalu membunuh Boar bila aku sedang lapar, tidak jarang juga aku membunuh sekelompok Goblin. Bagiku para Goblin itu hanyalah anak-anak kecil yang sedang bermain tongkat.
Srashh~
Saat ini aku sedang menguliti daging Boar karena aku sedang lapar, setiap aku berencana pergi kesini, aku akan membawa sedikit garam dari rumah untuk memberi sedikit rasa kepada Boar yang kubakar.
Tidak lama, aku mulai membalutkan daging Boar itu dengan sedikit garam dan kemudian membakarnya. Dagingnya memang sedikit hambar dikarenakan aku membawa sedikit sekali garam untuk saat ini.
Hari sudah sore, ini waktu paling tepat untuk berlatih pedang disini, di padang rumput yang luas aku mulai mngayunkan pedangku ke arah depan, namun yang aku tebas hanyalah angin.
Aku selalu berlatih seperti ini sambil membayangkan kalau aku melawan seorang ksatria yang kuat.
Meski melawan ayah sudah cukup untukku, tetap saja aku ingin mempercepat keahlian pedangku agar lebih handal.
Setiap aku berlatih aku selalu merasakan bahwa setiap aku mengayunkan pedang, cara aku memainkan pedang menjaei semakin bagus.
Aku merasa ini bukan batasku, sementara aku berlatih aku memikirkan masuk ke akademi pada usia 8 tahun. Masuk ke akademi akan membawa keuntungan besar.
Banyak teknik menggunakan pedang di akademi untuk menambah pengalaman di keahlian berpedang.
Hari sudah mulai gelap, aku berjalan kembali ke arah desa dan saat aku sudah melihat desa, Jantungku seakan berhenti.
Aku melihat banyak sekali ksatria menyerang desa dan membakar rumah-rumah. Aku melihat banyak penduduk desa melawan para ksatria itu, termasuk ayahku.
"Ayah, ibu."
Aku langsung berlari kencang ke arah desa untuk membantu ayah melawan ksatria-ksatria itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/129535598-288-k823780.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of Sword Mastery (Dropped)
FantasyLukaku Kirimoto, hanyalah seorang siswa biasa di salah satu SMA yang berada di jepang, dia menjalankan hari-harinya dengan sangat biasa Sekolah-Makan-Tidur itulah kebiasaan sehari-harinya, saat dia berangkat ke sekolahnya menggunakan kereta yang bia...