Part 5

161 12 7
                                    

Lusi pov

Aku bahagia, bahagia ku bersama mereka. Tapi, ada yang lebih membuatku bahagia. Kevin. Tapi apakah mungkin aku dapat bersamanya.

Dalam hati kecil ku, aku sangat menginginkannya. Aku selalu merasa dia selalu menjagaku, melindungi ku dari bahaya yang menimpa ku. Apakah dia memiliki perasaan yang sama padaku?

Bayangan-bayangan Kevin selalu tersimpan di otak ku. Apakah aku benar-benar jatuh cinta padanya? Aku baru saja mengenalnya.
"Lusi"   aku tersentak dengan adanya suara yang sangat aku kenal. "Iya."  Jawabku lirih.
"Aku ingin bicara padamu sebentar, boleh?"  Tanyanya.
"Iya, silahkan."
"Tidak di sini."
"Oke."

Aku di ajak ke suatu tempat oleh Kevin. Taman sekolah. Ya di sana aku diajaknya.

"Ada apa?"  Tanyaku.
"Lusi, aku ingin memberi tahu kamu tentang sesuatu yang mungkin akan terdengar mustahil. Tapi ini nyata. Kamu jangan marah ya. "  
"Hm, memangnya apa?"  Tanyaku sedikit penasaran.

"Lusi, apa ini?"  Tanyanya sambil menunjuk ke lengan kiriku.
"Ini, aku tak tahu. Yang aku tahu ini adalah tanda lahirku. Tapi, tanda lahir ini cukup indah jika dibilang tanda lahir. Bahkan orang biasa mengiranya ini adalah sebuah tato."  Jawabku.
"Ini bukan hanya tanda lahir biasa Lusi."
"Maksud kamu?"  Tanya ku yang semakin membuatku penasaran.
"Kamu ingat, waktu kamu di kejar oleh vampir di pinggir hutan malam itu?" 
"Malam itu, kamu mengetahuinya. Bagaimana bisa?"
"Aku yang menolongmu. Vampir itu membahas tentang tanda itu bukan?"
"Iya, bahkan aku tidak mengerti maksudnya tentang tanda ini. Jadi yang dia maksud adalah tanda ini?"
"Iya. Tanda itu namanya adalah tanda Virgo."
"Tanda Virgo."
"Iya. Dan siapapun yang memiliki tanda virgo ini baik itu wanita ataupun pria dia akan menjadi ratu atau raja. Dan ternyata kamu pemiliknya. Itu artinya kamu adalah ratuku. Tepatnya ratu kami. Ratu para vampir. Siapapun yang mendapatkan darah mu dia akan hidup abadi selamanya."
"Hahahaha Kevin. Kamu lucu deh. Mana ada vampir di era modern seperti ini. Apalagi aku yang jadi ratunya. Aku kan manusia bukan vampir."
"Lusi, aku serius."
"Nggak. Jika memang aku ratu vampir. Jadi kau. Kau vampir?"
"Iya, aku vampir. Tapi aku tak meminum darah manusia. Aku hanya meminum darah hewan. Maka dari itu aku nggak mengincarmu. Karena tugasku hanya melindungi mu."
"Nggak. Ini nggak mungkin. Nggak."  Teriakku

Aku berlari sekencang-kencangnya. Aku tak memperdulikan Kevin yang terus memanggilku. Tanpa sadar aku sudah berada di belakang sekolah. Yang ternyata di tengah hutan. Aku tersesat. Aku tak tahu arah jalan pulang.

Tangis ku pun pecah seketika. Aku tak bisa membendungnya lagi. Tiba-tiba ada sekelompok orang mendatangiku.
"Siapa kalian?" Tanya ku dalam isakan tangis ku.
"Hahaha, ternyata kau pemilik tanda itu. Hahaha sebentar lagi kita akan abadi."  Kata salah satu orang dari mereka.
"Kalian vampir?"
"Yaa hahahahaha"

Aku kaget tidak kepalang. Ternyata benar yang dikatakan Kevin. Vampir memang masih ada di era modern ini. Aku berusaha lari dari mereka. Tapi, semua sia-sia. Aku dikepung oleh mereka.

Ya Tuhan. Tolong aku. Kirimkan seseorang yang dapat membantuku serta melindungiku. Tuhan tolong.

Buk

Kevin. Dia datang. Bagaimana mungkin dia tahu aku di sini. Peperangan sengit terjadi diantara mereka. Kevin tak sendiri. Ia bersama Susan dan Ben. Yang pastinya mereka juga vampir.

Kakiku masih bergetar. Aku tak bisa berlari lagi. Aku terduduk lemas. "Kamu nggak papa kan?"  Tanya Kevin.
Aku menggeleng lemas. Aku berhambur ke pelukannya. Dia pun meresponnya sambil menenangkan ku. Aku manangis dipelukannya. Tak lama mataku mulai pudar. Semua menjadi gelap.

***

Aku tersadar. Aku berada di kamar milik ku. Apa aku sudah berada di rumahku? Apakah tadi aku pingsan? Mungkin saja.

"Anda sudah sadar."  Suara yang membuatku kaget. "Susan?"  Tanyaku.
"Hamba sudah membawakan makanan untuk Ratu. Silahkan di makan Ratu." 
"Ratu?"
"Iya paduka. Anda adalah ratu kami. Apakah Kevin tak memberi tahu Paduka?"
"Dia memberitahuku. Jadi benar. Aku ratu kalian?"
"Iya. Kalau begitu hamba permisi."

Apa yang dikatakan Kevin memang benar. Kenapa bisa aku menjadi  ratu mereka? Aku hanya seorang manusia biasa. Bahkan aku dilahirkan oleh manusia biasa pula. Tapi mengapa? Mengapa aku harus mengalami masa yang paling berat. Apakah aku akan hidup abadi selamanya? Tapi itu tidak mungkin aku hanya manusia aku bukan vampir. Apa jika aku mati, apakah mereka mempunyai ratu ataukah raja yang baru? Akan aku tanyakan pada Kevin.

VirgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang