Rena berjalan menelurusi koridor kampusnya dengan buru-buru. Karena hari ini ia datang terlambat dan sekarang mata kuliah dosen killer semua. Kalau sampai ia terlambat ia bisa kena hukuman dari dosennya itu. Ia terlambat karena membereskan pekerjaan Ibunya di rumah. Rena yang melihat Ibunya sedang sakit ia langsung mengambil alih pekerjaan Ibunya dan membiarkan Ibunya istirahat. Ibunya Rena mencegahnya namun Rena tetap ingin menyelesaikan pekerjaan rumah.
Rena tidak peduli dosennya bakal menghukumnya atau tidak. Yang terpenting bagi Rena sekarang ia sudah menyelesaikan pekerjaan rumah, dan sekarang Ibunya sedang beristirahat membuat hati Rena tenang.
Saat Rena hendak berbelok ke kiri memasuki kelasnya. Tiba-tiba Rena terpeleset dan hampir jatuh. Adnan yang secara tidak sengaja lewat dan melihat Rena hampir jatuh ia langsung menahan tubuh Rena sehingga ia tidak terjatuh. Rena menelan ludahnya sendiri saat menatap wajah Adnan secara dekat sementara Adnan ia langsung berpaling.
"Astagfirullah," ucap Adnan. Kemudian ia langsung melepaskan rangkulannya karena Rena bukan mahram nya, sehingga membuat Rena terjatuh dan meringis kesakitan.
"Woy, kalau mau nolong harus ikhlas dong!" ucap Rena kesal.
"Lain kali kalau jalan hati-hati." ucap Adnan sambil menggelengkan kepalanya, "Maaf ... tadi saya refleks ngerangkul kamu." lanjutnya dan berlalu pergi meninggalkan Rena.
Rena menatap jengah lelaki itu, baginya Adnan cuma cowok nyebelin yang berani-beraninya nyeramahin dia di depan teman-temannya pada saat di mushola waktu itu. Dan itu benar-benar keterlaluan bagi Rena. Kayla dan Ibu nya saja yang notabene nya orang terdekat Rena menyuruh Rena untuk berhijab ia enggan apalagi Adnan lelaki yang sama sekali tidak dekat dengan Rena.
*Flashback On
Saat itu Rena dan Kayla melaksanakan shalat dhuhur di mushola kampusnya. Setelah selesai sholat Kayla pergi ke kamar mandi, karena dia terburu-buru ingin buang air kecil sehingga Rena harus menunggunya. Rena menunggu Kayla di dekat pintu mushola.
Pada saat itu juga Rena hanya memakai kaos putih lengan panjang dengan celana jeansnya dan rambut panjang yang lurus hitam itu tergerai indah karena tidak di ikat. Rena anaknya memang sedikit tomboy, ia tidak suka memakai dress apalagi long dress. Ia lebih suka memakai celana jeans dan kaos lengan panjang. Beda halnya dengan Kayla yang memakai ghamis serta khimar berwarna pink.
Meskipun ia terlihat sedikit tomboy tapi kecantikannya tiada tara, lelaki di kampusnya menyukai paras cantik wajah Rena. Bagaimana tidak? Rena sangat cantik, kulitnya putih bersih, bulu matanya lentik, bola matanya cokelat serta hidungnya mancung dan tentu pipinya tirus serta deretan giginya putih dan rapi. Lelaki yang melihat Rena lebih suka melihat Rena tersenyum, karena senyumannya sungguh manis. Namun, Rena risi dengan lelaki yang selalu memperhatikannya sehingga ia memasang muka garangnya. Seperti saat ini mahasiswa yang masuk ke dalam mushola untuk shalat dhuhur gagal fokus melihatnya.
"Kalau penjaga pintu musholanya bidadari seperti ini mah, gue tiap hari bakalan datang ke mushola," ucap seorang pria berbadan gemuk itu.
"Yee ... gue juga tiap hari bakalan kesini!" ucap seorang pria cungkring sambil menjitak kepala temannya itu yang berbadan gemuk."Hai cantik, nama kamu Rena ya? Anak fakultas manajemen itu kan? Kenalkan nama gue Dani," ucapnya sambil mengulurkan tangannya ke arah Rena.
"Eh kampret! Lo kalau ngajak ia kenalan wudhu lo batal!" ucap pria berbadan gemuk. Kemudian cowok yang bernama Dani itu menurunkan tangannya. Rena yang sedari tadi cuek bebek sama kedua cowok tersebut akhirnya bersuara.
"Gue gak mau kenalan sama lo berdua! Lagian kalau mau sholat, sana masuk jangan godain gue terus!" ucap Rena jutek dan melotot kepada kedua cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Rindu Ayah
Spiritual| ADA DI APLIKASI DREAME | "Kebodohanku selama ini adalah mengikuti egoku, yang tak kusadari telah banyak menyakiti perasaanmu. Maafkan aku Ayah.... Aku hanya ingin membuatmu bangga, meski yang terjadi tak selalu sama seperti yang engkau harapkan. K...