Natalia

3.5K 23 0
                                    

Kenalkan nama saya Natalia, biasa dipanggil nat :D

Cerita ini terjadi saat saya duduk di bangku SMA, tepatnya kelas 2. Saya dibesarkan di keluarga yang strict dan disiplin, ayah & ibuku cenderung keras dalam membesarkan anak²nya, jadi bisa dibilang aku kurang dapet perhatian & kasih sayang dari mereka berdua.

Salah satu aturan tegas padaku adalah pemilihan SMA favorit & engga ngijinin semua anaknya untuk pacaran sampe lulus SMA. Jujur aku merasa tertekan karena walau banyak cowo ganteng di sekolah, dan banyak yang deketin aku (maklum wajah cantik menawan :P), aku terpaksa nolak mereka semua, bikin aku pengen berontak & uring²an. Jujur, aku pengen banget ngerasain yang namanya pacaran, rasanya bibir ini dikecup, kulit ini disentuh, lidah menempel di tubuhku, dan ada batang yang masuk di kemaluanku (efek nonton pelem biru pas jaman SMP). Tak jarang aku 'slicking' di kamarku.

Suatu ketika, saat kelasku sedang belajar di labkom (Pelajaran TIK tentunya), ada guru PPL yang kurasa cukup ganteng dan berkharisma, namanya Pak Fauzi. Dia kurus, tinggi, dan aku paling suka melihat dia yang sedikit canggung namun tetap ramah & humoris. Hari itu aku liat dia engga kaya biasa, biasanya dia terlihat agak acak²an, namun hari itu dia terlihat rapih dengan kemeja biru dengan celana hitam, dengar² dia mau sidang dalam waktu dekat makanya dia mencoba berdandan dengan rapih. Tanpa sadar pikiranku melayang, membayangkan dia membelai setiap sudut tubuhku, menjilati dadaku, dan 'menghantam'ku dengan ganas.

"Natalia!" Tegur Pak Fauzi, melihatku yang sedang melamun
"Eh, oh, iya pak" Jawabku panik
"Tolong perhatikan yah, kamu jangan ngelamun terus" ujarnya sedikit ketus
"Oh siap pak"

Fak, malesin banget sih digituin, mana diketawain pula. Dengan setengah hati kuselesaikan sekolah hari itu.

Pulangnya, pas mau ngeluarin mobil dari parkiran sekolah, kuliat Pak Fauzi sedang berusaha keras nyelah motornya berulang², niat segera pulang dan berlatih di f(X) (lupa kuceritakan, aku sekarang menjadi anggota suatu kumpulan pemusik yang beranggotakan banyak wanita cantik) langsung pupus dari otak ini.

"Eh Pak Fauzi" sapaku
"Eh Natalia" jawabnya
"Kenapa motornya pak? Mogok" tanyaku
"Iya nih, udah 3 bulan belom diservis, mana sering bolak balik bandung pula" ujarnya
"Ohhh, emang bapak rumahnya dimana?" tanyaku lagi
"Rumah bapak sih jauh di purwakarta, tapi bapak mau ke rumah temen di kalimalang" jawabnya
"Wah itu sih deket rumah saya pak, mau bareng engga pak? saya anter deh" timpalku kegirangan dengan tetap menjaga muka 'stay cool'
"Waduh, engga apa² gitu?" Tanyanya
"Ya engga apa² lah pak, bensinya sama aja segitu, lagipula nat lagi kosong kok pak" bodo amat ada latian, bodo amat diomongin baleenk, BODO AMAT
"Oh oke, makasih yah nat" ucapnya sambil masuk ke mobil

Sepanjang jalan kita cerita tentang banyak hal, dan ternyata dia adalah orang yang periang dengan PD berlebih, namun dia hanya tunjukan itu pada orang yang dia rasa sudah cukup dekat dengannya. Dia juga bilang dia udah ngeliatin aku selama 2 bulan dia PPL di sekolaku. Tiba² tanganku di perseneling dipegannya
"Eh, maaf" ujarnya
"mmmmmm gapapa kok" ucapku sedikit gugup, karena seneng
saat tanpa sengaja aku menoleh kearahnya, ternyata di celananya ada sesuatu sedang menggeliat!! haha

Ketika sampai ke rumah temannya, pak Fauzi langsung mengajakku masuk, dan kusetujui tanpa jeda. Ternyata gada siapa², dan akupun duduk di sofa depan. Pak Fauzi pun bercerita bahwa dia tinggal disini sampe masa PPLnya selesai lalu kembali ke kosannya di Bandung, diapun curhat tentang masa kuliahnya yang mulai molor entah kenapa. Aku tidak dapat mengendalikan diriku, kutatap matanya dalam², dan tanpa sepatah katapun Pak Fauzi menatap mataku, seolah membaca jalan pikiranku sambil melihat kecantikan diriku. Tanpa sadar tangannya membelai rambutku, wajahnya mendekat, dan bibirnya mengecup bibirku. Ohhhh, kubalas ciumannya, walau ini ciuman pertamaku, tapi kita berdua dapat menjaganya dengan cukup baik. Dengan cekatan, tangannya menyelusup ke balik seragamku, membuatku hanya bisa menggelinjang merasakan nikmat.

Beberapa saat kemudian, dia menggendongku ke kamarnya, ternyata tubuh kurusnya memiliki kekuatan yang lumayan, setelah melemparku ke kasurnya, dia segera mengunci pintunya dan melakukan hal yang sama padaku, namun kali ini aku sambil membuka seragam & rokku, menyisakan BH & CD ku.

"Kamu cantik banget hari ini, nat" ujarnya
Aku terbelak sesaat, lalu ku hanya bisa tersenyum saat kurasakan kemaluanku semakin basah, dan sepertinya pak Fauzi menyadarinya. Segera dia lucuti BH & CD ku, lalu tanpa jeda melepas semua benang di tubuhnya. Saat batangnya menyembul, aku hanya bisa menjerit dalam hati, jadi ini yang namanya batang lelaki? sangat besar, tak kalah dari video yang pernah kutonton. Dia baringkan tubuhku lalu dia buka dan tekuk kakiku sehingga aku mengangkang dengan kemaluanku menghadapnya. Dengan perlahan dia benamkan kepalanya ke kemaluanku, lalu menyapukan lidahnya di permukaan kemaluanku. "ooowh, aaaahhhh" aku hanya bisa berteriak lirih, tubuh ini bagaikan disengat listrik aliran rendah yang membuatku sedikit bergetar setiap kali lidahnya bergerak kesana kemari mempermainkan bibir kemaluan dan kacangku. Tak sampai 5 menit, rasanya sengatan listrik yang kurasakan semakin besar, semakin besar, dan "OOOOOOWWWWWWHHHHHHHHHH" aku menjerit hebat, badanku bergetar keras, bagaikan disambar petir, listrik jutaan volt yang berasal dari kemaluankku mengguncangkan seluruh tubuhku, membuatku bergerak liar, menjambak rambut Pak Fauzi dengan kencang, dan cairan menyembur dari dalam kemaluanku, inikah yang disebut Orgasme?

Keringat membasahi tubuhku, nafasku masih terengah², namun Pak Fauzi berdiri dengan cepat, lalu menyodorkan batanngya tepat di depan mukaku. Tak kuasa menolak, kubuka mulutku dan kucoba mainkan dengan lidahku. Saat dia coba masukan ke mulutku, ternyata tidak cukup, hanya muat setengah kurang, sesuai perkiraanku. Ini terasa sangat enak, apalagi pas batangnya berdenyut² aneh di langit² mulutku.

Lalu tiba², dia tarik batangnya dari mulutku, berdiri, lalu membuka lebar lagi kakiku dan langsung mempermainkan kacangku dengan batangnya. Akupun kembali kehilangan pikiran dan cairan kemaluanku kembali mengalir, lalu dengan cepat aku kembali orgasme, membasahi batangnya dengan cairan cintaku.

Lalu dengan sekali gerakan tanpa aba², dia masukan batangnya ke kemaluankku "AAAAKKKKHHHHHHH" Aku menjerit. Aku masih perawan, dah pasti kemaluankku masih sempit. Darah hangat mengalir dari kemaluanku dan membasahi pahaku, mataku berlinang, dan air mataku pun mengalir membasahi wajahku. Namun pak Fauzi menciumku seraya berkata "Tenang aja, sakitnya cuman di awal Nat".

Saat rasa sakit ku mulai berubah menjadi rasa nikmat, kuanggukan kepalaku, dan pak Fauzi mulai menggerakan batangnya perlahan namun dengan pasti menaikan temponya. Tubuhku berguncang, peluhku mulai membasahi semuanya, rasa sakit di awal telah berubah menjadi suatu kenikmatan yang tak pernah kurasakan bagaimanapun sebelumnya. "OHHH AAAAAHHH SSSSSTTTTTT" hanya sepenggal - sepenggal kata yang dapat kuucapkan dalam pergumulan ini.

Lalu setelah beberapa lama kurasakan sebuah energi dahsyat yang akan meledak datang dari kemaluanku. Ototku menjadi kaku, lidahku menjadi kelu, kuku jariku tanpa sadar kubenamkan di punggungnya, kakiku menendang² tak karuan, sepertinya aku akan orgasme, dan "OOOOOOOOOOOAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGHHHHHHHH" orgasme dahsyatku datang, air bah bagaikan tumpah dari dalam kemaluankku, membasahki setiap sudut kemaluanku dan memperbecek batangnya. Sudah 3 orgasme kurasakan namun batang pak Fauzi masih berdiri kokoh tak menunjukan tanda² akan keluar dalam waktu dekat.

Dalam kondisi masih dalam ekstasi, pak Fauzi pun kembali menggenjotku. Lalu setelah 2 jam dari pertama kita datang di rumah ini, total aku sudah orgasme sebanyak 5x, sampai saat yang ke 6 pak Fauzi baru berkata
"Nat, bapak keluarin yah"
"I...... Iya p..ak" Ujarku hampir kehilangan kesadaran, karena terlalu banyak merasakan kenikmatan hari ini
"HHHHHMMMMMMMM"
Pak Fauzi menghentakku keras, menyemprotkan maninya kedalam semua sudut kemaluankku, mengisinya dengan buah cintanya yang hangat, memehuhi dan membasahi kemaluanku. Disaat bersamaan diriku orgasme, mencampurkan air cintaku dengan air cintanya

Lalu akupun lemas, bisa dibilang hampir kehilangan kesadaran. Nafasku berat dan terputus², tulangku terasa tak ada lagi di posisinya, GILA CAPE tapi NIKMAT banget. Saat pak Fauzi mencabut batangnya, rasanya ada cairan yang mengalir keluar, entah apa itu aku ga peduli. Setelah dia berbaring, kita saling menoleh dan
"Makasih yah Nat" ucapnya
Aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk, tak ada lagi energi yang tersisa dariku, dan akupun tertidur.

Terbangun, akupun segera ke kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah kembali memakai seragamku, akupun pamit pulang ke Pak Fauzi. Kami pun berjanji untuk bermain seperti ini lagi weekend ini saat jadwalku kosong.

Kumpulan Certa Almanet666Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang