CASANOVA (END)

-Five-

- Casanova Jongin dan Anak Badung Kyungsoo-

.

Giacomo Girolamo Casanova, siapa yang tidak mengenal dia dengan 132 kisah cintanya? Lahir di Venesia di tahun 1725, ketika kota itu masih menjadi pusat kejahatan, judi dan karnaval. Seorang pria nakal, ahli wanita dan petualang seks. Pria yang akan mengatakan apapun untuk merayu dan meniduri wanita. Seorang penikmat minuman dan makanan di Eropa Tengah sekitar abad ke-18, pensiun untuk menuliskan petualangan seksualnya secara grafis.

Pada jaman milenium, casanova identik dengan kehidupan seorang pria flamboyan dengan banyak wanita di sisinya. Lambang bagi seorang keparat petualang seks. Sebutan untuk seorang yang satu tingkat lebih tinggi dibanding player. Tokoh dalam kisah ini salah satunya. Seorang player unggul dengan sebutan casanova kelas kakap.

---

Adalah rasa yang tak dapat terurai ketika bertemu dengan yang terkasih. Radar yang menunjuk berbagai tipu muslihat untuk menjabarkan betapa mereka saling mencintai. Tak ada harapan yang berarti bahkan ketika pita suara lelah mengucap kalimat cinta. Kyungsoo ada disini, berpakaian serba putih dengan penantian tak berbatas.

Jongin akan ada disana, jauh disebrang tak terjangkau bahkan dalam jarak pandang terdekat. Ada satu titik terang ketika ia berusaha untuk meraih Kyungsoo dalam genggaman. Berkas itu membawanya pada bias paling sederhana dan indah disaat yang tepat. Itu adalah pujaan hatinya, berdiri disana dengan senyum hati, membawa bunga matahari disebelah kanan dengan tangan terbuka.

---

Aku tidak—" kali ini bibir Kyungsoo kembali beraksi. Mengecap rasa dileher Jongin dengan aksen menggoda. Mencoba menjilati setiap inci tanpa terlewat. Bocah nakal ini hampir saja menangis mengingat setiap ucapan Juno terhadapnya. Menyadari diri bahwa memang Jongin adalah seorang pembual besar. Prioritas adalah hal terjauh untuk dicapai oleh Kyungsoo, karena menjadi prioritas seorang Kim Jongin mendekati mustahil.

"kau akan segera menikah Jongin, maka lupakan aku"

---

"Perusahaan Jongin terancam bangkrut"

"ya, aku tahu itu"

"kau tau?"

"tentu saja, aku yang merapikan semua dokumen miliknya"

"Ah benar juga"

Kyungsoo kembali fokus pada cairan yang memenuhi setengah gelas. Ia berada didalam club besama dengan si bartender kaya, menegak isi gelas masing-masing dan memulai obrolan ringan.

"perusahaan itu teramat berarti untuk Jongin, dibangun dari hasil jerih keringat kedua orang tua. Entah bagaimana kesalahan bawahan atau teknis yang menyebabkan hutang bertumpuk. Anak itu— pasti sedang tertekan" Juno memulai mengambil topik. Sejujurnya Kyungsoo tidak tahu-menahu harus berbuat apa, perlu disadarinya Jongin terlihat murung belakangan. Namun apa yang bisa dilakukan seorang bocah sekolah miskin untuk membantu pria kaya nan sempurna seperti Jongin?

"Apa— apakah tidak ada cara apapun untuk menyelamatkan perusahaan?" satu pertanyaan diajukan untuk pria yang lebih tua. Juno menghembus nafas berat sebelum setelahnya berucap.

"ada satu cara"

"Ah benarkah? Bagaimana?"

"Jongin harus menikah"

---

Ini adalah malam yang panas. Setelah untai terakhir Kyungsoo yang menyatakan keduanya harus saling melupakan, Jongin dengan marah menyergap keseluruhan tubuh yang lebih muda. Menjilat setiap inci tanpa sisa, mencipta desah indah dari pita suara. Tak kalah pelak, maka Kyungsoo melakukan hal yang sama. Menguasai tubuh bidang yang lebih tua dengan nafsu membara, memanjakan penis serta melumatnya rakus. Kyungsoo terus bermain dengan lubang Jongin, merobeknya kasar dengan dua jemari, membuat si kaya merintih memohon untuk diberi lebih.