CASANOVA (END)

-Four-

- Siapa yang akan percaya pada pernyataan cinta seorang Casanova -

.

Giacomo Girolamo Casanova, siapa yang tidak mengenal dia dengan 132 kisah cintanya? Lahir di Venesia di tahun 1725, ketika kota itu masih menjadi pusat kejahatan, judi dan karnaval. Seorang pria nakal, ahli wanita dan petualang seks. Pria yang akan mengatakan apapun untuk merayu dan meniduri wanita. Seorang penikmat minuman dan makanan di Eropa Tengah sekitar abad ke-18, pensiun untuk menuliskan petualangan seksualnya secara grafis.

Pada jaman milenium, casanova identik dengan kehidupan seorang pria flamboyan dengan banyak wanita di sisinya. Lambang bagi seorang keparat petualang seks. Sebutan untuk seorang yang satu tingkat lebih tinggi dibanding player. Tokoh dalam kisah ini salah satunya. Seorang player unggul dengan sebutan casanova kelas kakap.

---

Karena sebuah pernyataan cinta adalah tabu bagi beberapa insan manusia. Jongin salah satunya, menjadi suatu hal yang tak layak untuk sekedar mengungkap perasaan karena kegemarannya adalah membobol lubang wanita tanpa ampun. Bagaimana perasaan akan terus mengalir bahkan setelah menemukan muara, sungguh membuatnya frustasi.

Kyungsoo adalah muara, sebuah sudut dan hulu. Suatu penyelesaian dari sebuah perjalanan panjang. Apa daya jika muara bahkan menolak pemberhentian. Jongin disana, menunggu untuk sampai pada muara. Setelah bertemu, ia bersumpah bahwa Kyungsoo adalah yang terakhir. Sebuah cinta dengan akhir bahagia.

---

Maka Jongin kembali membetulkan posisinya, menaruh fokus pada manik yang lebih muda. Meminta Kyungsoo untuk benar-benar mendengarkan apa yang akan diucap, karena Jongin mengatakan ini sungguh sebuah ide brilian.

"begini, menurut Juno sebaiknya aku menjadikanmu sebagai kekasihku, jadi— bagaimana?"

"bagaimana apanya?"

"bagaimana jika kau menjadi kekasihku saja?" Kyungsoo menganga. Manik bulatnya berkedip beberapa kali sebelum setelahnya ia berdecih remeh.

"itu adalah ide yang buruk Tuan Kim"

.

.

CASANOVA

-Biancadeo-

.

Chapter Three

.

Lorong rumah sakit adalah sebuah mimpi buruk bagi bocah ini, mengingat dahulu hanya dengan berbalut pakaian buluk dengan wajah kusam berkeliaran disekitar, berusaha kabur dari ruang dingin beraroma alkohol dan biaya mahal rumah sakit. Ketika masih berusia dua belas, tak jarang Kyungsoo ditemukan tak sadar karena sesak yang merambat pada dada. Sungguh malang karena tak bersisapun yang menaruh peduli padanya. Maka kali ini, kembali menapak pada lorong rumah sakit, membuat rongga otak Kyungsoo terisi akan beberapa potongan cerita menyedihkan dengan dirinya sebagai tokoh utama.

Setelah beberapa hari berada dikamar inap, akhirnya Kyungsoo bisa pulang. Mereka berjalan beriringan dilorong, beberapa orang berbalut pakaian putih dengan wajah ramah tamah saling menyapa. Jongin berada diantaranya, fokus pada bocah belasan tahun yang sedang mengenggam erat ujung kemeja. Menaruh perhatian penuh pada manik disebrang yang tertutup beberapa surai hitam.