Bella dan Manda baru selesai mengerjakan tugas mereka jam 8 malam karena nonton 2 film sekaligus dan Manda maksa banget untuk nonton.
" Lo yakin mau pulang naik taksi bel? " ucap Manda sedikit kawatir
"iya Manda, gpp kok "
Bella merogoh ponselnya untuk segera memesan taksi. Sebenarnya Bella bisa saja meminta mamanya untuk menjemputnya, tetapi Ia tidak mau merepotkan karena biasanya jam seperti ini mamanya baru saja pulang dai kantor. Alex mendekati Manda dan Bella yang masih berdiri di depan pintu.
" Pulang sama gue aja, kebetulan gue mau keluar" ucap Alex. Alex menawarkan mengantarkan Bella. Ia tidak bermaksud memanfaatkan situasi, hanya saja ia tidak tega jika Bella pulang sendiri naik taksi. Apalagi sekarang sedang marak kasus yang seperti itu. Bella memutar kepalanya 90 derajat ke arah Alex.
" nggak usah kak. Gue tinggal pesen taksi aja"
" Nggak baik cewek pulang sendiri ,udah malem. Gue nggak keberatan kok"
Bella melirik ke Manda meminta penjelasan atau apapun itu. Ia sedikit ragu.
"bener kata Abang gue, kalau lo kenapa napa kan gue juga yang jadi tersangka utama" sikap dramatis Manda muncul ke permukaan. Bella memutar bola mata jengah.
Mau tak mau Bella akhirnya pulang dengan Alex.
Di mobil mereka hanya saling diam. Alex hanya bicara ketika menanyakan Alamat rumah Bella. Selanjutnya hanya keheningan yang tersisa. Bahkan setelah sampai di rumah Bella. Bella tidak tau harus bicara apa dan lagi pula tidak ada yang perlu di bicarakan dengan orang yang baru Ia kenal.
." makasih ya kak" ucap Bella setelah turun dari mobil Alex.
"sama sama. "
"Jangan panggil kakak, Alex aja kayaknya lebih santai, kayak yang tadi siang"
ucap alex sambil menaikkan satu alisnya. Bella kembali malu dan merutuki dirinya sendiri mengingat ia salah menduga tentang Alex. Belum sempat Bella menjawab perkataannya Alex langsung melajukan mobil nya menjauhi rumah Bella.
***
Satu langkah memasuki rumahnya Bella langsung di hujani berbagai pertanyaan oleh Bili.
"Dari mana lu kak? " Ujar Bili bersandar di punggung sofa sambil melipat kedua tangan di dadanya.
" Dari rumah temen" ucap Bella singkat.
" Temen yang mana? Kok pulang sama cowok? "
" Manda. Gue di anter sama abangnya "
" Abangnya atau Abang'nya'" Bili meletakkan satu tangan di dagunya. Bella yang merasa di introgasi adiknya sendiri memutar bola mata malas melihat sikap Billi yang berlagak seperti papanya.
"Ya abangnya lah. Lagian ngapain sih nanya nanya" Bella mulai sewot sendiri dengan Billi. Mereka memang sering adu mulut dalam segala keadaan.
"udah syukur gue tanyain" Billi beranjak dari sofa dan segera menaiki tangga mengekori Bella. Dari Belakang Billi menjulurkan lidah nya ke arah Bella karena merasa jengkel dengan respon kakaknya.
***
Di sekolah Bella masih teringat kejadian kemaren.Ia juga teringat dengan jakarta. Jakarta yang ramai tetapi Bella selalu merasa sendiri di sana. Sepersekian detik kemudian lamuyan Bella buyar akibat segumpal kertas yang baru saja mendarat mulus di kepalanya. Sepasang mata membunuh Bella langsung tertuju kepada Oka yang lagi nyengir menjengkelkan seperti anak yang tak berdosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINDROPS
Novela JuvenilAlex menyukai hujan. Bagi Alex segala masalah yang ada akan jatuh dan larut bersama setiap rintik hujan. Alex seorang 'badboy' tampan yang selalu di kelilingi wanita. Ia menganggap semua itu akan baik baik saja sebelum ia bertemu dengan seorang gadi...