Taehyung bangun dari tanah kotor dan menyampirkan rambutnya yang baru saja disiram air minum oleh beberapa orang teman sekelasnya itu.
"Pelgi!! Kami tidak ingin main denganmu!"
"Tapi tae-tae tidak bohong.. Sekalang tae-tae sudah punya ibu."
"Buat apa punya ibu kalau pulang dan pelgi hanya dijemput sama ayahmu saja."
"Jiminie eomma halus pelgi mengajal makanya tidak bisa menjemput."
Bughhhhh
"Hey kenapa kau memukulnya?! Lihat kepalanya jadi beldalah!!"
Kata salah satu anak itu pada temannya yang memukul taehyung dengan batu yang berukuran cukup besar.
"Aku helan padanya. Masa dia tidak pelnah menangis padahal kita sudah seling memukulnya. Mungkin kalau dipukul sampai luka, baru dia akan mengadu. Jadi kita bisa mengolok-ngoloknya sebagai anak cengeng nanti."
"Silahkan saja.. Tae-tae tidak akan pelnah menangis. Appa bilang anak laki-laki tidak boleh menangis."
"Kau ini sombong sekali! Dasar anak yang tidak punya ibu!! Kau pasti anak pembawa sial makanya ibumu tidak mau tinggal belsamamu!!"
"Tae-tae punya ibu."
"Kau tidak punya!!"
"Jiminie eomma adalah ibunya tae-tae!!!"
"Belani sekali kau belteliak!! Lasakan ini!"
Lalu anak-anak itu mulai melempari taehyung dengan batu.
Tapi taehyung tetap diam. Dia hanya menutupi wajahnya agar tidak terkena lemparan. Satu-satunya hal yang membuatnya tidak menangis adalah kata-kata ayahnya tentang anak laki-laki yang tidak boleh menangis.
Dan yang terpenting, karena dia bilang yoongi senang punya anak seperti jungkook karena waktu kecil dia tidak pernah menangis bahkan setelah berkelahi dengan orang lain pun.
'Appa.. Apakah belkelahi itu sepelti ini.. Apa belkelahi itu adalah diam saja saat olang lain memukul kita.. Ahh.. Ini sakit sekali, appa.. Tapi tae-tae ingin nenek juga senang kalena punya tae-tae yang tidak akan pelnah menangis.. Uhh... Badan tae-tae sakit...'
Kata taehyung dalam hati sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Jimin, sudahlah.."
"Hiks... Hiks.. Kenapa mereka jahat sekali.. Hiks.. Hiks.. Kalau tahu begini aku akan berhenti bekerja saja.. Hiks.. Jungkook.."
Jungkook membawa jimin kedalam pelukannya.
"Taehyung akan baik-baik sa-"
"Kalau dia tidak nakal, teman-temannya yang lain pasti tidak akan melakukan hal itu padanya."
Jimin mendorong tubuh jungkook lalu berjalan mendekati yoongi.
"Ibu tidak punya hati!!"
"Jimin, jangan seperti itu pada ibu mertuamu."
Kata seokjin. Sungguh, dia dan namjoon tidak tahu harus bagaimana sekarang. Sepertinya, jimin benar-benar menerima taehyung sebagai anaknya sendiri. Makanya dia terus-terusan menangis dari tadi, sementara seokjin dan namjoon hanya bisa diam saja, tidak tahu bagaimana harus bersikap.
"Tapi, bu.. Hiks.. Hiks.. Dia tidak pernah menyukai tae-"
"Aku pergi. Aku tidak punya waktu untuk menangisi anak itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Lepas Lajang
FanfictionSalah satu bentuk dari 'dedikasi' Jungkook sebagai ayah muda untuk Taehyung adalah mencarikannya ibu baru. Kemudian, kisah duda anak satu yang bertemu dengan perawan ting-ting pun dimulai. Sayangnya, jimin bukanlah 'perawan' seperti apa yang Jungkoo...