Luka itu bisa sembuh, Sedih itu bisa dihibur, Tapi tidak dengan Kepercayaan. Sekali hilang tidak akan kembali.
sulit untuk mengembalikan rasa kepercayaan itu lagi, Kepercayaan ini sudah hilang dan karena itu perasaan yang adapun ikut hilang. Perasaa...
Pagi bersinar terang, rupanya matahari sudah menampakkan sinarnya dari balik peraduanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ady terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang menembus wajahnya dari balik tirai jendela, Ady melirik jam yang terletak di meja samping tempat tidurnya. Jam menunjukan pukul 07.00.
Ady pun bergegas bangun, lalu ke kamar mandi. 10 menit di kamar mandi Ady kembali lalu siap siap, karena hari ini Ady harus mengantar Sisil ke Bandara
Tepat pukul 07.30, Ady pun star berangkat dari rumahnya ke Rumah Sisil. Kurang lebih 40 menit Ady pun tiba di depan rumah sisil. Ady melihat Sisil yang sudah siap berangkat, semangatnya tadi berubah menjadi murung. Ketakutan yang ada dalam diri nya membuat berat sekali rasanya melepas sang kekasih pergi jauh. Tapi demi mendukung sisil perasaan takut tersebut diSembunyikan Ady.
Ady pun menghampiri sisil yang tengah berdiri di depan Mobil yang akan mengantarkanya Ke Bandara nanti. "Udah siap sayang" ? Tanya Ady sambil tersenyum guna menutupi segala kegundahan dalam hatinya.
"Udah" jawab sisil sambil tersenyum juga "Ya udah yuuk" ajak Ady sambil menggandeng tangan sisil menuju motornya. setelah tepat didekat mototorya, Ady memasangkan Helm ke Sisil.
Sisil yang melihat perlakuan Ady terhadapnya, Sisil hanya tersenyum-senyum. Sisil dan Ady pun berangkat menuju Bandara. Dan keluarga sisil yang mengantarkan Sisil juga menyusul di belakang menggunakan mobil.
Selama perjalanan, entah sibuk dengan pikiran masing-masing tapi antara Sisil dan Ady tak ada yang membuka suara. Akhirnya Sisil menyadari akan hal itu, dan hal ini rasanya sangat membosankan jika harus cuek-cuekan seperti ini. Sisil pun mengeratkan pelukanya menyandarkan kepalanya ke bahu Ady. Tapi entah apa yang membuat pria dia depan Sisil ini tak juga merespon Sisil pun membuka suara "Sayang kok diam aja sih" kata sisil.
1 menit 2 menit 3 menit
Sama sekali tak ada sahutan dari Ady, Ady sibuk dengan lamunanya " nggak ada nih yang mau di sampaikan ke aku yang bentar lagi akan pergi" kata sisil bicara lagi
" kamu hati-hati ya di sana, jaga kesehatan, belajar yang rajin supaya bisa membanggakan mami papi" jawab Ady. " dan 1 lagi jaga hati untuk aku, karena disini ada aku yang akan selalu nungguin kamu" sambung Ady lagi
"Iya sayang, makasih pengertianya" kata Sisil
Sisil bersyukur punya Ady, cowo paling pengertian, perhatian, sederhana. dan 1 lagi yang bikin istimewa selama 3 tahun pacaran Ady nggak pernah sekalipun selingkuh. Itu masuk point penting penilaian Sisil terhadap diri Ady.
Sekitaran 1 jam 30 menit, Tibalah Ady, Sisil, dan keluarga Sisil di Bandara Husein Sastranegara Bandung Jawa Barat. Setiba di Bandara, rasa ketakutan pada diri Ady semakin memuncak hal ini tergambar dari wajahnya yang dari tadi banyakan diamnya dari pada ngomongnya. Hal ini disadari Sisil. Sisil pun mengerti akan hal itu, lalu Sisil memegang tangan Ady "Ady, kalau kamu memang peduli dengan aku kamu harusnya suport aku dong, kan komunikasi juga di sanaa nanti" Kata Sisil memberi penguatan kepada sang kekasih.
Lalu Ady tersenyum dan menjawab "Iya Princilia Amanda yang cantik" Sisil pun tersenyum mendengar jawaban dari Ady "Begitu dong" katanya.
Ady lalu menarik tangan Sisil dalam genggamanya, seolah berat tuk melepaskan, kegelisahan, ketakutan, tergambar diwajahnya. Namun, semua harus Ady ikhlaskan itu semua demi cita-cita sang kekasih.
Selang beberapa menit, sisil pun pamit pada orang tuanya karena berhubung pesawatnya sudah mau berangkat. Sisil menoleh ke arah Ady, Sisil tanpa pikir panjang langsung memeluk Ady, Ady pun membalas pelukan itu, seandainya bukan hal mustahil Ady ingin menghentikan waktu, agar tetap Sisil selalu dalam pelukanya. Ady tak ingin jauh jauh dari Sisil, tapi mau di apa lagi yang intinya "Ini semua demi cita-cita Sisil" iyaaaa cita-cita gadis yang paling dia sayangi.
"Doain aku yah" bisik sisil "Pastinya sayang, Love you " sambung Ady
"Love you too Ady prasetyoku" Lalu Sisil melepas pelukanya, karena sebentar lagi pesawatnya akan berangkat tepat pukul 10.00.
Setelah mengantar Sisil, Ady dan keluarga Sisil pun balik dari Bandara.