Chapter 17

51 3 3
                                    

WILLIAM POV

"Bel?"

"Bella" (kenapa bella tidak menjawab? apa dia tidur?) ucapku dalam hati

 aku langsung membalikan tubuh bella dan menaruh tubuhnya di atas kasur, lalu ku selimuti dia

"Maaf kan aku bell, aku terlalu cepat mambuat mu jadi seperti ku, walaupun nantinya mau tidak mau kamu harus jadi seperti ini, tugas mu nantinya akan lebih berat bel dan aku janji akan terus menemani mu sampai akhir" ucap wiliam di dalam hati

aku melihat wajah bella yang sedang tertidur pulas
"cantik" ucapku sambil mengelus rambut dan wajah bella

Tak terasa aku yang melihat bella tertidur juga ikut mengantuk dan tanpa sadar aku tidur di pinggir kasur bella sambil memengang tangannya

BELLA POV

Aku membuka mata, lalu aku merasakan ada sesuatu di tangan ku, dan ternyata william yang memegang tangan ku sambil tertidur di samping
kasur yang aku tiduri tadi

Aku memandangi wajah tampannya
"lebih tampan jika dilihat dari dekat"
tanpa sadar aku berucap

"sudah puas melihat wajahku?" ucap wiliam yang tiba tiba terbangun

"eh"

lalu wiliam tersenyum kepada ku dan menggenggam tangan ku

"bel, aku minta maaf atas apa yg sudah aku lakukan padamu, aku janji akan membantumu sampai akhir, aku akan menjagamu, dan aku harap nantinya kamu akan baik baik saja"

"apa maksud mu baik baik saja?"

"Akan sulit untuk menyesuaikan diri saat awal-awal kamu menjadi vampir"

Saat wiliam berkata seperti itu aku seakan teringat bahwa sekarang aku bukan manusia biasa, aku langsung tenduduk lagi di pinggir kasur dan seakan tubuhku menjadi sangat lemas sampai aku tidak mampu menggerakkan badan ku, aku benci diriku yang sekarang, aku benci mengakui bahwa sekarang aku bukan manusia biasa lagi, aku benci semuanya!

"Bel?" ucap william memanggilku

"Bella, lihat aku" ucap nya lagi sambil menyentuh wajahku untuk menatapnya. Aku hanya bisa menatap wajahnya sambil memperlihatkan wajah datarku

"Ada aku bel, percayalah aku akan selalu ada di samping mu, aku yang akan menjaga mu"

"Memang siapa yang membuatku seperti ini?" william langsung kaget mendengar ucapan ku dan langsung memasang wajah rasa bersalahnya

"Maafkan aku bel, aku tau kamu membenciku, tapi walaupun kamu membenciku, aku akan tetap menjagamu dan tetap berada di sisimu"

Entah mengapa mendengar perkataan william membuat hatiku bergetar. Tidak lama setelah itu william langsung memeluk ku dan entah mengapa aku tidak menolaknya, aku hanya diam saat dia memelukku

"Aku sungguh sungguh minta maaf atas segalanya bel, walaupun aku tau kamu tidak akan memaafkan ku tapi aku akan terus berusaha agar kamu mau memaafkan ku, tapi jika itu pun terlalu susah setidaknya sampai kamu bisa menerima keadaan mu sekarang"
ucap wiliam sambil memelukku

Aku hanya diam saat wiliam mengucapkan hal itu, sebenarnya ada banyak hal yang ingin aku tanyakan pada wiliam, tapi entah kenapa aku jadi tidak bisa berkata apapun, mungkin ini efek dari amarahku padanya.

AUTOR POV

Setelah william memeluk bella, tidak ada satu kata pun yang keluar dari mereka berdua. Mereka hanya diam. Sampai akhirnya william mengajak bella untuk kembali lagi kerumahnya.

"Bel, lebih baik kita pulang ya sekarang, jika kamu tetep ingin disini pun, aku takut kami akan merasa kelaparan dan kehausan" Ucap william dengan lembut pada bella

Bella hanya menggangguk untuk menjawab william. Kemudian mereka keluar dari kamar bella dan bergegas untuk kembali kerumah william.

Saat baru keluar mereka bertemu dengan ibu siti.

"Bella? kamu kenapa nak?" tanya ibu siti dengan cemas

"gapapa kok bu" ucap bella dengan tersenyum

"emm bu siti, kami ingin pamit untuk pulang, karna ayah sudah menanyakan bella" ucap william pada bu siti

"oh iya tidak apa apa, kalian hati hati ya di jalan. Bella, ingat nak kalo ada apa apa kamu harus cepat hubungi ibu ya" ucap bu siti dengan lembut pada bella

"iya bu pasti, maafkan bella yang selalu merepotkan ibu ya bu, bella bahkan belum bisa membalas budi pada ibu" ucap bella membalas ucapan bu siti dengan tatapan sedih

"kamu tidak pernah sekalipun merepotkan ibu nak, ibu senang sekali jika ada kamu, disini kami selalu terbuka untuk mu kapan saja, datanglah kapanpun kamu mau" ucap bu siti sambil berkaca kaca

"ibu...... terimakasih banyak" ucap bella yang menangis dan langsung memeluk bu siti

"maafkan ibu jika selama ini ibu pernah berbuat salah padamu ya nak" ucap bu siti sambil memeluk bella

"bella yang banyak salah bu, maafkan bella" jawab bella

Tak lama setelah itu banyak anak anak panti yang keluar dan melihat bella dan bu siti berpelukan secara tiba tiba mereka juga ikut memeluk bella dan bu siti.

"kami sayang ka bella" ucap mereka semua

"ah, terimakasih adik adikku, maaf ya kaka harus pergi meninggalkan kalian" ucap bella dengan haru

"dimanapun ka bella berada kami akan selalu menyayangi kaka" ucap cantika salah satu di panti itu.

bella sangat terharu mendengar kata kata itu

"terimakasih" ucapnya sambil tersenyum

Tak lama setelah itu mereka kembali ke rumah orang tua william dan disana stefan sudah menunggu mereka di ruang tamu. Stefan yang melihat bella langsung berlari menghampirinya.

"bel kamu dari mana aja?" tanya stefan dengan khawatir

"dari rumah ibu siti, aku kangen kesana" jawab bella untuk mengalihkan perhatian stefan

"kamu pasti cape, aku antar kamu ke kamar ya" balas stefan lagi

"iya" ucap bella sambil mengangguk

Stefan langsung mengantar bella ke kamar nya dan setelah itu langsung menghampiri william di ruang tamu

"kenapa harus sekarang wil? dan kenapa harus kamu?" tanya stefan dengan dingin

"aku bisa menjelaskannya" jawab wiliam

"jelaskan dan jangan bertele tele" balas stefan

"saat itu aku mengikuti bella dan melihat dia bersama bendict, aku berusaha menyelamatkannya karna hampir saja bendict yang mengubah bella, aku tertusuk pisau perak, aku sudah berusaha menyuruh bella untuk lari tapi dia tetap disampingku sampai akhirnya aku tidak bisa menahan nafsuku" jawab william

"tapi kamu tau kan konsekuensinya?" tanya stefan yang memberi tatapan sangat serius

"ya, aku tau, aku akan berusaha agar bella bisa mengendalikan dirinya dan tak terhasut oleh mereka"

"kamu pikir segampang itu?" tanya stefan lagi

"aku tau itu tak akan gampang, tapi aku berjanji dengan hidup dan matiku aku akan menjaga bella dan tak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi seperti dulu"

"Kau harus menghadapi kemarahan ayah will" jawab stefan

"aku sudah siap" balas william dengan tenang

"aku harap apa yang kau ucapkan itu benar adanya karna jika tidak, aku yang akan langsung membunuhmu" ucap stefan yang langsung pergi meninggalkan william

"aku akan berusaha" ucap william dalam hati

Bersambung.....

HAI HAIII GAISSSSSS KANGEN GAA SAMA CERITA INI????

AKU SEBENERNYA UDAH MAU POST LAGI CERITA INI TAPI KARNA BANYAKKKK BANGET PROBLEM JADI KEPENDING TERUS.

AKU JANJI KALO RESPON NYA BAGUS AKANNNNN UPDATE SETIAP MINGGUNYAAA

JADI PLIS BANGETTTT KASIH RESPON TERBAIK KALIAN YA SUPAYA AKU SEMANGAT :) KALO ENGGA NANTI GA JADI UPDATE TIAP MINGGU :(

SEE YOU NEXT WEEK

I Love VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang