FF-1

142 15 4
                                    

Sinar matahari menusuk ke dalam kamarnya membuat Sena Faritha Asrana, terpaksa meninggalkan dunia mimpinya sementara.

Matanya mengerjap berkali-kali berusaha mengumpulkan nyawanya.Netranya langsung memandang jam weker yang berada di nakas,menunjukkan pukul 06.15.

Cewek blasteran Jerman dan Bandung ini,langsung bersiap dengan ritual paginya yang akan segera usai jika ia tak cepat.

Seragam putih abu-abu khas anak SMA melekat pas di tubuh cewek kelahiran Bandung ini.

Rambut pirangnya yang ia biarkan terurai menambah kesan anggun.

Sena bergegas berangkat sekolah dengan mobil merah kesayangannya.

Tibalah ia di SMA Nusa Bangsa, tempat dimana ia menuntut ilmu.

"Sen!!!!"suara cempreng milik cewek berperawakan kurus ini,mampu membuat telinga Sena berdengung.

Dia Aza Arumi,teman sebangku Sena yang super bawel tapi menyenangkan.

" Sssst.....Malu tau,Za."tegur Sena.

"He he.Eh gue kira lo gak masuk,Sen." ujar Aza.

Sena hanya bergeming tak mau menanggapi ucapan temannya itu karena,ia tahu Aza akan memulai sifat cerewetnya.

Aza mendelik kesal melihat kelakuan Sena yang tak mau menanggapi ucapannya.

Bel istirahat menggema diseluruh penjuru sekolah ini.Para siswa segera berhamburan ke luar kelas.

Sena duduk diam di bangkunya sembari menunggu Aza selesai berbicara dengan Dewi, teman sekelasnya.

Matanya Sena menerawang menuju ke seorang cowok tampan,berkulit sawo matang yang tengah asik mengobrol dengan Vito, ketua kelas Sena di depan pintu kelasnya.

Tatapan mereka berdua bertemu saat cowok itu menatap Sena juga.Sebenarnya hanya sebuah tatapan singkat yang menurut Sena itu penuh arti.Cowok itu segera memutus tatapannya berusaha memfokuskan obrolan dengan Vito.

"Sen ayo ke kantin woi." Sena terkesiap dengan suara Aza.

"Za,cowok itu siapa?" tanya Sena sambil menunjuk cowok tadi dengan dagunya.

"Itu Renan,anak Pak Adiatma pemilik perusahaan Al company yang tajir melintir itu loh." jawab Aza.

Sena hanya ber 'oh' ria menanggapi jawaban Aza tadi.

"Ayo!" ajak Sena yang dengan segera menarik tangan Aza menuju ke kantin.

Sena hanya menunduk ketika melewati Renan yang tengah menatapnya heran.

Saat itu kantin sekolah memang cukup ramai,sehingga hanya beberapa tempat duduk yang tersisa.

Sena dan Aza memilih tempat duduk yang berada di dekat kolam ikan.

Sepertinya Aza sedang mood,buktinya ia mau berdesak-desakkan dengan siswa lainnya demi makanan.Padahal Sena selalu disuruh memesan makanan.

Sembari menunggu pesanan mereka datang,Aza dan Sena memilih sibuk dengan hpnya masing-masing.

"Za."

"Apa,Na."

"Renan itu orangnya gimana sih?" tanya Sena.

Aza mengernyitkan alisnya bingung dengan pertanyaan temannya itu,tapi kemudian menjawabnya.

"Dia itu,cuek,ganteng,most wanted,cool,jomblo.Itu sih yang gue tahu." jawab Aza.Sena mengangguk mengerti.

Tak lama,makanab pesanan mereka sudah datang.Aza yang tak kuasa menahan laparnya segera menyantap nasi goreng yang baru saja diletakkan.

Sena hanya menggeleng-gelengkan kepalanya heran akan kelakuan Aza.

First FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang