'L'una Vioon

55 8 0
                                    

Abadi?

Apa itu mungkin?

Ataukah ini yang di namakan panjang umur?

Kuharap aku tidak abadi, karena aku tak ingin hidup dalam bayangan para 'Virus Sucdisaster' virus misterius yang muncul saat kejadian 'Cyborg Darah', Virus ini diberi nama Sucdisaster karena orang yang mengetahui pencipta virus itu ialah Raja Bagian Timur, Wang Hen Zhiang. Saat kejadian itu aku masih berumur 17 tahun, sudah 15 tahun berlalu semenjak kejadian itu, tubuhku tidak menua, saat itu aku takut kalau aku akan menjadi manusia bersel Genetik, karena aku juga menghirup benih berbentuk asap langsung dari sumbernya.

Tapi kenapa saudara saudaraku yang juga menghirup virus itu langsung meninggal?

Tak kuperdulikan juga masalah hal yang sudah lewat ya sudah lewat, yang harus kuperdulikan sekarang ialah masalah Penelitian Manusia Sel Genetik yang kutemukan di CCTV pertemuan antar pemimpin negara dengan tema 'Rahasia Dunia' kemarin, sangatlah bodoh, mereka bahkan hanya memasang keamanan sebanyak 5 lapis keamanan, dan semua keamanan itu sangatlah mudah untuk diretas.

"Nona, kita sudah sampai di tujuan."

"Terima kasih, ambil saja kembaliannya."

Aku menemukan sebuah file kamera keamanan dan dokumen rahasia dilabolatorium no.102 di negara yang bernama Indonesia, mereka menangkap 293 anak bersel genetik diseluruh Jawa, dan ada 2 anak yang berhasil kabur dan 1 anak yang tak sengaja terbunuh karena berusaha kabur.

Dan disinilah aku, didesa Isvyasun bagian negara Timur Laut, desa dimana kedua anak itu berada, kenapa aku tau? Aku menemukan mereka di sebuah video yang tidak secara sengaja terekam oleh seorang turis di sini.

Dan herannya mereka muncul seperti melesat dari langit.

Lalu aku menyewa sebuah sepeda, dan mengendarai sepeda itu pelan menuju puncak gunung dengan terengah-engah, aku tidak biasa berolahraga, setelah sampai kusenderkan sepeda tersebut di sebuah mobil gunung yang masih bersih, spertinya ada lagi yang datang kemari.

Aku berjalan masuk kerumah itu dengan santai, kutatapi sekeliling isi rumah itu yang ternyata tidak ada orangnya atau orangnya bersembunyi.

"Halo~ apa ada orang??" teriakku pelan, karena percuma mencari orang dirumah sebesar ini. Tak ada respon. "Aku bukanlah orang militer! Aku ini seorang hacker aku tau kalian di sini." teriakku lagi.

Dan terdengar sebuah suara hentakan kaki, aku menoleh kearah kiriku, dan kudapati seorang gadis kecil memegangi sebuah pisau seperti seorang master knife didapur yang biasa ada ditelevisi, gadis kecil itu menatapiku seperti ingin membelah-belah tubuh ku

"Tena-"

Set!

Seorang anak kecil yang tidak kulihat asal datangnya dari mana berdiri di bahuku, sangatlah berat, dan itu membuat bahuku sedikit sakit.

"Siapa kau?" tanya anak yang sedang berdiri di bahuku itu sambil menodongkan pisaunya tepat didepan tenggorokanku dan untung saja dia kurus, aku sudah sering memikul mesin seberat 70 kilogram, jadi anak seringan ini tidak akan ada masalah untukku, meskipun sakit.

"Aku seorang buronan, tenanglah, turunlah dari bahuku dan mari kita bicara secara baik-baik." tawarku, karena aku takut anak yang berdiri di bahuku ini jatuh apabila kubungkukan badanku.

Ia tampak ragu menurut pandanganku, tak lama ia turun dari sana dan menodongkan pisau yang ia pegangi ke belakang punggungku, bermaksud untuk menyuruhku jalan dan tak melakukan hal macam-macam.

"Haha, mana perempuan yang menolong kalian? Apakah ia sedang mengawasiku dari suatu tempat? Aku dapat melihat ada 5 kamera pengawas disetiap sisi ruangan ini." ucapku memergoki mereka, aku sudah tau kalau ini akan terjadi sejak aku melihat sebuah CCTV di pohon lebat saat aku berada dikaki gunung.

Hal yang sangat mudah di tebak.

"Diamlah, dan duduklah, apa yang kau inginkan?" tanya anak yang masih menodongkan pisau kepunggungku itu. Dasar anak-anak barbar :)

"Ingin berjuang dengan kalian?" jawabku asal, sebenarnya aku ingin melakukan hal hal yang menentang sistem kerja dunia ini, dan aku memiliki firasat bahwa mereka akan bisa melawan sistem pemerintahan dunia yang semena-mena itu.

"Jangan bercanda kau nenek tua," ucap gadis yang seperti memiliki kelainan psikopat, terlihat jelas dari senyum mengerikannya itu.

"Aku masih berumur 32 tahun, belum tua." elakku sambil tersenyum ramah.

"hah? Kenapa kau seperti anak 17 tahun?" tanya anak yang menodongkan pisau padaku itu. "Jangan mencoba mengelabui kami." lanjutnya dan memajukan letak pisaunya.

"Karena aku ini manusia genetik." sahutku lalu terkekeh pelan.

"Apa yang menjadikanmu seorang kriminal, dan kenapa orang yang sudah hidup sebelum kejadian itu bisa menjadi seorang manusia genetik?" tanya seseorang yang muncul dari sebuah kamar bagian kananku.

"Aku telah meretas keamanan dan informasi di seluruh dunia, dan aku orang yang menghirup secara langsung virus itu dari sumbernya." jelasku jujur.

"Lalu? Apa yang kau inginkan dari kami? Mati?" tanya gadis psikopat dihadapanku ini.

"Menguak kelakuan pemerintahan yang menjijikan dengan bukti kuat." jawab ku mantap.

Bersambung, Next »»

Bosen? Tunggu sampe part 1 nya keluar :3

Total SaintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang