“Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah pada Allah dan jangan kamu malas. Apabila kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu berkata: ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’ tetapi katakanlah: ‘Qodarollahu wa maa sya’a fa’al’ (Ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya). karena ucapan”seandainya” itu akan membuka (pintu) setan.”
(HR. Muslim)
🕊🕊🕊"Tempat apa ini Kay?" tanya Rena penasaran.
"Masa kamu tidak tahu?" ucap Kayla sambil menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil.
"Ini pesantren Ren!"
"Pesantren? jadi tempat asing ini pesantren? Buat apa kita kemari?" tanya Rena.
Mendengar bahwa tempat asing itu pesantren, Rena mengernyit bingung. Dilihatnya bangunan yang tidak terlalu megah. Lebih megah sekolah nya yang dulu. Apa bagus nya tempat ini? gerutu Rena di dalam hati.
"Kita, akan menemui guruku. Semoga saja guruku bisa menenangkan masalah kamu."
"Kamu pernah jadi murid nya di pesantren ini?" tanya Rena lagi.
"Iya Rena, dulu semasa SMA aku suka ngaji di pondok pesantren ini, meskipun tidak mondok."
Memang benar dulu usai pulang sekolah Kayla selalu menyempatkan dirinya mengaji di pondok pesantren ini.
Kemudian Rena mengikuti Kayla dari belakang. Terlihat beberapa santri sedang mengaji. Rena teringat akan masa kecilnya dulu, dia sering diajar mengaji oleh Ayahnya. Namun sekarang semuanya telah berubah.
Para santri laki-laki yang melihat Rena langsung menundukan pandangannya dan langsung pergi. Rena pun mengernyitkan dahinya. Apa ada yang salah sama pakaiannya atau apa? Kemudian Rena bertanya heran kepada Kayla mengenai santri laki-laki tadi.
"Kay, memangnya penampilanku ada yang salah ya? Kok cowok tadi malah menundukan pandangannya dan langsung pergi?"
"Yaiya lah Ren, cowok tadi kabur liat kamu. Karena kamu bukan mukhrim, selain itu kamu gak pake kerudung terus nih kamu pake jeans ketat! makanya Renata Putri Marcelia yang cantik, pakai kerudung dong!" ucap Kayla spontan meledek Rena.
"Apasih Kay! Gerah tau, pake kerudung itu! Kamu juga udah pake kerudung lebar tapi gak bisa diem mulutnya!" balas Rena sambil menjulurkan lidahnya. Kayla memang anaknya ceplas-ceplos gak bisa diem kalau ngomong.
Rena memang sejak dulu tidak pernah memakai kerudung. Ibu nya selalu menyuruhnya namun ia enggan memakainya. Bahkan sekarang ia bekerja dan bertemu Kayla yang notabene nya berhijab pun enggan mengikuti jejak sahabatnya ini berhijrah. Kayla memang tidak pernah satu SMA bersama Rena, ia hanya teman kerja Rena. Namun bagi Kayla, Rena sahabatnya yang paling baik. Kayla sering mencoba Rena untuk berhijrah namun hati Rena susah untuk berhijrah. Bagi Rena pakai kerudung itu gerah. Terlebih saat Ayah nya berubah menjadi jahat. Rena semakin enggan untuk memakai kerudung dan berhijrah.
Setelah mereka berhenti saling meledek. Tiba-tiba seorang wanita paru baya menghampiri Rena dan Kayla. Tentunya Kayla mengenali wanita paru baya itu, yang tak lain ialah istri dari guru Kayla yaitu Ibu Aminah. Kemudian Kayla menyalami punggung tangannya, Rena pun hanya tersenyum dan menyalami punggung tangan Ibu Aminah. Setelah itu, Ibu Aminah menyuruh Rena dan Kayla untuk masuk ke dalam rumahnya.
※※※
Setelah mereka masuk, kemudian mereka duduk di ruang tamu. Ibu Aminah langsung memanggil suaminya yakni Kyai Abdul Malik guru Kayla. Tidak berseling lama, Kyai Abdul Malik pun tiba. Kayla dan Rena langsung menyalami nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Rindu Ayah
Spiritual| ADA DI APLIKASI DREAME | "Kebodohanku selama ini adalah mengikuti egoku, yang tak kusadari telah banyak menyakiti perasaanmu. Maafkan aku Ayah.... Aku hanya ingin membuatmu bangga, meski yang terjadi tak selalu sama seperti yang engkau harapkan. K...