"J-j-jungkook-ssi, apa-"
"Kau tahu, jimin? Aku heran sekali padamu."
Kata jungkook sambil mengamati jimin dengan seksama.
Sebenarnya jimin tidak senang karena jungkook tidak memanggilnya hyung. Tapi tidak masalah, dia bisa protes kalau mereka sudah 'sah' nanti.
"Kenapa kau heran padaku?"
"Kau cantik. Tapi kenapa kau memutuskan untuk menjadi perawan tua."
Jimin tidak bisa menahan diri untuk tidak marah ketika mendengar kata yang paling 'keramat' dalam hidupnya itu. Sudah cukup ibunya saja yang mengatakan seperti itu. Tapi orang lain, jangan harap.
"Perawan tua katamu? Aku ini laki-laki, jungkook-ssi. Dan tolong panggil hyung karena aku dua tahun lebih tua darimu."
"Tubuhmu lebih kecil dariku. Bahkan pinggangmu begitu ramping melebihi perempuan-perempuan yang pernah aku temui. Ya, bahkan bokongmu itu lebih sintal daripada punya mereka. Lihatlah, kau punya tubuh yang bahkan lebih bagus daripada perempuan manapun. Jadi, dari sisi mana aku harus memanggilmu hyung?"
Kata jungkook sambil mendekatkan wajahnya pada jimin, lalu berkata..
"Kalau memanggilmu 'noona', kurasa aku bisa mempertimbangkannya."
Cukup. Jimin sudah berada didalam level yang tidak bisa ditahannya lagi.
Kemudian si mungil itu bangkit dan menggebrak meja.
"Yahh!!!"
Tapi jimin tidak tahu apa yang harus dikatakannya untuk memaki jungkook. Lalu dia secara reflek mengambil air putih yang ada diatas meja dan menyiramkannya pada lelaki itu.
"Kau mesum!!"
Kata jimin yang pada akhirnya mendapatkan sebuah kata yang pantas untuk mencela jungkook.
"Kau akan menyukai kemesumanku suatu hari nanti, jimin."
Kata jungkook sambil menyeringai. Entah kenapa dia merasa begitu puas setelah menggoda jimin habis-habisan seperti ini. Dia bahkan tidak mempermasalahkan air yang sudah diguyurkan jimin padanya.
"Kau gila. Aku akan bilang pada ibu kalau kau sebenarnya adalah orang yang mesum."
"Sana mengadulah pada ibumu, baby chim."
"Yahh!!!"
Jungkook tertawa begitu keras ketika jimin berteriak marah dengan wajahnya yang begitu imut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Waw... Lihatlah duda yang akan menikahi perawan ini? Dia tersenyum-senyum terus dari tadi, teman-teman."
"Jangan merusak moodku, yugyeom-ah."
"Wae? Kau akan menolak gadis ini? Tapi tidakkah dia sangat imut?"
Jungkook membulatkan matanya ketika mingyu mengacung-acungkan foto jimin.
"Darimana kau mendapatkannya?!"
"Di mejamu. Tadi ibumu lupa untuk memberikan fotonya padamu."
Jungkook menepuk keningnya. Coba saja kalau ibunya memberikan foto jimin lebih awal, mungkin dia tidak harus menghadapi sikap jimin yang seperti itu tadi.
"Kau siap-siap saja untuk membawa pasangan, karena mungkin aku akan menikahi jimin dalam waktu dekat."
"Eoh daebakkkk!!!! Rupanya kuki kita menyukai yang imut tapi 'berisi'. Aku berani bertaruh, dia bahkan belum memperkenalkannya pada tae-tae."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Lepas Lajang
Hayran KurguSalah satu bentuk dari 'dedikasi' Jungkook sebagai ayah muda untuk Taehyung adalah mencarikannya ibu baru. Kemudian, kisah duda anak satu yang bertemu dengan perawan ting-ting pun dimulai. Sayangnya, jimin bukanlah 'perawan' seperti apa yang Jungkoo...