Part 6

678 75 12
                                    

Sean tersenyum sambil memandangi foto Nana yang nampak tersenyum melalui ponselnya. Gambar yang diambil Sean ketika Nana dengan gembiranya mencicipi coklat di Bellagio chocolate fountain tadi.

Hatinya berbunga bunga hari ini. Dia tak pernah membayangkan bisa menghabiskan separuh waktunya bersama Nana.

Dan kini matanya tak bisa terpejam. Dirinya tak sabar menanti hari esok. Memikirkan kemana dia akan membawa Nana.

*******

"Nana kau sudah bangun. Aku menunggumu di restoran."

Nana membaca pesan yang dikirm Sean barusan. Nana yang baru saja selesai mandi dan berpakaian,tanpa membalas pesan Sean,dia bergegas turun menuju restoran dimana Sean berada. Menantinya di sebuah meja yang letaknya berada di tengah resto. "Sepertinya Sean memang senang menjadi pusat perhatian". Batin Nana,setelah melihat tatapan wanita sekitar yang melihat Sean. Sedangkan Sean hanya sibuk memandang ponselnya menanti balasan dari Nana.

"Kau sudah sarapan? Tanya Nana lembut. Membuat Sean sedikit terkejut. "Aku menunggu balasan pesan darimu,ternyata kau sudah ada di depanku. Apa kau sengaja mengacuhkanku?" Tanya Sean dengan senyum jahilnya. Nana tersenyum melihat wajah Sean. "Aku memang hendak ke resto ketika melihat pesan darimu." Jawab Nana.

Mereka menikmati sarapan bersama sembari bercanda tawa. Nana mulai merasa nyaman dengan Sean,kebersamaan mereka kemarin berhasil memperbaiki hubungan mereka yang salah di awal.

"Kayonna Brave"
Seorang pria datang menghampiri meja Nana dan Sean. Membuat Nana berpaling dan memperhatikan sosok yang wajahnya seperti dikenalnya.

"Ini aku Jayden." Mata Nana membesar karena terkejut. Tangannya menutup mulutnya. Pria di hadapannya adalah Jayden Maxwel sahabatnya ketika masih kecil.

 Pria di hadapannya adalah Jayden Maxwel sahabatnya ketika masih kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jayden,kau berubah. Lihat dirimu. Aku benar benar tak mengenalimu." Nana berdiri dari kursi,mengamati Jayden dari ujung rambut hingga ujung kaki. Namun hati Jayden yang merindu,sontak menarik tubuh Nana dalam pelukannya,yang berhasil membuat Nana terkejut dan Sean mengepalkan tinjunya dengan marah karena cemburu.

Nana menarik tubuhnya,menatap Jayden sambil tersenyum. Memandang wajah teman kecilnya yang kerap menjahilinya. "Apa yang kau lakukan disini Jay? Tanya Nana.

"Ada pekerjaan yang harus kuselesaikan. Dan kau apa yang kau lakukan disini?"

"Liburan." Jawab Nana singkat.

"Bersama kekasihmu?"

Nana menggeleng "sendiri".

Tapi ekspresi Jayden bertanya tanya siapa pria yang bersama Nana. Dan matanya menunjuk sosok Sean.

"Oh.. dia Sean temanku." Ujar Nana

"Sean,dia sahabat kecilku Jayden." Tangan Jayden terulur dan tangan Sean membalas,menjabat tangan Jayden dengan keras. Namun Jayden tak tinggal diam,ia pun membalas jabatan keras Sean hingga akhirnya Nana menyadari Jabatan tangan itu bukan jabatan tangan biasa,melihat buku buku jari mereka tampak memutih.

3 WeeksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang