Part 16

34 2 0
                                    

"WOY TUR!! SERANG BEGO!!! LU NGAPAIN MUTER MUTER DISONO ANJING! HAH!! " Teriak gue lagi main mobile legend sama Arthur yang noob parah.

"MUTER MUTER NDASMU!!! INI GUE SERANG KALI BANG!!! " Jawab Arthur.

"BERISIK LO BERDUA BANG!! GUE LAGI BELAJAR NIH! " Sentak Azila dengan tatapan sinisnya. Anjer.

"BERISIK LO JIL!! GUE LAGI MAKAN NIH! mwehe.. " bacot Niall.

"Ga jelas lo bang! " Jawab Azila dan seketika hp gue ilang dan pindah ditangan Azila. Gila.

"Eh eh... Enak aja lo maen ambil-ambil hp orang!! " Ucap gue.

"Bodo! Dua jam kalian gini trus! Buku selembar ga kebaca tau ga! " jawab Azila kembali membaca bukunya.

"Ck! Ga seru lo jil! " jawab Arthur pergi keluar kamar Niall.

Gue tiduran di sofa kamar Niall sambil mencet-mencet remot tv mencari channel yang bagus.

"Jen" panggil Niall dan gue jawab pake gumaman.

"Lo sadar ga, gue juga liat tipinya? " Tanya nya.

"Trus" Jawab gue.

"Goblok! Jangan diganti-ganti tolol! Siniin remotnya! Bikin pusing lu! " kata Niall nyaut remot TV dari tangan gue.

"Ck. Gada yang seru sih! Gue keluar aja! " Kata gue jalan keluar kamar Niall.

Gue turun tangga dengan tangan yang gue sakuin ke jaket merah gue dan berjalan keluar rumah.

Dan pas gue buka pintu ada seorang didepan sana dengan posisi mau ngetuk pintunya.

"Untung bukan jidat lu yang gue ketuk" Katanya, gue cuma diem dan keluar.

"Ada apa? " tanya gue sambil nutup pintu.

"Kepo lo, gue mau ketemu Niall " jawabnya, gue ngangguk. Tapi, gue sadar suatu hal yang ga asing lagi bagi gue. Gue menajamkan penglihatan gue membuatnya sedikit menjauhkan wajahnya dari gue.

"Lo kenapa si Zayn! " Ucapnya.

"Lo nangis, Than? " tanya gue masih menajamkan mata gue.

"Gak" Jawab dia singkat. Gue ngangkat alis gue sebelah 100% ga percaya.

"Gue kelilipan tadi" Lanjutnya sambil ngusap matanya. "Cepetan panggilin Niall! " Katanya.

"Sabar elah! Tunggu sini! " Jawab gue dan kembali masuk kedalam.

"Jil, panggilin abang lo dong" Kata gue nyamperin Azila yang baru turun tangga.

"BAAANGGGG!!!!! " Teriak Azila.

"Widih buset. " Gumam gue nutup telinga.

"Apaan!! " Jawab Niall sama Arthur barengan.

"PANGGIL BANG ZAYN NIIHH!!! " Teriak Azila lagi.

"Sapee yang dipanggiiill!!!! " Teriak Arthur.

"Niall disamperin noh" Kata gue sedikit teriak.

"Sama? " Jawab Niall yang mukanya langsung muncul di atas tangga.

"Malaikat Izro'il " Jawab gue balik badan keluar rumah.

"Cot" sahut Niall nyusul gue.

Dan pas sampe dipintu gue langsung duduk disebelah Thania yang duduk juga kursi deket pintu.

"Tuh Than" Kata gue sambil ngeluarin hp gue.

"Lah Than? Lo ngap--" Ucap Niall terpotong karena Thania langsung meluk Niall dan nangis.

Bener dia nangis, Thania mana pernah pinter bohong apalagi ke gue. Tapi, bukannya gue yang deket sama dia? Bukannya gue yang tau semua tentang dia? Kenapa Niall? Apa yang gue gatau dan Niall tau tentang Thania? Kok gue jadi panas gini?Apaan dah, kok gue jadi alay gini!

"L--lo kenapa? " Tanya Niall sekaligus nyadarin gue dari lamunan gue.

Thania diam dan masih nangis sesenggukan. Niall mengusap pelan punggung dan rambut Thania. Oke, kayaknya gue udah ga betah aja disini lama-lama.

"Yel gue keluar bentar ya, ntar balik lagi" Kata gue beranjak dari duduk dan jalan keluar pagar rumah.

"Zayn! " Panggil seseorang dan langsung gue toleh.

"Lah Gab? Ngapain lo disini? " Tanya gue.

"Gue abis dari rumah Kesya, trus liat orang pake jaket merah jalan nunduk, dan gue langsung kenal sama tuh orang" Jelas Gaby sambil tersenyum. Gue ngangkat alis gue sebelah lalu senyum tipis dan lanjutin jalan gue.

"Lo mau kemana? " Tanya Gaby berusaha menyamakan langkah kaki gue.

"Gatau. Kenapa? " Tanya gue tanpa menoleh kearahnya. Gue bisa rasain dia sedikit mendekatkan wajahnya ke gue membuat gue noleh kearahnya.

"Lo kenapa? " Tanyanya lagi.

"Kenapa? Gapapa kok" Jawab gue mengerutkan alis. Segitu kentaranya kalo gue lagi mikir?

"Serius? Mikirin apaan sih? " Tanya Gaby lagi. Gue berhenti dan dia ikut berhenti, gue noleh kearahnya dan tersenyum.

"Gue gapapa Gab, " Jawab gue. Dia menaikkan alisnya sebelah kayak ga percaya sama omongan gue.

"Kenapa sih? Muka gue ketauan banget kalo lagi mikir? Apa lo yang terlalu care sama gue? " Canda gue dan dia langsung melotot.

"Idih! Ge-er banget lo! " Jawabnya sambil mukul pelan bahu gue. Gue ketawa dan kalo boleh jujur, Gaby mayan juga pas ekspresi nya gitu, bahahahah...

"Bhahahahhaa.... Tuh kan muka lo merah Gab, lo care ya sama gue? " Canda gue lagi dan lagi lagi dia melotot.

"Apaansi Zayn! " Jawab dia dan ninggalin gue yang ngakak abis liat mukanya yang merah, lucu banget dah.


"Bhahahaha.... Eh eh Gab, tungguin elah!!" Teriak gue sambil lari ngejar Gaby.





------------------------------

------------------------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loved You First [NH. HS. ZM]{NOT COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang