Dua

45 2 0
                                    

Di suatu ruangan yang gelap, yang hanya ada cela kecil dari ruangan tersebut yang mengeluarkan sinar.

"Hay!! Apa penyakitmu kumat lagi" seseorang berteriak dari balik pintu kayu yang besar.
Lalu ada seseorang yang bertubuh tinggi, matanya berwarna biru, dan rambutnya yang berwarna hitam pekat diikat gulung sehingga tidak menghalangi penglihatannya. Maaf apa Anda memerlukan bantuanku?"katanya datar.

"Kau ini memang tidak pernah sopan pada semua orang, bahkan terhadap Tuanmu sendiri"kata Putra Mahkota Harry "Maaf Yang Mulia aku tidak– "

"Sudahlah kita tidak ada waktu lagi" sahut Pangeran Harry tidak memperdulikan apa yang orang itu katakan.

###

Mereka masuk kedalam istana dengan banyak orang disana. "Ahh.. Putra Mahkota Harry, apa kabarmu" salah satu mentri menghampiri mereka. "Aku baik-baik saja, selama ada dia disisiku" pandangaa mentri tersebut langsung menuju pada pria yang ada di sebelah Putra Mahkota

"Ohhh.. Alex lama tidak berjumpa denganmu" Mentri tersebut memeluknya hangat dengan senyuman yang lebar, namun tak satu katapun keluar dari mulut Alex.

"Yang Mulia kita harus menemui Raja Rangga sekarang juga. Jika tidak dia akan merasa tersinggu nantik." Senyuman yang lebar dari mulut mentri tersebut berudah datar saat sikap dingin yang dilakukan Alex hari ini

###

Saat Harry dan Alex memasuki kamar Raja Rangga mereka membungkuk untuk memberikan hormat. "Ayah apa yang ingin kau bicarakan denganku." Mata Paja Rangga tidak melihat anaknya melainkan malah melihat Kesatria Alex yang berdiri di sebelahnya.

"Sebenarnya urusanku bukan denganmu Harry, melainkan dengan Kesatria Alex." Alex mengerutkan dahinya. "Apa yabg mulia memiliki tugas untukku?" Alex bertanya dengan kata yang datar

"Aku akan memberikanmu tugas. Namun kau harus menjawab semua pertanyaanku." Alex mengguk mantap.

"Baiklah, kau sudah berada disini sekitar sebelas tahun benarkan?." Raja mulai bertanya. "Ia yang mulia."jawabnya datar. "Lalu kau mengatakan bahwa kau datang dari Kerajaan Cloral. Benarkan?" "Iya yang mulia." Alex masih menjawab dengan tenang

"Baiklah itu artinya kau memang cocok untuk misi ini." Raja sangat bersemangat tentang hal ini. "Jika boleh saja tahu misi apa yang harus saya lakukan?" "Kau akan pulang kampung" saat mendengar hal itu keringatnya langsung keluar, dan wajahnya berubah menjadi pucat.

"Wah.. kau akan pulang kampung sobat.. setahuku kau tidak pernah balik dari negeri mu selama kau ada disini benar?" Kata Herry sambil menepuk bahu Alex yang gemetaran.

"Maaf Yang Mulia, bukan maksudku untuk menentang printahmu. Namun aku tidak perlu pulang kenegaraku. Karena aku tidak memiliki siapapun disana." Ujarnya dengan tubuhnya mengeluarkan keriangat dingin.

"Aku menyuruhmu kesana bukan untuk menemui kerabatmu.. melainkan untuk memberikan tawaran bisnis pada Kerajaan Cloral." Namun tetap saja dia harus kembali ke tempat dimana dia kehilangan segalanya.

The Last GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang