Suasana pagi ini sangat bersahabat, sejuk seperti di puncak yang di temani oleh sejumlah air yang sedang terjun bebas dari atas langit yang bisa terlihat membasahi kaca mobil milik Jevelly. Walaupun suasana pagi ini memang sedikit dingin, Jevelly tidak menghiraukannya toh dia juga setiap hari memakai jacket denim flaminggo kesayangan miliknya.
Jevelly menancapkan gas mobilnya dengan kecepatan penuh, walaupun ini masih tergolong pagi untuk waktu siswa berangkat ke sekolah. Pasalnya ia berangkat pagi ini pukul 05.30, itu tandanya masih jam setengah 6 pagi.
Di lain tempat jam 05.30 pagi masih terlihat seorang pemuda tampan yang masih terlelap dalam mimpinya yang sangat indah dan di kelilingi oleh selimut hangat miliknya.
Sudah berkali-kali suara merdu di keluarkan oleh handpone milik pemuda tampan yang masih nyenyak terlelap dalam tidurnya. Namun, pemuda itu tetap tidak menghiraukan suara yang bergetar dari handpone pintar miliknya itu. Kini ia sudah nyaman dengan posisinya sekarang.
Waktu terus berlalu dengan cepat, kini pemuda tampan itu baru bangkit dari mimpinya dan mengucak-ngucak kedua bola matanya yang terlihat masih merah. Kini raut wajah pemuda itu nampak seperti orang kebingungan, tangannya yang masih refleks langsung meraih ponsel miliknya yang terletak di atas meja persis di samping tempat tidurnya.
"Hah? jam 11?"
"Nggak sekolah lagi dong gue hari ini."
Hanya kata-kata itu lah yang bisa di lontarkan oleh Arvin saat ini. Arvin Andrian Ayzka, seorang pemuda yang kini berstatus sebagai pelajar di SMA Tanah Air. Bagi Arvin bangun kesiangan adalah hal yang wajar bagi dirinya, pasalnya ia sudah berturut-turut tidak masuk sekolah karena ia tidak pernah membiasakan dirinya untuk bangun di pagi hari.
Seperti biasa jika ia tidak sekolah, ia hanya menghabiskan waktunya di dalam apartmentnya sambil di temani beberapa ps kesayangannya juga satu gelas kopi panas tidak lupa juga di lengkapi dengan satu bungkus rokok mild.
***
Jakarta, 21 November 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Kaleng Untuk 'Mama'
Teen FictionIni tentang Jevelly, si anak broken home sekaligus broken heart. Ia benci dunia, dunia selalu adil, namun mengapa dengan dirinya tidak pernah adil? Setiap hari hidupnya hanya di isi oleh kesepian, kesendirian dan kesunyian namun semua itu telah bera...