Ketika Mata Kita Bertatapan

29 1 1
                                    

Ridwan memandangi Rain begitu pula sebaliknya, sementara Mila hanya melihat pada keduanya secara bergantian.

"Kamu bener Aa Uan kan???"tanya Rain berusaha membuat dirinya makin yakin.

Ridwan hanya mengangguk. Rain berlari kearah Ridwan lalu memeluk erat Ridwan meluapkan kerinduannya selama 12 tahun.

Ridwan membalas memeluknya dan berbisik "Kangen-kangenanya nanti aja di rumah,malu temen kamu ngeliatin tuh!".

Rain baru sadar kalau sejak tadi Mila tak berhenti menatapnya dengan mulut menganga,saking kagetnya melihat Rain yang lepas kendali.

Rain melepaskan pelukannya pada Ridwan dan melangkah malu mendekati Mila.

"Kamu ikut makan malam di rumah yuuuukkkk,kalau perlu nginep dah lama juga kamu gak nginep di rumah,nanti biar aku telepon Ibu mintain izin buat kamu,yaaaaaahhhhh........", pinta Rain dengan wajah memelas.

Entah apa yang ada dipikiran Rain untuk menyuap Mila agar Dia tidak membocorkan kejadian itu pada seisi kampus, Mila hanya mengangguk lesu di balik rasa penasarannya.

Akhirnya Ridwan memutuskan untuk mampir dan bersilahturahmi pada keluarga Rain, sekaligus memohon maaf karena selama ini tidak memberi kabar pada mereka. Rain dengan girang melangkah menuju mobil sedan mewah milik Ridwan layaknya anak kecil yang baru dibelikan balon atau mainan baru,sementara Mila hanya melangkah kaku diseret oleh Rain, Ridwan tertawa kecil melihat tingkah dua sahabat itu.

****

"Maaaaaahhhhhh, liat nih siapa yang dateng!!!!"Rain menerobos masuk tanpa mengucapkan salam sambil menarik-narik tangan Ridwan.

"Maaahhhhhh......" ulang Rain yang tak melihat mamanya datang menghampirinya.

"Ada apa sich Rain teriak-teriak masuk rumah bukannya ngucapin salam!"tegur mama dari arah dapur sambil mengelap tangannya dengan serbet.

"Apa kabar Mah??" sapaan lembut Ridwan mengagetkan Mama hingga serbet dari tangan Mama terjatuh ke lantai.

"Mama????"bisik Mila mengulang kata-kata Ridwan dan membuatnya makin penasaran sedekat apa Ridwan dengan keluarga Rain.

"Ya Alloh Uan!!!" Mama lalu memburu Ridwan,memeluknya erat hingga menitikan air mata, begitu pula Ridwan.

Sementara Rain hanya bersedekap melihat mamanya melepas rindu pada Ridwan.

"Bentar lagi Papa pulang kita makan malam sama-sama ya nak!"pinta Mama sambil menuntun Ridwan untuk Duduk di sofa ruang tamu.

Perbincangan pun di mulai dari Ridwan yang meninggalkan Kota Bandung 12 tahun lalu untuk mengikuti keluarganya menetap di Jakarta karena Ayahnya ditugaskan Di jakarta, lalu mereka terkena musibah rumah dinas yang dia tempati terbakar hingga tak satupun barang yang bisa diselamatkan kecuali baju yang mereka kenakan saat itu, dan itulah penyebab Ridwan tidak bisa menghubungi Rain dan keluarganya di Bandung.

****

Seusai makan malam, keluarga Rain memberikan waktu pada Rain untuk kembali melepas kangen dengan Ridwan, begitu juga Mila yang lebih memilih menghabiskan cemilan sambil menonton tv dengan mama dan papa Rain.

"Kamu tumbuh jadi gadis yang cantik ya Rain", Ridwan memulai percakapan di beranda depan rumah sambil menerima secangkir teh hangat dari Rain.

"Apaaan sich!!!sejak kapan Aa Uan bisa ngomong gombal kayak gini???"Rain menepis bahu Ridwan sambil tersipu malu.

"Pasti banyak yang naksir ya sama kamu Rain?".

"Engga kok!!! malah lagi jomblo!" jawab Rain keceplosan.

Rain With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang