My moodbooster

20 1 2
                                    

Akhirnya Rain merobohkan badannya diatas ranjang empuknya, buku yang semula Dia baca kini menutupi sempurna wajahnya.

Besok hari ketiga UAS, seharusnya Rain lebih semangat agar nilai IPK semester ini gak anjlok tapi apa daya,,,sekeras apapun Rain berusaha fokus belajar hasilnya tetap nihil.

Pikirannya berterbangan kesana kemari mulai dari merindukan Mama, Papa dan Kak Antonie yang hampir sepekan di Negri Sakura, Kak Indra yang semakin jarang menelepon, Kang Rindu yang semakin aktif mengirim chat dari sekedar basa-basi menanyakan kabar, menanyakan tentang UAS atau mengirim joke-joke yang bisa membuat Rain tersenyum saat menatap layar ponselnya.
Aqlan yang sepertinya masih marah karena sikap gak sopan'nya Rain saat berada di ruang BEM terakhir kali, terbukti saat bertemu, atau berpapasan dengan Rain Dia seperti enggan melihat Rain, dan terakhir adalah Aa Uan yang sudah 2 hari ini menghilang bak ditelan bumi sejak terakhir kali mengantar Rain pulang dan setelah kejadian di mobil itu.

Dering ponsel Rain membuyarkan pikirannya, Rain pun meraba nakas untuk meraih ponselnya, lalu merubah posisinya menjadi duduk yang otomatis membuat buku di wajahnya melorot.

Betapa bahagianya Rain saat melihat "Mama" yang melakukan panggilan video call, Rain kemudian menslide layar ponselnya.

"Mama.......Rain kangen!!!!!!!! Mama ma Papa kapan pulang???disini sepi banget Rain gak betah dirumah", Rain nyerocos gak karuan sesaat setelah koneksinya tersambung.

"Ya ammmmppppuuuuunnnn Rain bukannya ngucapin salam atau Hallo kamu malah nyerocos gak karuan mirip petasan gitu!!!" Mama hanya bisa geleng-geleng kepala dengan kelakuan anak bungsunya.

"Rain sehat nak???" Dah makan??gimana UASnya??" Uan jagain Rain???kali ini giliran Mama yang nyerocos gak karuan.

Mendengar perkataan Mama mata Rain memerah, kelopak matanya bak bendungan yang menahan air mata agar tidak membanjiri wajahnya saat ini. "Naluri seorang Ibu dari anaknya tak pernah salah" batin Rain.

Alih-alih menjawab semua pertanyaan Mama, Rain malah memejamkan matanya, roboh sudahlah bendungan itu kini air mata Rain membanjiri wajahnya.

"Ada apa nak???" tanya Mama bingung.

"Kamu kenapa Rain???" Tanya Papa yang kini Rain lihat dilayar ponselnya berada disamping Mama.

Rain kembali terdiam,Dia hanya mampu menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Heeeeehhh!!!!cengeng baru ditinggal sebentar aja dah mewek kayak gitu!!!!" ejek Antonie yang tiba-tiba muncul dibelakang Mama.

Rain memang cengeng!!100% manja, hal yang menurut orang lain biasa aja jauh dari orang tua dan Kakak-kakaknya tapi jadi hal yang gak biasa buat Rain. Rain gak bisa jauh dari orang yang dia sayang.

"Rain gak apa-apa kok Mah,Pah jangan khawatir,Rain cuman kangen aja hehehehe...." Rain berusaha mengumpulkan kekuatan yang ada agar terlihat baik-baik saja.

"Lusa kita dah pulang kok Rain,jaga diri baik-baik ya?Rain mau oleh-oleh apa????" Papa berusaha menghibur Rain.

"Papa.... Rain bukan anak kecil lagi yang penting kalian nyampe rumah selamet Rain dah seneng."

"Emang bukan anak kecil tapi bocah!!!!buktinya tuh masih mewek..hahahhahhahha!!!!!!" Antonie ikut menyela.

Biasanya saat Antonie ngeledek atau membully Rain, dengan senang hati Rain akan membalasnya malah bisa lebih parah ketimbang ledekan Antonie tapi kali ini Rain cuman diam, benar-benar kehilangan hasrat untuk bercanda bersama Kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rain With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang