5

98 3 0
                                    

Setahun lalu, masih kulewati November yang
basah bersamamu.  Jika saja, ke-egoisan ku sedikit berperi mungkin episode November akan terekam sempurna di sudut kota yang berbeda. Kita adalah manusia yang saling candu. Pernyataan pernyataan menjelma tanya, apakah kau baik-baik sahaja tanpaku? Dan apakah apakah lainnya mengalir tanpa muara.

Akhirnya, aku memilih diam. Kembali menunggumu dibangku taman, berharap kau ingat. November berada diujung, dan kau tetap tak berkunjung. Harusnya aku sudah tahu keadaanmu, pada musim semi bulanbulan lalu. Kau menikmati secangkir teh mesra, dengannya yang sebening mutiara.

Dan lukaku, kembali menganga. Detik ini, hujan mengalir deras dimataku. Mengiringi upacara pemakaman bahagia dikebun mangga yang sesekali akan kuziarahi agar aku ingat, bahwa pernah bahagia.

Tanah leluhur,
2017

Puisi SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang