Nara tak pernah menyangka akan mendapatkan pasien VVIP seperti Kim Taehyung, arogan, dan sedikit Misterius. Di sisi lain setelah perpisahannya dengan Jeon Jungkook, hatinya tak lagi berpenghuni, akankah akhirnya ada penghuni lain yang berhasil menge...
Tinggalkan voment untuk mempercepat penulisan chapter selanjutnya.
***
Nara memendekkan jarak dengan polisi itu, seorang pria yg tengah berdiri di teras rumah sakit membelakangi Nara.
"Permi--" Nara membuka suara setelah dirinya sampai di belakang seorang polisi itu.
Lelaki itu berbalik badan dan menatap Nara yang sedetik kemudian tangisnya pecah.
"Sayang,"
Nara membulatkan matanya, tangis yang sejak tadi telah mati matian dibendungnya tumpah kembali.
"Jungkook, bagaimana bisa?" Yeoja itu membungkam mulutnya, ia masih tidak percaya.
Jungkook hanya bisa menarik Nara ke dalam pelukannya. Ia juga rindu, rindu akan suara, rindu akan kasih sayang, rindu akan segalanya yang ada pada diri gadisnya itu.
Jungkook mengecup puncak kepala Nara, ia belum melepaskan dekapannya.
"Kamu gak berubah Ra, aromamu masih sama," ucap Jungkook setelah keduanya ditelan keheningan yang cukup lama.
Nara tersenyum, ia perlahan melepaskan diri dari pelukan Jungkook.
Flashback on
Kedua pasangan itu masih mondar mandir di toko Parfum de l'amour, hanya untuk membeli satu buah parfum untuk sang gadis namun 30 menit telah mereka lewati untuk mencoba beberapa macam wewangian.
"Yang, ini wanginya enak, kamu suka?" tanya yeoja itu pada namja yang tengah beralih duduk menunggunya memilih wangi parfum.
Jungkook menghirup wangi parfum di pergelangan tangan Nara. Ya mereka berdua adalah sepasang kekasih itu.
Jungkook menggelengkan kepalanya, "Jangan yang ini yang, terlalu manis, nanti kamu makin dikerumunin semut."
Gombalan murah, namun masih berhasil menyisakan semu merah di pipi Nara.
"Dasar kang gombal, ngga kegoda tuh," Nara membohongi diri sendiri bermaksud balik menggoda Jungkook.
"Oh ya?" Jungkook mendekatkan wajahnya pada wajah gadis di hadapannya.
"Yang, ngapain?" Semu merah itu makin menjadi, ia melirik penjaga toko yang mengamati mereka berdua sendari tadi sembari tersenyum samar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pipi kamu ngga bohong," ucap Jungkook beralih mencubit kedua pipi Nara.
Jungkook, namja itu kemudian melangkahkan kaki mendekati etalase toko.
"Jadinya Vanilla musk saja, satu,"
"Yang, itu kan tadi pertama aku tanya ke kamu, katanya wanginya terlalu sederhana," Nara menggerutu pada pilihan Jungkook yang beralih pada pilihan pertama setelah mencoba beberapa wewangian lain.