Sekarang kita berada didalam kelas, hampir 5 menit lagi bel pertanda istirahat pun akan berbunyi. Damn! Bel pun berbunyi sangat nyaring. Gue yang masih ngeberesin buku gue buat gue masukin tas tiba-tiba Qila narik tangan gue.
"Eh, lo mau bawa gue kemana Qil? Wulan masih didalem"-Chelsea
"Ck, gua lupa astaga. Bentar gua panggilin Wulan dulu, lu tunggu disini jangan kemana-mana."-Aqila
"Hem"-Chelsea
Setelah perginya Aqila buat manggil Wulan tiba-tiba gue ditabrak dari belakang sama satu kaka kelas, dan dia kaka kelas yang sering chat gue tiap hari. Siapa lagi kalo bukan Ka Rendra yang sering dipanggil dengan sebutan Ren.
"Maaf de gua gak sengaja, lagian lu dijalan si"-Rendra
"Iya gue yang salah ka, sorry"-Chelsea
"Lu nungguin siapa de?"-Rendra
"Nunggu temen gue ka"-Chelsea
Tanpa gue dan ka Rendra sadari ternyata Qila sama Wulan sudah berada dibelakang punggung ka Rendra.
"Ehem, misi ka boleh pinjem Chelsea nya?"-Aqila
"Iya de, lagian gua gak lagi ada perlu ko sama dia"-Rendra
"Oh yaudah ka, Chel ayo"-Aqila
Chelsea cuma membalasnya dengan anggukan. Setelah berjalan menuju kantin kita sampai juga dikantin. Dan ternyata sudah rame. Paling males sama yang namanya nunggu, karna menurut gue nunggu tanpa kepastian itu gaenak apalagi nanti ujung-ujungnya kecewa. Ck, gue jadi curhat kan.
Setelah makan selesai kita langsung balik kekelas, dan tanpa di sadari 5 laki-laki yang berada didepan meja makan kita dia ngeliatin kita daritadi. Akan kah keajaiban datang secepat ini? Akankah percintaan tidak melibatkan persahabatan? Atau malah sebaliknya? Kita liat kedepannya.
Sorry jarang update, kemarin-kemarin belum kepikiran gimana buat cerita gue kedepannya, hehe. Vote and komen juga buat masukan gue jangan lupa;v
Monday, 27-November-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta, Nafsu dan Kebohongan
Teen FictionAku salah telah memilih mu karena kamu pria berengsek yang hanya berkedok dalam sikap BAIK