uno

46 6 0
                                    

12 Maret 2014

"Aduh! Sakitt!"

Suara itu terdengar tiba-tiba di lorong, lorong yang adalah jalan dari kebun menuju kelas X. Lorong itu sungguh gelap dan suram. Rumornya, banyak orang yang merasa gila setelah melewatinya, entah rasa mual dan sebagainya. Namun, karena lorong tersebut adalah lorong utama, jadi, ya, mau bagaimana? Tak sedikit pula pemikiran anti-gossip. Tapi...

Ah, sudahlah, kembali ke awal topik.

Ya, terdengar suara mengaduh di lorong utama.

"Aduh! Sakitt!"

"M-m-maaf, dik, Saya tergesa-gesa, maaf ya,"

Laki-laki berbusana gelap itu, tanpa rasa iba, pergi tanpa meninggalkan jejak.

Hm, sepertinya ia harus presentasi  matematika?

Atau tugas menggambar Benua Afrika? Er, oleh guru sejarah yang suka 'bermain' dengan penggaris kesayangannya?

Ah, apa guna semua penjelasan ini?!

"Aduhh!"

Ia mencoba berusaha bangun sekali, lalu dikibaskan celana abu-abunya. Ia lanjutkan berjalan dengan langkah lunglai, seperti orang bingung, hilang, sebagaimana otaknya berkata, 'siapa aku, sih?'

***


"Baik, anak-anak, kita lanjutkan presentasi minggu lalu ya,"

"Oh, ya, belum ibu absensi,"

Kelas ini nampak sepi, bobrok, maksudku, bukan, bukan tempatnya, tapi orangnya. Sebagai penyandang gelar 'Kelas Terdamai di Sekolah', ya, 'Kelas Terdamai'.


"Adinda Pricilia Antonio?"


"Hadir, bu,"


"Anandito Ignatius Abimanyu?"


"Hadir, bu,"


"A-a, Aliti? Ali?"


Seluruh kelas hanya hening, seperti telah memaklumi kebiasaan gurunya itu, 'ada apa dengan korneanya? Rabun?'


"Alicia, bu,"


Seseorang dari pojok belakang menyahut, dengan harapan gurunya tersebut mendapat secercah pencerahan, agar tidak memanggilnya dengan nama-nama aneh itu. Ia berharap, setiap minggu.


"Ah? Apa? Ali, ali, ali apa?"

"Uf," Ia menghela nafasnya.


"Aduh, makanya kalau punya nama jangan english-english gitu, dong!" gerutunya.


Seluruh kelas mulai gaduh, gaduh akan suara ledakan tawa.

Sang Alicia mulai kesal, memalingkan pandangannya, dan kembali menatap novel yang dipegangnya.

"Rabunnya udah ketinggian, -9999,"


belloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang