Chapter 2

7 1 0
                                    

Setelah mendapat surat mutasi kerja dari Direktur Choi tempo itu. Perusahaan mengizinkan ku untuk lepas tugas di kantor dan diharuskan mengikuti les bahasa Thailand di salah satu tempat kursus yang disediakan Perusahaan. Tempat kursus tersebut tidak cukup jauh dari kantor pusat. Sehingga aku dan teman-teman kantor masih bisa bertemu di salah satu cafetaria di daerah tersebut. Seperti saat ini, aku dan rekan team ku ; Hyunbin ,Naya, Soo In, tanpa Myung Ah karena ternyata ia diharuskan pindah di tim lain 2 hari setelah pesta perpisahan ku. Kami kini sedang menikmati musik sembari ditemani cupcake favorit masing-masing dan americano di cafe langganan kami.

Aku rasa , memang seharusnya aku harus sering menyempatkan diri bertemu dengan mereka. Aku takut ada kalanya nanti aku akan sangat rindu dengan mereka ketika aku tak dapat berkumpul seperti ini lagi di Bangkok.

"Permisi, ini pesanan capucino spesial nya." Seorang waiters cafe menyadarkan ku dari lamunan ku.

"Ah Iya, terimakasih." Balasku.

Aku sudah 4 kali memesan minuman yang berbeda. Sebenarnya perutku sudah sangat kembung. Namun rasanya aku ingin mencicipi semua nya. Aku khawatir disana aku tak akan menemukan minuman selezat ini.

"Hentikanlah, tidak baik memesan terlalu banyak minuman seperti ini." Ucap Hyunbin sunbae ,ia menyadari keanehan ku.

"Sekali ini saja , aku ingin mencicipi semuanya. Sehingga aku tidak akan rindu akan minuman disini nantinya." Jawabku dengan berlagak menggemaskan ,namun malah membuat Soo In memukul bahuku dengan kencang.

"Sudahlah, jangan berlebihan. Yang ada nanti kau sakit dan tidak jadi dapat gaji besar!" Celoteh Soo In tepat di telinga kiriku, ia merebut cup capucino dari genggaman tanganku.

"Tsk! Aku kan sudah bilang sekali saja Soo In-ah , jebal.." pintaku dengan mengusap-usap lengan Soo In. Dia tidak bergeming dan hanya memandangku dengan tajam.

"Jadi ,bagimana perkembangan kursus mu?" Tanya Na Ya sunbae membuatku terpaksa menghiraukan capucino tersebut.

"Cukup sulit , dan rumit. Bahasa nya susah sekali untuk diucapkan, ada 5 nada yang berbeda fungsi nya , dan huruf nya? Aku benar-benar pusing!" Pungkas ku dengan emosi yang sedikit menggebu-gebu.

"Setidaknya kau sudah mengerti kan untuk bicara dan mendengar kalimat?" Tanya Naya sunbae kembali.

"Tidak juga, ini baru berjalan hampir satu minggu. Tapi aku seperti ingin menyerah." Jawabku.

Na Ya sunbae terus menasehatiku dengan tegas , ia mengatakan ini dan itu dengan banyak sekali presepsi. Merubah cara fikir ku menjadi sedikit lebih dewasa. Ia memintaku untuk fokus pada kursus ku agar nantinya di Bangkok aku tidak akan kesulitan dengan komunikasi. Kata nya, perusahaan benar-benar menyeleksi para karyawan yang dipindah tugaskan negara dengan sangat ketat. Mereka benar-benar memilih bibit unggulan , sehingga aku tidak boleh sekenaknya hanya karena aku tak pernah mengenal negara yang harus aku datangi tersebut. Seharusnya aku bersyukur menjadi bagian yang disebut bibit unggul di perusahaan.

Tak terasa hari berjalan dengan cepat, aku yang tadi nya terombang ambing keraguan kini menjadi lebih pasti dan jelas karena mereka,teman-teman team ku.

"Kau mau pulang atau ke diskotik ?" Tanya Na Ya pada Soo In yang sudah mengemasi barang-barang nya.

"Aku akan ke apartmen Jay dulu , setelah itu mungkin ke diskotik. Kita bertemu disana kak." Jawab Soo In dengan santai.

Na Ya sunbae mengangguk mengiyakan Soo In. Mereka berdua memang suka sekali pergi ke club malam, sedangkan Hyunbin dan aku hanya sekali dua kali mengikuti mereka ke tempat seperti itu, itu pun karena paksaan mereka. Aku tidak terlalu suka dengan hiruk pikuk dan alunan musik yang berisik di telinga,suasana seperti itu tidak membuat jiwaku tenang, yang ada malah aku menjadi pusing. Sedangkan Hyunbin, ia jarang ke club malam karena dia sudah memiliki istri , ia sangat setia dan menuruti istriya. Kini istrinya sedang hamil 6 bulan, sehingga setiap hari selama bekerja ia hanya sibuk menghawatirkan sang istri.

Come Find Me - Jung JaewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang