02.Bali... Aku Dilema

10 1 0
                                    

Sudah menjadi aktifitasku setiap hari sabtu.
Menghitung stok barang di gudang dan membuat laporan mingguan.

Tak terasa aku sudah mulai terbiasa dengan kerjaanku..lingkunganku dan kesendirianku.
Aku tau kalau perasaan yang terlalu di pendam tanpa ada balasan sungguh menyakitkan.

Semakin aku berjuang mengejar ia semakin menjauh berlari...
Namun danang berbeda..
Saat aku berlari jauh ia seakan menarikku kembali...dan saat aku kembali ia yang melangkah mudur menjauh..

Dilema... sangat dilema.
Seakan danang mempermainkan perasaanku, dan akhirnya aku mengenal mas andre salah satu staf kantorku bagian lapangan.

Awalnya aku akan mempermainkan perasaan danang dengan cara mencoba dekat dengan mas andre...
Semakin hari aku dan mas andre semakin dekat. Kami memiliki kesamaan yg sama menyukai game dan itu yang membuat aku dan mas andre menjadi dekat.

Biasanya aku selalu menyebut nama danang..
"Danang ini kenapa?"
"Danang tau ini??"
Danang...danang..danang... hanya nama itu yang selalu aku sebut di kantor...

Namun sekarang aku mencoba mengambil jarak dengan danang...
Aku selalu cerita..bercanda..ngobrol..dan tertawa bersama mas andre.

Awalnya teman kantor mengira aku dan danang memiliki hubungan khusus...
Namun setelah aku akrab dengan mas andre...
Seisi kantor selalu mengatakan aku dan mas andre memiliki hubungan khusus.

"Yes...pasti danang cemburu kalau orang-orang kira kita pacaran" oceh ku dalam hati.

Namun....semua sama saja
Danang hanya menganggapku layangan yang bisa ia kendalikan talinya saat terbang. Ia hanya menarik ulur benang yg ia pegang.

Akhirnya aku mencoba memotong talu itu sendiri... aku sadar 9tahun berjuang dan menanti pemegang tali menarikku sampai kesisinya hanya hayalan semu...
Seperti berharap krikil akan menjadi emas.

●●●

Aku pun mulai akrab dengan mas andre...
Kemana pun dan apapun yang kami lakukan selalu ber2 seperti aku mulai mengurangi aktifitasku dengan danang.

"Mas andre aku lagi di luar sama teman...ada yg mau dititip?" Aku pun mengirim pesan text ke mas andre...
"Ia...aku titip nasi sama rokok" balas kak andre...

Kedekatann kami semakin akrab...
Bila salah satu dari kami berada di luar..kami akan saling menghubungi satu sama lain...
Makanan...minuman...dan lain-lain kesukaan kami..
Sudah kami tau seperti sepasang kekasih yang sudah mengenal satu sama lain.

Danang.... dia mulai jarang aku hubungi. Tidak seperti dulu apapun itu aku menghubungi dia... ketakutan ada lintah di kamar saja.. orang pertama aku hubungi danang.

Tapi sekarang semua berbeda.. aku tidak bisa memaksakan hati seseorang untuk aku miliki.

Keesokan harinya di kantor...
Sikap danang padaku mulai berubah... dulu dia tidak begitu perhatian dan mencoba mencari perhatian padaku.

"Nov...sudah makan kamu?" Tanya danang
"Belum nanti aja... aku masih banyak kerjaan" jawabku
Sebenarnya aku beralasan agar aku tidak terjebak dengan perasaanku.
Aku sadar diri... aku terlalu menggunakan hati. Cepat luluh dengan sedikit perhatian dari siapa pun itu.

"Ini aku buat nasi goreng...aaaaa aku suap kamu" sambil danang sodorkan sesuap nasi goreng dengan sendoknya.
"Nggak usah danang... nanti saja, kerjaanku banyak" jawabku
Namun danang tetap menyodorkan sendoknya padaku...
"Ayoo nov... sarapan sedikit aja...aaaaaa"
Aku pun menerima suapan dari danang... jujur perasaan ini tidak berubah aku masih mengharapkan dia.

Mas andre menatapku dari kursinya saat aku melihatnya dia langsung membalikkan badannya.
"Kenapa?" Tanyaku dalam hati

Tiba-tiba mas andre datang menghampiriku ke meja kerjaku. Seperti biasa kamu bicara ngalur ngidul dengan manjaku dan dengan perhatian dia. Bilang orang-orang melihat seperti sepasang kekasih.

"Nov...buatkan aku paketan barang" mas andre menyuruhku mempersiapkan peket barang untuk ia bawa ke lapangan.
"Buat sendiri... manja" jawabku
"Nanti minus kamu marah-marah..sini aku bantu juga" jawab mas andre.

Aku pun dan mas andre ke gudang mempersiapkan bersama-sama.
Sempat terfikir dalam benakku... kenapa danang dan mas andre hari ini?
Mereka seperti berlomba mencari perhatian.
Apa mereka lagi kurang kerjaan mau permainkan perasaanku?
Pertanyaan itu terus menerus berputar dalam otakku tanpa ada titik temu jawaban.

Jujur...aku sudah mulai merasakan nyaman berada dekat dengan mas andre.
Walau di ujung hatiku aku masih mengharapkan danang.
Apa yang harus aku lakukan?
Dan siapa yang pantas untuk aku perjuangkan?

Sampai akhirnya aku mencoba untuk mencintai mas andre...
Namun...perubahan sikap mas andre padaku mulai terlihat disaat aku mencoba membuka hati untuk cinta yang lain...
"Mas andre..kenapa diem aja" tanyaku

tbc
NEXT.
KALAU KALIAN SUKA CERITAKU JANGAN LUPA VOTE NYA KARNA TULISANKU YANG INI ADALAH KISAH CINTAKU.

APA CINTA SESAKIT INI??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang