Ali Agrem dan Telur Dadar

33 1 1
                                    


Pagi itu kota Bandung diguyur hujan sejak pukul 5 pagi, udara dingin yang menusuk hingga kelapisan kulit membuat Rain enggan beranjak dari tempat tidurnya, alih-alih harus bangun Dia malah melingkarkan kembali tubuhnya dalam selimbut.

"Nyaman,,,,,,,,"
pikir Rain hingga handponenya berdering, awalnya  Rain pun mengacuhkannya, dan menutup telinganya dengan bantal, tapi handponenya tetap berdering.

Akhirnya Rain mengeluarkan tangannya dari selimbut dan meraba meja kecil yang ada disamping tempat tidurnya tempat dimana Dia biasa menaruh handphone di atasnya

"Mila dep" tulisan dilayarnya membuat Rain tambah tidak semangat mengawali harinya, bukan karena Dia malas dengan sahabatnya itu tapi....aaaaahhhh kalau dijawab Dia pasti ngomel tapi kalau pun Rain gak dijawab habis lah Rain di omel Mila dari awal bertemu sampai  pulang dari kampus.

"Iyaaa ada apa Mil???"Rain akhirnya memutuskan untuk menjawab panggilan dari Mila.

"Ada apa???"Mila mengulang pertanyaan Rain dengan sedikit kesal.

"Heeeellllloooooo bangun Non jangan tidur terus, gak inget apa hari ini kita ada rapat jam 9 pagi, kamu gak mau kan jadi sasaran amuk Pak Ketu lagi????" kebiasaan Mila meracau pun tak bisa terelakan.

Rain lalu mengeluarkan kepalanya dari dalam selimbut dan melihat jam dingding di kamarnya.

"Baru jam 7, nyantey aja kali, jawab Rain seadanya dan kembali memasukan kepalanya dalam selimbut.

"Ayooolllaaaaahhhh Rain cepet bangun dari tempat tidur kamu!!! trus cepet mandi dan langsung pergi ke kampus, pokoknya Aku gak mau tau Kamu harus nyampe ruangan BEM jam 1/2 9!!!!".

Mendengar bujukan yang diakhiri ancaman yang terselubung dari Mila akhirnya Rain menyetujuinya.

"Habis lah...."kata Rain saat Mila menutup sambungan teleponya, dengan langkah malas Rain meraih handuknya kemudian menuju kamar mandi.

"Yaaaaaaaa aaaaammmmpppuuuuuu Rain ini kamar atau kandang sapi???" Mama Rain mengomel tak karuan sambil membereskan kamar Rain si bungsu dari 3 bersodara ini memang paling manja terlebih lagi Rain anak perempuan satu-satunya, kakak sulungnya Indra Fahrezi bekerja di perusahaan manufaktur terkenal di Singapur,sedangkan kakak keduanya Antonie Tsubastian  kuliah dan bekerja di perusahaan elektronik di Jepang.

"Begini nih kalau anak terlalu dimanja!!!!"gerutu mama Rain yang tak ada hentinya sambil terus merapihkan dan membereskan kamar Rain.

"Mah ngapain????"tanya Rain yang terkejut saat keluar kamar mandi melihat Mama ada di kamarnya.

"Kamu gak liat apa?Mama lagi beresin kamar kamu,kamar perawan kok lebih mirip kandang sapi!!!!".

"Justru di situ mah seninya",jawab Rain asal sambil terus menggisik dan mengeringkan rambutnya yang basah.

"Seni dari Hongkong!!!yang ada tempat sarang kecoa sama nyamuk!!!Tuh ada kecoa deket kaki kamu!!!",kata Mama Rain sambil menunjuk-nunju ke bawah kaki Rain.

"Maaaaannnnaaaaa????"Rain kaget hingga setengah berteriak dan dengan cepat melompat ke tempat tidurnya.

"Bo'ong", Mamanya menjawab dengan enteng sambil berjalan keluar kamar Rain.

"Ma..ma,,,,"keluh Rain sambil merobohkan badannya di tempat tidur.

"Cepet sarapan kamu ada rapat kan pagi ini?"Mama kembali melongok ke dalam kamar Rain.

"Mama tau dari mana?" tanya Rain yang masih lesu.

"Dari Mila barusan telepon mama," Mama kemudian berlalu sambil tersenyum jail melihat wajah Rain yang pucat karena kaget.

Rain With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang