01. Tentang Hujan

579 31 13
                                    

Kau tau apa istimewanya hujan?

.
.
.

Kenapa kau terdiam? Apa kau tak tau jawabannya? Atau kau tidak suka dengan hujan? Oke baiklah jika kau tak mau menjawab, aku yang akan menjawabnya.

Hujan itu datang dari langit turun ke bumi. Ia jatuh berkali-kali, tapi bumi sungguh baik ya? Ia mau menerimanya dengan senang hati.

Andai aku hujan, dan kau bumi. Pasti akan..... Ah sudahlah lupakan.

Menurutku hujan itu simbol kedamaian dan penyejuk hati. Kau tak percaya? Atau mau bukti? Lihat saja ketika hujan turun, kebanyakan orang yang sedang sibuk dengan apa yang mereka kerjakan menghentikan aktivitasnya. Seperti orang yang sedang berkendara pasti akan menepikan kendaraannya atau sekedar memelankannya. Dan lalu mereka berdiam, merenung dan hanya melihat kepada hujan. Karena apa? Itu karena hujan itu indah. Indah untuk dilihat, indah untuk dirasa.

Disaat ribuan orang bahkan tak peduli denganku, justru hujanlah yang memahamiku. Ia mengerti ketika aku bersedih, ia mengerti jika aku membutuhkan teman untuk menumpahkan air mataku ini, bersama dengan derasnya hujan. Dan jadilah suaraku dan hujan beradu satu sama lain. Tetapi tetap hujan pemenangnya. Kau pasti tau alasannya, dan tak perlu kujelaskan lagi. Itu ibaratkan dengan ketika kau sendiri melawan banyak orang dan pasti kau yang kalah. Begitu jugalah dengan aku dan hujan.

Disaat itu, suaraku dan hujan membentuk melodi-melodi yang indah. Setiap orang yang mendengar pasti akan merasa bingung. Kau tau bingung kenapa? Coba bayangkan.

Sebenarnya, bahagiaku sederhana. Ketika aku menumpahkan air mataku dikala hujan dan tak ada satupun yang mengetahuinya.

Tetapi, kau harus tau 1 hal. Hujan terkadang juga sesuatu yang ku benci. Kau tau kenapa? Hujan mengingatkanku atas kejadian yang sangat menyakitkan dimasa lalu. Dan kejadian itu terjadi di kala hujan turun. Kau tau perasaanku? Perasaanku menjadi campur-aduk tak karuan. Di lain sisi aku mencintainya, tetapi beberapa waktu juga aku membencinya.

Cukup segini dulu ceritaku, jika kau penasaran kau bisa membuka halaman berikutnya. :)


☆●○•♡★□❤□★♡•○●☆

AUTHOR POV

"Huh" ucap Raina dengan nada keluh resah sembari menutup notesnya.

Entah kenapa semenjak kejadian itu ia menjadi suka hujan dan dikala hujan turun pasti selalu menorehkan pena di notesnya, yang sudah menjadi rutinitasnya.

Ting Ting Ting

Bunyi telfon dari handphonenya menyadarkan ia dari lamunannya.

📞📞📞

Aura : Rain, lo udah siap pelajaran b. Indo belom?

Raina : Lo bukannya nyapa dulu atau apa gitu, mana langsung nanya pr lagi, kampret lo.

Aura : Hehehe, ya maaf.

Raina : Ketawa lagi lo.

Aura : Iyakan gue udah minta maaf. Yaudah ganti topik ya, gmna lo udh siap belom prnya?

Raina : Yang nulis puisi itu ya?

Aura : Iyaah yang mana lagi. Lo kan suka menulis, jago mengarang bebas, buat-buat kata-kata bijak apa tuh namanya, oh ya quotes. Dan lo itukan cantik, buatin gue dong.

Raina : Modus lo muji-muji gue, pada akhirnya pasti ada maunya lo.

Aura : Hehehe, gue gamau tau. Pokoknya buatin yaa cantikkk.

Raina : Jijik gue ra.

Aura : Hahaha, btw tema lo apa rain?

Raina : Hujan. (Jwb Raina dengan suara bergetar yang pelan bahkan sangat pelan).

Aura : Are u okay rain? ( Aura merasakan apa yang sahabatnya itu rasakan).

Raina : Iya, gue baik-baik aja kok ra, gausah cemasin gue.

Aura : Gue harap lo ga sedih lagi, Life must go on. Tinggalkan semua hal yang menyakitkan di masa lalu, dan kenang hal yang manis yang pernah lo rasakan di masa lalu. Lo harus Move-On dari masa lalu Rain.

Raina : Gue gabisa ra, hujan mengingatkan gue. Terkadang gue bahagia akan hujan tetapi kadang gue merasa benci dengan hujan karena hal itu terjadi berbarengan dengan hujan.

Aura : Emang ya, bener kata orang. Hujan itu bukan banyak genangannya, tapi kenangannya.

Raina : Hahaha, lo bisa aja. Btw lo mau tema apa puisinya?

Aura : Gue mau temanya Cinta. Lo harus buat puitis yaa.

Raina : Dasar, udah nyuruh ngatur lagi. Dapat bonus gak gue?

Aura : Tenang, ntar lo gue traktir Mie Ayam mang Ujang.

Raina : Asikk, oke deh kalau gitu. Gue tutup ya. Gue mau mandi dulu.

Aura : Oke Rain, Assalammualaikum.

Raina : Waalaikumsalam.

📞📞📞

Bibir Raina melengkung membentuk senyuman manis setelah berceloteh dengan sahabatnya itu. Ia merasa beruntung mempunyai sahabat seperti Aura, walau terkadang ia sangat menyebalkan. Dan Aura adalah salah satu alasan Raina bertahan sampai sekarang.

Setelah meletakkan handphonenya, ia beralih menatap hujan. Dan senyumannya pudar. Ia benar-benar belum bisa melupakan kejadian itu, padahal telah ia coba sekuat tenaga.

"Oke rain, lo gaboleh nangis terus menerus. Lo harus kuat, lo harus ingat kata Aura. Life Must Go On. Lo gaboleh terus-terusan terjebak dalam masa lalu." Ucap Rain kepada dirinya sendiri, disertai senyuman kecil dari bibir mungilnya.

☆●○•♡★□❤□★♡•○●☆

Medan, 1 Desember 2017

Holla! I'm back with the New Story!!!
Wellcome to Desember, bulan favorite setelah Februari😋

Don't forget to leave voment in mystory :)

Gadis HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang