"Karena lo terlalu fokus sama bacaan lo makanya lo nggak sadar sama lingkungan di sekitar lo"
***
Suasana di kantin cukup ramai. Manda terus saja bercerita tentang film baru yg ia tonton.
"lo harus nonton bell, oh my god, cameron dallas babang ganteng gue kece banget di film itu" ujar Manda antusias. Bella dan Manda sudah semakin akrab. Sikap manda yang heboh mampu menutupi sifat Bella yang sebelumnya pendiam.
"iya iya nanti gue nonton deh, tapi kunyah dulu tuh yang di mulut. jangan cerita mulu. Keselek tau rasa lo " ucap Bella menasehati.
Bukannya mendengarkan nasehat Bella, Manda malah semakin semangat untuk bercerita. Bella hanya geleng kepala melihatnya.
"Nanti nontonnya di rumah gue aja ya, sekalian ngerjain tugas biologi. Oh my god, gue udah nonton film itu dua kali dan sekarang gue nggak sabar untuk nonton yang ketiga kalinya"
"oke kalau gitu pulang sekolah nanti kita ke rumah lo"
Manda tersenyum puas dengan jawaban Bella. Sudah lama sekali rasanya ia tidak mengajak seorang teman ke rumahnya. Kali ini ia merasa cocok dengan Bella.
***
Sepulang sekolah Manda dan Bella langsung berjalan keluar gerbang. Bella akan ke rumah Manda hari ini.
"Bell lo ke rumah bareng gue aja langsung" ucap Manda.
"emang ngga apa apa? " tanya Bella. Dia agak sedikit ragu pulang dengan Manda dan pacarnya. Pasalnya Manda belum pernah menyinggung soal pacarnya itu kepada Bella.
"nggak pa pa lagi. Tuh udah dateng. Yuk ke sana"
.
Di dalam mobil mereka hanya diam. Manda sibuk dengan ponsel nya dan Bella sibuk curi curi pandang kepada cowok yang ia sangka pacar Manda. Rambut nya ada jambul, seperti quiff dan sedikit pirang. Kulitnya bersih. Di tangannya ada tato,tapi meskipun begitu ia masih terlihat bersih dan bahkan semakin... Keren." Pacar manda ganteng banget. Tapi kenapa diem aja ya dari tadi. apa karena ada gue kali ya mereka jadi sibuk sendiri" batin Bella. Sesekali pandangan mereka bertemu dan itu membuat Bella kaget karna ketahuan lirik lirikan.
Di rumah Manda, Bella di buat bingung lagi oleh "pacar" Manda yang langsung nyelonong masuk ke rumah Manda. Meninggalkan Bella yang masih mematung di depan mobil.
Pacar manda bukan sih?
Bella duduk di ruang tamu. Menunggu manda ganti baju dan mengambil beberapa kaset dan buku untuk tugas biologi mereka. Mata Bella berputar menjelajahi setiap ruangan. cukup besar dengan beberapa barang antik yang Bella yakin itu adalah koleksi mamanya Manda.
"lo yang sering di cafe itu kan? " tiba tiba saja Alex duduk di dekat Bella dan membuatnya terkejut. Tangannya menggenggam segelas air putih.
Bella menyerngit.
"maaf? "
"gue sering liat lo di cafe dekat SMA Darmawangsa lagi baca novel sendiri" ucap Alex
"oh, itu emang gue. Tapi gue nggak pernah liat lo di sana deh kayaknya"
Alex terkekeh "itu karena lo terlalu fokus sama bacaan lo makanya lo nggak sadar sama lingkungan sekitar lo"
Bella hanya tersenyum. Ia mencoba mencerna perkataan Alex. Mencoba mengingat siapa saja yang ia temui di cafe itu. Ia kembali bertanya sebenarnya siapa Alex. Pacar manda atau bukan?
" Lo ngelamun? " ucap Alex melambaikan telapak tangan nya ke depan wajah Bella.
"eh nggak. Gue sedikit bingung aja"
"bingung kenapa?"
"ya bingung aja.. Maksud gue, lo kan pacarnya Manda tapi kenapa lo masuk kayak lo yang punya rumah ya, trus tiba tiba lo ada deket gue trus.. ".
"Pacar Manda? Siapa pacar manda? " potong Alex yang juga mulai bingung.
"Elo" jawab Bella polos
Alex tertawa. Memperlihatkan sederatan giginya yang tersusun rapi. Dan itu adalah pemandangan indah yang Bella lihat saat ini.
"Gue pacar Manda? " Alex bertanya pada dirinya sendiri setelah itu tertawa lagi. Bella bingung dan salah tingkah di buatnya.
Setelah puas tertawa Alex menjawab
" Manda itu adek gue. Ya kali gue pacaran sama adek sendiri"
"Hah? " Alex mengangguk. Tampang cengo Bella membuat Alex sedikit gemas.
Bella lucu juga.
" Mm.maaf, kalau gitu maaf ya kak. Gue nggak tau,gue kira kakak pacarnya Manda" Bella menyesal dan salah tingkah. Ia juga merutuki kebodohannya yang tidak bertanya kepada Manda. What the stupid girl!
"Ngapain Abang di situ? Jangan coba coba gangguin temen gue ya" Manda langsung berseru ketika ia melihat Alex duduk di dekat Bella.
" Nggak ngapa ngapain kok. Cuma nanya doank. Selow aja lagi" jelas Alex melihat tampang tak bersahabat dari adiknya. Ia mengerti apa yang Manda takutkan.
"nanya apaan? Dasar playboy. Udah sana gue sama Bella mau nonton"
Alex hanya pasrah. Ia beranjak dari sofa . Manda memang kadang kadang seperti mak lampir dan ada saatnya berubah manis seperti hello kitty ketika sudah ada maunya.
"Abang gue nggak nanya yang aneh aneh kan? " Manda bertanya kawatir.
"nggak ada Manda. Biasa aja. Lo kenapa nggak bilang sih kalau itu abang lo? " tanya Bella yang masih kesal
"Emang kenapa? "
" gue kira itu pacar lo, mana gue udah ngomong lagi ke abang lo. Kan malu gue nya" ucap Bella setengah merenggut.
Manda tertawa. Adek sama kakak responnya sama aja.
"lo kan nggak pernah nanya. Tapi gue kasih tau nih, jangan terlalu deket sama abang gue, gue hapal betul berapa kali dia ganti cewek dalam sebulan" ucap Manda sok misterius
Bella bergidik ngeri. Jangan sampai ia melabuhkan hatinya pertama kali kepada cowok yang seperti itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINDROPS
Teen FictionAlex menyukai hujan. Bagi Alex segala masalah yang ada akan jatuh dan larut bersama setiap rintik hujan. Alex seorang 'badboy' tampan yang selalu di kelilingi wanita. Ia menganggap semua itu akan baik baik saja sebelum ia bertemu dengan seorang gadi...