Chapter 4

347 19 1
                                    

======== Love is You ======

Setelah memastikan Sae Rin sudah tertidur Jimin pun mengalihkan matanya ke meja yang berada disebelah tempat tidur. Tas Sae Rin yang tergeletak dengan sebagian isinya yang hampir keluar. Jimin mengambil amplop yang berada dari dalam tas itu kemudian membukanya perlahan. Matanya dengan teliti membaca isi surat itu. Matanya berhenti dikata POSITIF. Ia memejamkan matanya menyesal seandainya saja ia menanggapi panggilan Sae Rin tadi. Hal seperti ini tidak akan terjadi.

"Jimin-ah" Jimin menoleh kearah ibunya yang memanggilnya dari arah pintu "dokter ingin bicara denganmu"

Jimin berdiri. Meletakkan surat pemberitahuan kehamilan Sae Rin ditempatnya semula kemudian ia keluar dari ruang inap Sae Rin.

"Tuan Park" sapa dokter itu

"Nee.. bagaimana keadaan istri saya?"

"Istri anda mengalami keguguran"

"Nde..??" Jimin membelalakkan matanya terkejut. Begitu juga dengan ibu dan halmeoni "keguguran?"

"Ini karena kehamilan istri anda masih terlalu muda. Tidak apa-apa. Istri anda masih bisa hamil lagi dikemudian hari. Hanya saja untuk sementara biarkan dia istirahat selama beberapa hari dulu"

Dokter itu membungkuk dan pergi meninggalkan ketiga orang disana yang masih terkejut dengan pemberitaan itu.

"Aku saja belum tahu bahwa Sae Rin sedang hamil. Kenapa kalian tidak mengabariku?" tuntut Halmeoni kepada Jimin.

Jimin melirik kearah neneknya kemudian menghembuskan nafas frustasi "Jimin-ah..? kenapa tidak menjawabku? Kenapa kau tidak menjaga istri dan anakmu dengan baik?"

"Eomma" Jimin memotong kalimat halmeoni memanggil ibunya "pulanglah bersama halmeoni"

"Waaee..? kenapa kau ingin kami pulang?" protes neneknya

"Pulanglah, aku akan menjaga Sae Rin sendiri" Jimin menatap neneknya dengan tatapan garang. Ia tidak ingin mendengar ocehan dari neneknya saat ini.

Melihat ketegasan dari ekspresi itu neneknya-pun menyerah. Setelah kepergian ibu dan neneknya Jimin pun masuk ke kamar dengan perasan campur aduk. Kali ini ia kehilangan anaknya untuk kedua kalinya. Kali pertama Hyerin membunuh bayinya dan kali ini, secara tidak sengaja ia yang melakukanya. Jimin tidak tahu harus bersikap seperti apa kepada Sae Rin saat ini.

@keeseokan harinya

CEKLEEEK... Jimin membuka pintu kamar inap Sae Rin dan terkejut melihat Sae Rin sedang berdiri sambil memasukkan beberapa barang kedalam tasnya

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Sae Rin menoleh kepada Jimin sekilas lalu kembali menyibukkan diri memasukkan barang-barangnya kedalam tas. Jimin berjalan cepat dan menangkap pergelangan tangan Sae Rin cepat, menghentikan gerakan istrinya. Sae Rin menoleh kepada Jimin dengan ekspresi yang tidak terbaca "sedang apa kau?" tuntut Jimin

"Bersiap-siap untuk pulang" jawab Sae Rin dengan suara yang sedikit serak

"Kau belum boleh pulang" Jimin menarik tangan Sae Rin yang tadi dipegangnya dan menyuruh istrinya duduk diatas tempat tidur.

"Dokter bilang aku sudah boleh pulang" desak Sae Rin "aku tidak mau berlama-lama disini. Aku ingin pulang"

Jimin memberikan tatapan tidak sukanya kepada Sae Rin "kau masih belum pulih" bisiknya

"Berada disini membuatku sesak. Mengingat aku kehilangan bayiku itu membuatku sedih"

DEG.. "kau tahu?" tanya Jimin hati-hati. Ia memang belum berniat untuk memberitahukan perihal keguguran yang dialami oleh Sae Rin

Love Is You [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang