Happy reading~~~
Langit mendung menyelimuti seoul pagi itu, namun tak ada rintik hujan yang turun beriringan. Hawa dingin menusuk sampai ke dalam tulang, seperti jaejoong yang menggigil kedinginan, berdiri menunggu supir pribadinya yang tidak kunjung datang menjemputnya.
Rambutnya yang tergerai indah beriak tak beraturan tertiup angin, membuat wajahnya tak terlihat dengan jelas karena tertutup anak rambutnya.
Yunho keluar dari limousine miliknya saat sudut mata elangnya menangkap bayangan gadis yang membuat jantungnya berdetak tak beraturan tengah berdiri seorang diri sambil memeluk lengannya sendiri, sepertinya sangat kedinginan.
Yunho melepas jasnya lalu menyampirkan di bahu mungil jaejoong, gadis bermata doe tersebut mendongak menatap wajah yunho yang berjarak begitu dekat dengannya.
Jaejoong melirik jas yang menggantung indah memeluk bahunya yang sejak tadi menahan dingin hembusan angin yang bertiup kencang.
" terimakasih " ucap jaejoong tulus. Bibirnya sedikit pucat karena bawa dingin.
Yunho membawa jaejoong masuk ke dalam limousin, yunho duduk berdampingan dengan jaejoong yang hanya diam tak mengkritik tindakannya.
Mobil mewah milik yunho melaju kembali membelah jalanan seoul.
Yunho melirik kearah kaca mobil, menampilkan kendaraan lain yang berlalu lalang. " tidak baik berdiri sendirian sepagi ini tanpa ada yang mengawalmu. Kau putri dari presiden, bagaimana jika ada orang jahat yang melihatmu berdiri sendirian seperti gelandangan ?" Yunho menegur jaejoong yang malah melotot tajam pada pria berumur tiga puluh tiga tahun tersebut, jaejoong tidak terima dikatakan sebagai gelandangan.
Jaejoong menggembungkan pipinya dengan lucu, membuat hidungnya semakin hilang tertimbun pipinya yang makin gembil. " ini sudah siang, pukul delapan kalau kau tidak tahu. Dan aku baru saja mengikuti seekor anak kucing yang kehilangan ibunya, aku tidak tahu kalau akan tersesat seperti ini." Jaejoong menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Memang betul, ia sangat tertarik dengan anak kucing berwarna abu-abu yang ia lihat pagi tadi saat sedang jogging.
Yunho mendengus, Jaejoong keras kepala. " apapun alasanmu itu " sahut yunho singkat, ia tidak mau terlibat perdebatan yang tidak penting untuknya.
Jaejoong mencibir, bibirnya mencebil beberapa senti mendengar jawaban yunho yang seenaknya menurutnya.
Jaejoong melihat kearah jalanan, sebentar lagi ia segera sampai di rumah pribadi orang tuanya.
" turunkan aku disini, sebentar lagi aku sampai di rumahku." Jaejoong memberitahukan yunho yang diam bagai patung.
Yunho menggeleng, matanya mendelik galak. " tidak. Aku akan mengantarmu sampai kedepan rumahmu, mengerti." Jawaban yunho begitu tegas tak ingin di bantah. Jaejoong yang duduk di samping yunho makin mencebil tidak suka, Yunho suka memerintah ternyata, pikir Jaejoong.
Seorang pengawal yang berjaga di depan pintu gerbang memeriksa limousine yunho, kaca mobil yunho turunkan sampai menampakan wajahnya. " aku Jung Yunho, mengantarkan Kim jaejoong pulang." Ucap yunho penuh wibawa. Pengawal tersebut melirik kearah Jaejoong yang duduk di sisi yunho.
Mobil limousin Yunho bergerak masuk setelah pengawal tersebut membuka pintu gerbang yang tingginya empat meter lebih.
Seorang pelayan wanita berumur lima puluhan berlari kecil menghampiri Kim hyuna yang baru saja tiba dari perjalanannya. " nyonya, Nona Kim pulang diantar oleh tuan jung yunho." Pelayan tersebut melaporkan apa yang baru saja di lihatnya.
Baru kali ini Nona yang sejak kecil diasuhnya diantar oleh seorang pria, dan pria itu ternyata jung yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aa Bali Habibi ( Sayangku, Aku Ingin )
RomanceRated: M Main Cast: Yunjae, etc. Summary: mengisahkan perjalanan seorang pria bergelimang harta bernama Jung Yunho yang merasakan kejenuhan hidup, suatu hari bertemu dengan seorang wanita putri dari presiden korea bernama kim jaejoong, seorang wani...