5. Under Attack

1.9K 171 26
                                    


Aku melihat banyak sekali ksatria di depan, mereka melukai para warga yang tidak dapat melawan.

   "Paman Will!"

Aku melihat seorang lelaki dewasa yang sedang bertarung dengan dua ksatria, orang itu bernama Will. Dia sangat baik kepadaku selama ini, bila dia berburu di hutan dan mendapatkan banyak buruan dia biasanya akan memberiku sebagian, dia sudah seperti paman bagiku.

   "Ah, Ken! Larilah, cepat keluar dari desa ini sekarang, disini sudah tidak aman!"

Paman Will yang sedang bertarung dengan dua ksatria beramor logam itu setelah mendengar suaraku, dia langsung berkata sambil berteriak.

Aku tidak ingin kabur, tapi aku juga belum pernah membunuh orang sebelumnya. Jadi bagaimana ini? Ada banyak sekali ksatria yang menyerang desa ini!

   "Tidak paman Will! Aku tidak akan kabur, aku akan ikut melindungi desa ini!"

Para ksatria yang sebelumnya hanya menyiksa warga desa dengan kejam, langsung tertarik setelah mendengar teriakan-ku. Ada dua ksatria yang menghadang jalanku.

   "Hah, sombong sekali kau bocah! Mati kau!"

Salah seorang ksatria yang tadinya menghadang jalanku langsung menyerang secara membabi buta. Tapi, aku langsung mengeluarkan pedang yang aku bawa sebelumnya, sebenarnya aku membawa dua pedang. Satu yang asli dan satu lagi yang kayu untuk berlatih.

   "Bukan aku yang akan mati! Tapi kau!"

Aku langsung menebas kepala-nya secara horizontal, seketika terdengar suara percikan darah yang keluar dari tubuhnya. Kepalanya yang sebelumnya masih baik-baik saja itu pun langsung terlepas dan terlempar ke arah ksatria yang satu lagi.

   "Sialan kau bocah, mati!"

Entah kenapa saat aku membunuh orang rasanya sama seperti saat aku membunuh para goblin, tidak terasa apa-apa. Baiklah bila seperti itu, sepertinya aku bisa membantai orang-orang ini!

Ksatria tadi menyiapkan pedang besi-nya dan bersiap memotongku secara vertikal, tapi sayangnya reflek-ku sangat tinggi, sebelum pedang itu menyentuh kepalaku aku sudah menangkis serangannya.

Dengan kekuatanku aku langsung melemparkan pedang itu, seketika pedangnya terlempar dari tangannya dan terjatuh ke tanah. Aku memanfaatkan hal ini, sebelum dia menyadari apa yang terjadi, aku langsung mengarahkan pedangku dengan lurus ke arah jantungnya dan dengan segenap tenaga aku langsung menusuknya.

   "B-b-bagaimana m-mungkin!"

Ksatria yang sedang aku tusuk langsung berkata dengan ketidak percayaan, ya bagaimana tidak. Seorang ksatria yang sudah dilatih sedemikian rupa dikalahkan oleh seorang anak yang masih belum berumur 5 tahun.

Ksatria-ksatria lain yang sedang bertarung dengan warga desa di sekitarku langsung tercengang melihat kekejaman ku. Kejam? Iya aku melakukan hal seperti ini bukan tanpa alasan, kalianlah yang memulai masalah ini.

Semua ksatria yang berada disekitarku langsung mengarahkan tatapan mereka kepadaku dengan tatapan tidak percaya, termasuk dua ksatria yang tadinya sedang melawan paman Will.

Aku dengan pedang berdarah, menyeret pedang yang aku biarkan ujungnya menyentuh tanah. Aku berjalan perlahan ke arah dua orang yang sedang bertarung melawan paman Will, beberapa saat kemudian aku sampai di depan mereka. Tanpa pikir panjang lagi aku langsung menebas kepala salah satu dari mereka.

Terlihat kembali kepala yang terlempar mengerikan, ksatria yang satu lagi sambil menatapku dengan ketakutan langsung menyerang ku secara vertikal. Tapi tepat sebelum pedangnya mengenaiku, aku menghindar ke samping kiri dengan sangat cepat. Dan langsung menebas kepalanya juga, sudah 3 kepala yang lepas dari badannya oleh tanganku.

Tanpa ragu aku langsung berlari ke arah kerumunan ksatria berjumlah puluhan orang, tanpa ragu aku langsung memainkan pedangku secara membabi buta tapi anehnya selalu tepat ke kepalanya, kejadian ini membuat keadaan sekitar sangat mengerikan, kepala dimana-dimana, genangan darah kental yang tercipta dimana-mana, ini bukan lagi perlindungan diri, ini adalah pembantaian.

Entah sudah berapa puluh menit aku menebas kepala musuh, aku tidak mengetahui apa yang terjadi, rasanya tanganku bergerak sendiri tanpa aku gerakkan.

100...

120...

150...

Sudah lebih dari itu kepala musuh sudah berada di tanah, ksatria yang awalnya berjumlah ratusan langsung berkurang sedikit demi sedikit, dan setelah sekian lama. Aku melihat ksatria yang badannya agak lebih besar dan tinggi dari yang lain, dan terdapat lencana bintang di dadanya. Sepertinya ini adalah pemimpin penyerangan ini.

Saat itu aku melihatnya menatapku dengan takut, shock, dan tercengang dan aku mendengar sedikit gumaman dari mulutnya yang berkata

   "Iblis Pembantai!"

Legend Of Sword Mastery (Dropped)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang