post it

347 87 44
                                    


"Menurutmu siapa, Kak?"

Jaehwan terdiam sejenak.

Beberapa saat yang lalu, Sewoon bercerita padanya bahwa satu bulan terakhir ini selalu ada selembar post it yang tertempel pada sekotak susu stroberi di lokernya. Terkadang, sekotak susu itu berganti menjadi sekotak pocky, sebatang coklat, atau makanan ringan lain yang Sewoon sukai.

"Ada clue di post it-nya gak?"

Sewoon berguman, mencoba mengingat-ingat.

"Kalau gak salah, sihㅡ" Sewoon melirik Jaehwan, "ㅡKJH?"

Jaehwan berkedip.

"Coba kamu inget-inget siapa kenalan kamu yang inisialnya KJH?"

Kini giliran Sewoon terdiam sejenak.

"Uh, siapa ya?"

"Kim, mungkin?" Tambah Jaehwan.

Sewoon kembali berpikir. KJH? Kim?

Siapa orang yang mungkin ia kenal dan berinisial Kim JH?

Tiba-tiba, satu nama terlintas di benaknya. Secepat itu pula, wajah Sewoon memerah.

Apa iya dia yang mengirimkan semua itu pada Sewoon?

"A-ah, masa dia, sih? Enggak mungkin."

"Siapa?" Tanya Jaehwan antusias.

Sewoon menggeleng dengan cepat. Ia tidak mau Jaehwan mendengar satu nama yang tengah ia pikirkan saat ini.

▀ ▀ ▀

Satu bulan kemudian, dengan hadiah yang masih sering muncul di lokernya, Sewoon memutuskan untuk bertanya pada orang yang ia curigai.

Saat ini Sewoon tengah menunggu seseorang tersebut keluar dari kelasnya, sembari meremas pelan beberapa lembar post it dalam genggamannya.

Sewoon terperanjat ketika orang yang ia tunggu berjalan melewatinya. Dengan segera, Sewoon menyusulnya.

"Kakㅡ"

Orang yang dimaksud oleh Sewoon berhenti. Menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya.

Senyumnya terukir ketika melihat Sewoon sedang berusaha menyusulnya.

"Kenapa, Woon?"

"A-anu, Kakㅡ" Sewoon menelan ludah gugup, "Aku boleh nanya sesuatu?"

"Boleh." Jawabnya dengan ramah.

Sewoon menggulurkan lembaran post it kepada laki-laki itu, memintanya untuk mengecek kertas berwarna-warni tersebut.

"Itu yang ngasih Kak Jonghyun atau bukan?"

Laki-laki yang dipanggil Jonghyun tersebut menerima kemudian membaca satu persatu post it tersebut dengan dahi berkerut.

Sedangkan Sewoon menunggu respon Jonghyun dengan gugup. Jantungnya berdetak dengan keras.

Sebagian dari dirinya sangat yakin bahwa orang yang memberikan hal-hal tersebut bukanlah Jonghyun. Namun, sebagian lain dari dirinya sedikit berharap Jonghyun-lah orangnya.

Jonghyun; Kim Jonghyun, adalah laki-laki yang tahun lalu menjadi kakak pembimbing kelasnya ketika masa orientasi siswa berlangsung. Laki-laki ini berhasil memesona Sewoon dengan segala perilakunya.

Dewasa. Tipe Sewoon sekali.

Sayangnya, hubungan mereka hanya sebatas itu. Tidak ada lagi interaksi selain saling menyapa ketika berpapasan setelah masa orientasi selesai.

Binar penuh harap di mata Sewoon menghilang ketika Jonghyun mengembalikan lembaran post it sembari menggeleng.

"Bukan aku, Woon." Katanya.

"E-eh?" Sewoon mengerjap, "Y-yaudah, maaf ya, Kak. Aku pikir KJH itu Kak Jonghyun."

Jonghyun tersenyum, "Gak papa, Woon. Coba kamu cari lagi siapa yang inisialnya KJH."

Setelahnya Sewoon berpamitan pada Jonghyun untuk pergi terlebih dahulu. Rasanya, Sewoon ingin sekali menenggelamkan wajahnya untuk menghilangkan rasa malu.

▀ ▀ ▀

"Woon, kamu bisa diem gak? Aku pusing liat kamu mondar-mandir terus."

Sewoon melemparkan tatapan tajamnya mendengar komentar Jaehwan.

Apa Jaehwan tidak tahu betapa Sewoon menahan rasa malu dan penasarannya saat ini?

Sewoon akhirnya berhenti, menghela nafas kemudian duduk di sebelah Jaehwan.

"Siapa, ya, Kak?"

Jaehwan mengerutkan dahinya, "Apanya?"

"Yang ngirim post it sama snack ke aku."

"Kamu belom nemuin pengirimnya?"

Sewoon menggeleng, menunjukkan wajah sedihnya pada Jaehwan.

Imut sekali.

"Aku udah nyoba tanya ke orang yang aku curigain tapi ternyata bukan dia."

Sewoon menyenderkan dahinya pada bahu Jaehwan.

"Aku malu banget, Kak."

Sewoon membenturkan dahinya pada bahu Jaehwan.

Satu kali.

Dua kali.

"Ngapain, sih, aku berani banget nanya ke dia?"

Tiga kali.

"Udah jelas gak mungkin dia, ih, aku bodoh banget."

Tangan Sewoon meremas tangan Jaehwan untuk mengekspresikan kekesalannya pada dirinya sendiri.

"Yaudah gak papa, Woon. Kan udah kejadian juga."

"Tapi aku malu banget, Kak."

"Daripada mikirin itu mending kamu mikir lagi kira-kira KJH itu siapa."

Sewoon menghela nafas kemudian merubah posisinya. Bukan lagi dahinya, melainkan pelipisnya yang menyender pada bahu Jaehwan.

"Siapa, ya? KJH. Kim. Kang? Kwon? Koo?"

Jaehwan tidak merespon apapun. Ia membiarkan Sewoon tenggelam dalam pemikirannya sendiri.

"Kalo KDH sih mungkin aja Donghyun, dan sama sekali gak mungkin Donghan atau Kak Dongho. Tapi kalo KJH itu siapa?"

Hening.

Sewoon melirik Jaehwan yang sama sekali tidak berkomentar. Tangannya bergerak untuk memukul dada Jaehwan, sukses membuat Jaehwan terlonjak kaget.

"Apasih, Woon?"

"Bantuin mikir, dong. Jangan diem aja kayak orang gak penting."

"Ya emang aku penting buat kamu?"

"Heh!" Pekik Sewoon.

Jaehwan melirik Sewoon dengan malas, "Masa gak ada satupun yang kepikiran, sih, Woon?"

"Enggak." Sewoon menggeleng lemah.

"Yaudah, aku tanya kamu sesuatu."

Sewoon menjawab dengan gumanan.

"Namaku siapa?"

"Ngapain nanya kayak gitu, ih?"

"Jawab aja namaku siapa?"

"Jaehwan."

"ㅡYa?"

"Kim Jaehwan."

"That's it."

Sewoon segera mendongak ketika ia menyadari sesuatu.

"K-Kak?"

  ▀ ▀ ▀

akhirnya kesampaian aku bikin duo kjh :--)  

mellifluous +howonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang