3. Stay Here, Sasuke!

9.3K 1K 137
                                    

"Oyabun, tamu kita sudah datang."

Fugaku menoleh, mendapati seorang Kobun yang tengah membungkuk kaku menghadapnya. "Ah, aku akan menyambutnya langsung kalau begitu." Ucapnya kemudian setelah menyibakkan Kimono biru gelapnya.

Beberapa Kobun siap untuk mengawal tuannya menuju gerbang, menyambut langsung sang tamu. Setelah semuanya siap, Fugaku menoleh kebawah, tepat disamping kirinya, "Sasuke."

Merasa dipanggil, Sasuke kecil mendongak menatap ayahnya dengan bingung. "Ya, Tou-sama?"

"Bersikap baiklah, dan berteman baik dengan anak dari rekan Tou-sama itu. Lalu, jadikan anak itu sebagai kado buat Tou-sama."

Sasuke mengernyit, bingung dengan kalimat terakhir ayahnya. Tak berani bertanya Sasuke memilih untuk mengangguk lalu meraih gandengan sang ayah yang mulai berjalan.

Disamping Fugaku ada Itachi yang ikut menggandeng tangan Fugaku seraya melirik Sasuke yang tengah berpikir keras. "Kau juga, Itachi." Bisik Fugaku tiba-tiba.

Itachi tersentak kaget, lalu melihat ayahnya dengan tatapan datar, "Baik."

Sedangkan Mikoto yang berada dibelakang menghela nafas, Mikoto jadi khawatir dengan hubungan suaminya dan rekannya itu. Bagaimana jika rekan suaminya tahu jika anak tunggalnya tengah menjadi incaran suaminya? Ia takut hubungannya bersama Kushina istri rekan suaminya akan ikut renggang.

"Tenang, Mikoto. Semuanya akan baik-baik saja." Fugaku berucap tanpa melihat Mikoto yang berada di belakangnya.

Mikoto yang ikut tersentak kaget layaknya Itachi, memilih untuk diam dan terus mengikuti Fugaku dari belakang bersama puluhan Kobun yang mengawalnya.

"Okaeri, Tuan Minato." Sapa Fugaku setelah mereka hampir sampai di depan gerbang pada seorang pria dewasa yang tengah berjongkok merapikan Kinagashi anaknya.

Yang disapa mendongak, lalu berdiri dan mengandeng putra kecilnya untuk mendekat. Puluhan pengawal bersama istrinya Kushina mengikuti dari belakang, lalu dengan kompak mereka menunduk sebagai salam penghormatan.

"Tadaima, Fugaku-sama." Ucap Minato.

Fugaku tergelak mendengar aksen Minato yang berubah. "Setelah delapan tahun menetap di italia apakah kau melupakan aksen jepangmu, Minato?"

"Ya, begitulah. Memakai Kimono ini pun sudah terasa aneh." Lalu tatapan Minato jatuh pada anak kecil berusia dua belas tahun di samping Fugaku. "Ini Itachi? Ah, kau tumbuh dengan tampan."

"Selamat datang, paman." Itachi memberi hormat, lalu tersenyum tipis.

Minato mengelus puncak kepala Itachi seraya tersenyum, "terima kasih sambutannya, lalu.." kini Minato menoleh, menatap bingung anak lelaki disamping kiri Fugaku. "Apa ia anak keduamu?" Tanya Minato.

Fugaku mengangguk, lalu melepaskan genggaman tangannya dan mengusap kepala Sasuke. "Beri salam."

Sejenak Sasuke kecil menatap ayahnya, lalu mata hitamnya beralih pada Minato yang tengah tersenyum lembut padanya. "Salam, paman. Namaku, Uchiha Sasuke." Sasuke pun membungkukkan badannya, lalu kembali menatap Minato.

"Yang ini terlihat dingin." Komentar Minato, lalu mengelus puncak kepala Sasuke. "Sasuke, berapa umurmu?" Tanya Minato.

Lagi-lagi Sasuke menatap sang ayah, lalu kembali menatap Minato yang menunggu jawabannya. "Tujuh."

Minato mengernyit, lalu tersenyum miring. "Kau seumuran dengan anakku. Naruto, kemari."

Sedikit menggeser tubuhnya, Minato memanggil seorang anak yang dari tadi sibuk dengan Kinagashi-nya. Kushina yang melihat, mendorong anaknya yang masih sibuk ingin membuka pakaiannya, "Naruto." Tegur Kushina.

Go Home, Naruto! [OPEN ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang