Makan Pagi

117 3 0
                                        

Senin, 01 januari 2013

Chelsea masih terlelap dalam tidurnya, padahal hari ini dia harus mengikuti kegiatan Masa orientasi siswa di sekolah barunya. Jam weker udah berdering sejak 5 menit yang lalu, akan tetapi chelsea masih tetep saja tertidur.

Putri Vania, bunda dari anak kedua bersaudara yang baru selesai memasak langsung bergegas membangunkan anak keduanya yang bernama Azkia Vania Winata, lalu tak lama kemudian dia membangungkan anak pertamanya itu.

"Ka ayo bangun ini udah mau jam 06.00 kamu kan harus ke sekolah lebih pagi sayang"

"Iya bun, nanti 5 menitan lagi ya?"

"Bunda itung sampe 5,kalau kaka gak bangun bunda gak akan kasih uang jajan selama kamu MOS"

"Iya bun iya ini bangun"

Setelah anak pertamanya bangun bundanya langsung pergi ke bawah untuk mengecek keluarganya yang lain di ruang makan. Dan benar saja adiknya dan ayahnya sudah menunggu di meja makan. Tak lama kemudian orang di tunggu-tunggu pun datang.

"Hello everybodyyyyyyyyy, kaka dateng bun, yah, dek"

"Bisa gak si ka gausah teriak-teriak kuping gue udah mau copot ni"

"Eh songong ye lu baru jg anak SMP udah songong sama yang tua"

Melihat kedua anaknya yang berantem di pagi hari itu, Ragil Winata ayah dari kedua anak itupun langsung angkat bicara.

"Kalau kalian berantem terus, gimana mau akur? Kamu juga ka harusnya ajari adik kamu yang bener bukan malah ngata-ngatain yang ga bener, dan kamu az harusnya kamu sopan sama kaka kamu itu jangan manggil gue elu kaya gitu"

Setelah mendengarkan ocehan ayahnya itu semua yang ada di ruang meja makan tidak ada yang berani menjawab, karena gimanapun komentar ayahnya gimanapun keinginan ayahnya mereka harus turuti. Jadi bukannya gitu, semua anak harus turuti semua kemauan orang tua walaupun mereka gasuka?

Makan pagi pun selesai Chelsea, Azkia dan ayahnya pamit untung berangkat sekolah dan kerja kepada bundanya. Setelah berpamitan mereka masuk ke dalam mobil yang di kendarai oleh ayahnya. Ayahnya pasti akan mengantarkan Chelsea terlebih dahulu karena sekolah dia yang lebih dekat dari rumah. Sesampainya di depan gerbang gue langsung turun dari mobil dan gak lupa berpamitan kepada ayah dan terutama adik gue yang songongnya minta di tebas.





Sorry kalo banyak typo dan gak jelas, gue baru nyoba nulis soalnya. Hehe

Cinta, Nafsu dan KebohonganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang