Part 9 (END)

264 9 0
                                    

"Kamu terlambat jika kamu meminta aku harus mempercayaimu lagi"
😃

Indonesia

Siang ini matahari bersinar terik, hawa panas nya seakan ingin membakar kulit.
Jam menunjukan pukul 14.30 tapi kok matahari rasanya masih pukul 12.00..

Sisil berjalan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung Jawa Barat menuju jalan  raya untuk mencari taxi.
"Taxi" teriaknya.

Setelah taxi berhenti Sisil pun langsung masuk.

"Jalan pak"

"Iya neng" kata sopir.

Sisil pun memberitahu alamat rumahnya ke sopir.

Sesampainya di rumah, Sisil tidak heran lagi kenapa rumah sepi
Karena kedua orang tuanya yang super duper sibuk sudah memberitahu Sisil  kalau mereka lagi di Luar kota.
Sisil membuka kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kamarnya yang sudah sampe tahun dia tinggalkan.

"Rasanya kangen juga dengan kamar ini" katanya
Sisil menuju kamar mandi, setelah itu dia menuju meja makan  untuk mengisi perutnya yang minta di isi. Makanan ini sudah di siapkan pembantu di rumahnya.

"Bi, mami papi lama ya keluar kotanya " ? kata sisil sambil melahap nasi goreng yang di depanya.

"katanya cuma 4 hari non" jawab pembantu sambil cuci piring

Sisil hanya manggut manggut lalu melanjutkan lagi makan nya.

Setelah makan, Sisil balik ke kamar.
Sisil pun baru teringat sesuatu.
"Oh my god, Ady, aku belum hubungin dia dari tadi" katanya.

Sisil lalu mencari ponsel nya yang ternyata ada daLam tasnya.

Dia pun menekan tombol call.

Tersambung ............
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit

(Nomor yang ada tuju tidak menjawab, cobalah beberap saat lagi)

"Oh my god Adyyyy, please jangan buat aku penasaran seperti ini"  katanya sisil lalu menekan tombol call sekali lagi.

Tersambung.....
1 menit
2 menit

"Halloo" suara diseberang sana

" Ady, aku udah di Indonesia bisa  nggak ketemu sekarang" kata sisil

"Ok, nanti sms tempatnya" lalu mematikan telfon tanpa basa basi.

Yang ada Sisil tinggal melongo melihat sikap Ady,
"Nggak kangen apa, kok bicaranya jutek gitu, nggak ngerti banget kalau aku kangen telfonya cepat sekali di matiin" katanya sambil menampilkan bibir manyunya.

"Sabaaaaaar sisil, kamu harus usaha" katanya menguatkan diri sendiri.

Sisil lalu siap-siap, dan cuuuuus ke tempat dimana Dia dan Ady akan bertemu

Sekarang Sisil berada di salah satu caffe di Bandung, Sisil memilih Kursi yang di paling pojok. Entah kenapa Tempatnya Buat sisil nyaman.
Dia sudah 15 menit berada di tempat ini, menunggu Ady yang katanya 10  lagi menit nyampe.

Menunggu emang hal yang membosankan

Untuk mengurangi rasa bosan, Sisil memilih mengotak atik Ponsel nya,

"Maaf nunggu lama"
Suara tersebut berada tepat di dekat sisil

Sisil lalu menoleh
" eeehhh,Ady nggak apa-apa, belum lama juga kok" kata Sisil pura pura.

Mereka pun duduk, tapi situasinya berbeda sekarang, dan situasi ini yang paling di benci Sisil, suasana hening tak ada yang berani memulai pembicaraan.

Sisil pun memberanikan diri.
"Ady , to the point aja. Maksud aku ngajakin ktemu aku mau minta maaf soal aku yang selingkuhin kamu, aku khilaf"

Entah apa yang membuat Ady jadi Jutek seperti ini, karena dari tadi belum berani membuka suara, Ady hanya menatap Sisil , tatapan tajam penuh tanda tanya buat sisil.

"Kamu mau kan maafin aku, aku nyesel Ady, kamu maukan mempercayaiku lagi, dan memperbaiki hubungan kita" ? Tanya Sisil lagi.

Ady pun mulai membuka suara
"Kepercayaanku itu  Suci buat kamu Sisil, semuanya tulus tapi ternyata jarak di antara kita yang membuat kepercayaan suci itu kamu berhasil menodainya dengan pengkhianatan yang sangat sakit bagiku, aku kerja buat mau nyusulin kamu ke London, tapi di saat aku siap nyusulin kamu, kenyataan pahit yang kamu berikan, kamu sedah bersama pria lain, dan kamu tau ???
Menerima itu semua tidak semudah membalikan telapak tangan" kata Ady mengeluarkan segala apa yang dipendam selama ini

"Maafkan aku, aku nyesel Ady,
Aku mohon beri aku kesempatan untuk memperbaiki kepercayaan itu lagi, aku nyesel mengkhianatimu, aku minta maaf" kata sisil sambil menghapus air matanya.

"Aku udah maafin kamu, jauh sebelum kamu minta maaf, karena pada saat itu aku sadar mungkin kamu memang butuh  yang lebih dekat,  makanya kamu berani menodai kepercayaanku, aku maklum dan aku udah maafkan,
Tapi......" kata kata Ady menggantung.😃

"Tapi apa Ady"  tanya sisil

"Tapi kalau untuk mempercayaimu lagi, minta maaaf aku udah tidak bisa Sisil, Kepercayaan yang dulu aku kasih ke kamu udah aku labuhkan ke hati yang memang pantas mendapatkanya, dan dia orang yang tidak akan mengkhianatiku di saat jarak terbentang luas di antara kami" kata Ady menjelaskan

"Maksud kamu " tanya Sisil lagi.

"Aku udah menikah, dan kisah kita udah selesai, disaat kamu mengkhianatiku cerita kita udah selesai pada saat itu, bukan aku yang menyelesaikanya, tapi kamu yang memilih semuanya jadi selesai, jadi aku mohon jangan ganggu aku lagi" kata Ady lalu berlalu pergi.

Sumpah kok dunia sesempit ini, kata Sisil dalam hati.

Hatinya bagaikan di iris pisau tajam mendengar semuanya dan melihat Ady yang sudah meninggalkanya.
Air mata yang dari tadi mengalir tak tertahankan.
Dunianya hancur seketika, harus kemana lagi, kisahnya sudah lambat untuk di perbaiki.

Sekarang yang ada hanyalah penyesalan yang sangat dalam dalam diri Sisil.
Penyesalan karena mengkhianati orang yang tidak pernah mengkhianatinya.

Sisil hanya bisa menerima kenyataan dan mengambil hikmah dari semuaya.

END

A/N :
Jangan menyianyiakan orang yang tulus padamu, karena boleh jadi esok, atau lusa dia bukan milikmu lagi.

#😊
👌




Kepercayaan Yang Tak Akan Pernah KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang