Chapter 5 : Near

35 5 3
                                    

Pagi menjelang, sinar matahari menelusup masuk dari tirai jendela yang di buka oleh Taehyung. Namja itu semalam tidak tidur karena sibuk menyelesaikan pekerjaan yang ia tinggalkan, walau hanya semalam namun banyak hal yang harus ia selesaikan.

Bekerja sebagai CEO sebuah perusahaan stasiun TV Internasional bernama KTH-TV memang sangat sulit, ia harus terus memantau hasil kerja anak buahnya dan juga ikut mengembangkan bisnisnya di berbagai negara.

Seperti kemarin, ia seharusnya menghadiri rapat dengan klien dari Goldow Broadcasting Company, rapat itu akan membahas kerjasama pembukaan cabang stasiun tv di Negara Canada. Sebelumnya stasiun tvnya telah membuka cabang di Los Angeles dengan nama chanel KTH-W dan dapat diterima oleh penduduk di sana, rating acara bisa dibilang semakin meningkat dan banyak yang tertarik untuk memasang iklan di acara tvnya. Jika kecelakaan itu tidak terjadi, ia tak harus pusing-pusing untuk menjadwal ulang pertemuannya dengan klien Goldow company.

Nara menggerjap ngerjapkan matanya, pupilnya menyesuaikan diri dengan sinar matahari pagi yang masuk. Yeoja ini tak sadar jika sendari tadi diamati dari kejauhan oleh Taehyung.

"Morning," ucap Taehyung yang tengah duduk di kursi rodanya.

Nara membetulkan posisinya yang semula tertidur di sofa menjadi duduk. Ia kemudian memastikan bahwa semalam ia tidak menggambar pulau ataupun awan. Wibawanya bisa hancur jika hal itu terjadi.

"Maaf saya ketiduran, anda sudah minum obatnya semalam Tuan Ki-- Taehyung?" Nara memejamkan matanya sejenak kemudian sadar jika Taehyung tengah menatapnya.

'hampir saja ia salah,' rutuknya dalam hati.

Taehyung memutar bola matanya, wajahnya ada sedikit raut emosi. Namja itu melemparkan tatapan tajam kemudian menjalankan kursi rodanya mendekat pada sofa dimana Nara duduk.

Nara sedikit meremas celananya, ia takut? Tentu, Taehyung berubah menakutkan jika tengah menatapnya tajam.

"Sudah dokter Nara," ucap Namja itu tersenyum setelah menghentikan kursi rodanya tepat di depan Nara duduk.

'Nah, berubah lagi,' batin Nara.


Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian keduanya, seorang pelayan wanita memasuki kamar Taehyung dengan membawa makanan dan minuman.

"Terima kasih," ucap Nara disambut anggukan undur diri dari pelayan perempuan itu.

Nara mengerutkan dahinya kemudian bertanya pada Taehyung yang duduk di depannya. "Pelayan di rumah ini hanya bekerja pagi hari?"

Namja itu mengangguk.

"Hanya pagi hari, karena sore dan malam saya jarang di rumah," lanjutnya lagi.

Nara paham, namja itu pasti sibuk dengan bisnisnya hingga jarang pulang ke rumah.

Yeoja itu kemudian melirik ke menu makanan yang telah tersedia dan mengabsen satu-satu.

Daging √

Sayuran √

Nasi √

Kopi?

"Anda biasa minum kopi pagi-pagi?" Nara melirik ke arah Taehyung dan disambut dengan anggukan.

"Saya perlu itu untuk lembur," jawab Taehyung.

"Kenapa, ada yang salah?" lanjutnya sembari mengerutkan dahi.

Nara menghembuskan nafas berat.

"Aniyo, ini tidak benar, anda baru saja patah tulang, lebih baik minum susu tinggi kalsium daripada kopi, kandungan kaffein di kopi dapat memperlambat penyembuhan tulang anda." terang yeoja itu panjang lebar. Ia sekarang akan fokus agar pasiennya itu cepat sembuh dan perlahan melupakan perlakuan menyebalkan Taehyung kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VVIP - kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang